"Sayang ,kenapa syal nya nggak di pakai?"kata bunda saat melihat sang anak berlarian terburu buru tanpa mengenakan syal yang biasa ia kenakan untuk menutup leher nya yang di tutupi oleh rambut rambut embun yang mulai menipis
"Eh .. bunda " sejenak embun memberi jeda lalu tersenyum mengisyarat kan bahwa ia tak apa bila tidak menggunakan syal
"Embun cuma mau liat embun di luar bunda,nggak apa apa kalo embun nggak pake syal bunda ."
Ucap nya yang berhasil membuat sang bunda terkekeh
"Embun kok liat embun sih" melihat sang bunda terkekeh mengejek nya ,embun pun megerucut kan bibir nya yang tipis nan pucat
"Iiiiih bundaaaaaa" rengek nya membuat bunda gemas oleh tingkah embun"Kata nya mau liat embun ,nanti keburu hilang loh "
Teringat tujuan awal nya ,embun pun segera berlari kecil
"Aku keluar bentar ya bun"
Ucap nya di tengah sela ia berlari kecil
"Hati hati sayang jangan jauh jauh ya "
Tak ada sahutan dari embun .Kini embun tengah tersenyum menyaksikan keindahan ciptaan tuhan yang di sebut embun pagi .
Ia tersenyum pahit seperti sedang membayang kan sesuatu yang indah dan menyedihkan dalam pikiran nya .
' embun ..adakah seseorang yang juga menyukai mu selain aku?semoga saja ada ..agar apabila suatu saat nanti aku udah nggak ada ,aku udah di jemput Allah SWT masih ada yang meneruskan kegemaran ku untuk menatap mu sejenak untuk menikmati keindahan mu,menyadari betapa maha kuasa nya Allah SWT'"Embun!!" Terdengar suara khas berat yang sedang menyebut nama nya dari kejauhan .
Embun sangat mengenali siapa pemilik sumber suara itu
Ia adalah angga sahabat satu satu nya yang embun miliki
Embun menoleh untuk memastikan bahwa pemikiran benar atau salah
Dan benar saja ternyata angga lah yang ia dapati
Sedang melambai kan tangan keraha nya .
Embun hanya memutar bola mata indah nya seraya menunggu angga yang sedang berjalan menuju diri nya .
Kini angga telah berada di hadapan embun membawa sebuah wadah yang di penuhi embun embun kecil di sisi toples itu
"Aku tau deh, kamu pasti lagi liatin embun kan ""wah hebat kamu udah tau " embun tepuk tangan sambil tertawa renyah .
Ia pikir aneh saja , sahabat nya ini sudah beberapa lama mengetahui kebiasaan yang embun lakukan setiap pagi nya
Dan sekarang ia memberi pernyataan yang dia sendiri sudah tau dengan jawaban nya .
"Iyalaaaah, kan aku hebat "Embun hanya geleng geleng kepala menyikapi sang sahabat
" nih buat kamu, "
" apa?"
"Embun"
Di raih nya lah toples kecil itu dari tangan angga
"Kok bisa?"embun sendiri heran bagaimana bisa ia memasukan embun embun ini kedalam toples yang sedang ia pegang ."Ya bisa lah, "angga berlagak seperti pria yang sangat hebat
"Aku melakukan nya dengan susah payah tau "
Protes angga saat embun menatap nya heran tak percaya"Gimana cara nya?"
"Tadi pagi kan ibu aku masak air , ya terus aku taro toples kaca itu di atas nya dan terbentuk lah embun embun mungil seperti tubuh kamu ini "jawab nya santai ,sedang kan embun sudah mentap nya dengan tatapan yang sulit di artikan
"Dasar"
"Mbun "
"Hmmm?"
"Taman yuk"
" ngapain ?"
"Maen "
"Dasar bocah ,yaudah yuk"
"Kamu juga bocah kali"
Embun dan angga telah menduduki sebuah kursi berbentuk hati
dua sejoli ini hanya menatap lurus kedepan
Seperti ada yang di pikirkan oleh masing masing ke dua insan ini ."Mbun"
"Hmm?"
"Mau es krim nggak?"
"Mau aja kalo kamu yang beliin pakai uang mu"
"Tunggu bentar ya aku beli dulu"
Hanya anggukan sebagai balasan dari embun untuk menyahut anggaembun yang mulai jenuh karena menunggu angga yang terlalu lama meninggalkan nya untuk membeli eskrim ,ia pun memutuskan untuk jalan jalan di sekeliling taman untuk Melihat lihat berbagai pemandangan , mulai dari bunga bunga yang asri penuh warna warni ,hijau nya dedaunan , keceriaan anak kecil saat bermain seluncuran,jungkat jungkit, dll,sampai pemandangan yang sangat sering ia lihat yaitu beberapa remaja yang tengah di mabuk asmara sedang bermesraan di pojok sana sini .
Namun ia lihat pemandangan yang berbeda , ia melihat ada sesosok orang yang berpakaian serba putih di bawah pohon sedang membaca sesuatu hingga suara indah nya mengalun merdu membuat embun enggan menjauh dari tempat ia berdiri ,
Embun terpaku , hingga ia sendiri tak sadar bahwa seorang yang bersuara merdu tadi telah berdiri berjalan ke arah nya . Dan sekarang orang itu berdiri tepat di hadapan embun
Sontak embut terkaget saat menyadari bahwa orang ini telah berada di hadapan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUN
EspiritualKenikmatan akan di dapat saat sakit namun tetap ikhlas menerima kenyataan