"Zam, tolong beliin kakak kamu obat ya ,umi lagi nggak bisa nih, kerjaan umi belum selesai"
Permintaan sang umi ada lah satu perintah yang wajib ia turuti , seumur hidup nya ia tak pernah menolak atau membantah perkataan umi nya , bagaimana tidak,sedang kan azam di lahir kan dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai ke agamaan ,abi nya adalah seorang ulama dan pemilik pesantren Al Nur ,sedangkan umi nya adalah seorang ustadzah yang sangat terkenal hingga ke luar negri."Iya umi" segera azam meng-iya kan suruhan dari umi nya dan menutup kitab yang sedang ia pelajari
saat di perjalanan menuju apotik tak ada kendala yang ia alami, hanya saja ia melihat sosok wanita yang ia temui pada saat di taman tadi pagi , ia melihat wanita itu bersama seorang lelaki seumuran nya merangkul bahu sempit sang wanita , 'mungkin itu pacar nya 'pikir azam menggelengkan kepala seraya tersenyum miris,
Remaja jaman sekarang sudah tak mempunyai rasa malu kah? Dengan terang terangan mereka mengumbar maksiat, dengan rasa bangga ia menunjukan kemesraan ikatan yang tidak di ridhoi Allah.
Azam tak ambil pusing , ia pun kembali ke tujuan awal yaitu menuju apotik untuk membelikan obat untuk sang kakak yang sedang sakit .***
" ishh angga lepasin ahh malu di liatin orang" tegas embun menyentak tangan angga yang merangkul bahu nya " nanti di kira orang pacaran " lanjut embun sambil menjauh beberapa langkah dari angga" ya biarin aja kali mbun , biar nggak ada yang gangguin kamu , dan apa peduli kita kalo orang anggap kita pacaran , bodoamat ,"
"Tapi kita nggak pacaran angga, dan aku nggak suka kamu kayak gini"
Embun mempercepat langkah nya meninggal kan angga yang mematung di tempat, entah kenapa mood nya jadi hilang .
Saat hilang dari pandangan angga ia memperlambat langkah nya , wanita ini bingung harus kemana , bahkan ia tidak tau sedang berada di mana .embun segera mencari handphone di tas kecil nya namun nihil handphone nya tertinggal di rumah ia lupa mencabut charger dari handphone nya .
Ingin sekali ia menangis dengan keadaan sekarang , rasa ketakutan menyelimuti hati nya .
Embun pasrah,ia hanya berharap pertolongan datang kepada nya ."Bunda dan angga pasti mengkhawatir kan aku , mereka pasti sedang panik mencari aku, dan angga ,bunda pasti sedang memarahi angga " " ya Allah maafin embun ..,lindungi embun ya Allah "
Lirih nya pasrah sambil terduduk lesu di bangku panjang yang kosong***
Suara dentuman music sangat mendominasi pendengaran arkhan , dan baru satu langkah arkhan memasuki sebuah Club , ia telah di suguhi pemandangan yang begitu ekstrim , semua wanita di sini berpakaian sangat minim dan semua terlihat menggoda di mata lelaki tak terkecuali arkhan ." lo tunggu di sini ,gue mau pesen minuman dulu" reno menepuk baju arkhan yang sedari tadi tak karuan dengan pikiran nya tentang amanah oma nya
Entah kenapa perasaan nya sangat tidak nyaman .Arkhan memilih duduk di sebuah bangku kecil yang kosong sambil mengutak atik handphone nya . Kali ini arkhan tak bernafsu untuk minum minuman yang ada di tempat ini
Seorang wanita melangkah menuju arkhan dengan langkah yang di buat buat agar menggoda
Ia membawa secangkir minuman .
"Heyy,"sapa nya kepada arkhan yang hanya di balas senyum tipis oleh arkhan"Sendirian aja?"
"Seperti yang lo liat"
Wanita itu pun tersenyum
"Mau di temenin nggak?"
"Nggak perlu makasih"
"Ohoooww okeyyy, nih buat kamu " wanita itu menawarkan minuman yang ia bawa
"Nggak makasih" lagi lagi arkhan menolak tawaran wanita sexi di hadapan nya ini
"Ayolahh .. cobain dulu"
Karna tak ingin terkesan tidak menghargai wanita di hadapan nya ini arkhan pun akhir nya menerima tawaran , dan meminum minuman yang di tawar kan wanita ini.Saat meminum arkhan mulai merasa pusing ,sudah menjadi tradisi bagi wanita wanita disini untuk melancarkan aksi nya , ia akan mencampur kan obat rangsangan pada minuman itu ,saat target sudah mulai bereaksi ia pun melancarkan aksi nya hingga pagi nya ia saat bangun kedua nya tak berbusana lagi , dan saat itu lah di wanita mempunyai kesempatan untuk merampas uang haram itu .
Wanita itu melancarkan aksi nya pada arkhan , arkhan baru menyadari apa yang telah di maksud wanita ini ,
Kali ini ia tak ingin menghabiskan uang nya kepada wanita murahan di hadapan nya . Ia segera pergi keluar agar wanita itu tidak terus menerus melancarkan aksi nya .Arkhan dengan gontai berjalan di gelap nya malam , pengaruh minuman itu masih ada ingin sekali ia melampias kan namun ia harus tahan .
Dari kejauhan ia melihat sosok wanita dengan rambut terurai sedang menangis ketakutan melambai kan tangan nya kepada arkhan yang masih di kontrol oleh pengaruh obat .
Arkhan tersenyum lantas menghampiri wanita tersebut .***
Di sisi jalan embun terduduk menunggu pertolongan dari seseoranh yang di kirim kan tuhan untuk nya .Tak menunggu waktu yang lama embun melihat seorang lelaki berjalan menuju ke arah nya , embun memang ragu saat ingin minta pertolongan karena ia takut jika lelaki itu akan berniat jahat terhadap nya .
Namun tak ada pilihan lain saat lelaki itu melihat sosok embun , embun pun melambai kan tangan nya seakan mengisyarat kan dia menyuruh lelaki itu menghampiri nya untuk menolong diri nya .
Di lihat nya lelaki itu menghampiri embun dengan langkah yang melayang .embun mulai takut , takut lelaki itu sedang mabuk
Seorang yang mabuk akan melakukan apa saja di luar kesadaran nya
Saat lelaki itu sudah di hadapan embun ia tersenyum .dan mencengkram tangan embun dengan keras"Lepasin , " embun menghempas tangan nya yang masih tetap dalam cengkraman arkhan yang sedang mabuk
"Lepasiinn .. hiks...hiks..."
Rintihan embun semakin membuat arkhan tergoda dengan suara nya
Tak ada kata kata yanģ keluar dari mulut arkhan saat ini ia hanya mengingin kan tubuh indah yang di miliki embun .
"Ya Allah tolong embun " di sela tangis nya embun meminta .
Arkhan tak memperdulikan tangisan dari embun ia hanya sibuk dengan aksi nya"Tolooooooong...."
"Tolooongg.. "
" jangan , tolong lepasin "Teriakan embun pun tak di gubris oleh arkhan
Entah kenapa di jalan ini sangat sepi tak ada seorang pun yang lewat untuk sekedar menolong nya .padahal jam masih menunjukan puku 21:00.
Kini suara embun pun mulai hilang akibat teriakan nya yang begitu nyaring ,namun tak seorang pun menolong nya .
Tubuh embun sudah tersandar di bawah pohon , merasa tidak aman arkhan pun menyeret embun ke tempat yang lebih sepi lagi .
" lepasiiii, aku mohon lepasin akuu"lirih lemah embun yang sudah tak tau harus membrontak seperti apa lagi tenaga arkhan terlalu kuat"Lo diem aja , kalo nggak mau sakit "
Bukk...bukk...
tubuh arkhan telah terbaring lemah di tanah , arkhan sudah tidak sadar kan diri lagi akibat pukulan yang menghantap punggung nya .
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUN
SpiritualKenikmatan akan di dapat saat sakit namun tetap ikhlas menerima kenyataan