Hari ini, hari dimana sudah mulai efektifnya pembelajaran di sekolah. Pada minggu kedua ini, Felia dengan semangat berangkat sekolah dengan senyuman di wajahnya. Tidak sabar untuk bertemu pujaan hatinya. Faris.
"Tumben bawa bekel?" tanya Fadin, Bunda Felia.
Felia tersenyum "Iya bun, sekali kali."
Fadin memasukan dua roti berselai coklat ke kotak makan untuk dibawa Felia ke sekolah.
"Felia berangkat dulu ya bunda!" ujarnya setelah mencium tangan Fadin. Fadin tersenyum dan mengangguk "Iya, hati hati di jalan."
Senyum masih mengembang di wajahnya saat ia sudah sampai di parkiran sekolah. berada di parkiran sekolah membuatnya terpikir kembali tentang kejadian dua minggu yang lalu yang berhasil membuatnya senyum-senyum seperti orang gila. yaitu saat Faris yang mengambil start duluan untuk memarkirkan motor ninjanya. dan jangan lupa Faris juga menyebut namanya. Itu membuat Felia pegal karena mulutnya terus saja tersenyum bodoh mengingat itu.
Saat ia akan membuka helmnya, ada sebuah motor ninja terparkir di sebelah motor maticnya. ia menoleh.
ia seperti de ja vu. ia melihat pemuda itu membuka helm dan mengacak rambutnya. pemuda itu juga menyapanya seperti dua minggu yang lalu. "Eh, Felia! gue duluan, ya!" katanya.
Namun yang berbeda kali ini adalah, pemuda itu tidak sendirian, di boncengannya ada seorang cewek yang berwajah cantik dan penampilan yang modis menurutnya. untuk ukuran tubuh seperti itu kelihatannya masih kelas sepuluh menurut Felia.
Pengelihatannya tidak sedang bermasalah. Ia sangat jelas melihat Faris berjalan bersisihan dengan cewek yang tak ia kenal itu.
Yang perlu kalian tahu. untuk cowok bernama Faris ini, ia tidak pernah berangkat sekolah bersama perempuan. Sungguh, ia tidak pernah. lalu siapa perempuan itu?
Benar saja, kelihatannya cewek yang di bonceng tadi merasa tidak nyaman berjalan bersisihan dengan Faris. Namun cowok itu menariknya lebih dekat dengan rangkulan.
dia siapa?
Felia berjalan gontai di koridor menuju kelasnya. Beberapa hari yang lalu, ia memang sempat mendengar kabar bahwa ada adik kelas yang berhasil menarik perhatian seorang Faris Reviansyah. Ia menganggap itu hanya gosip yang dua atau tiga hari pasti sudah hilang. Tapi setelah melihat Faris membonceng perempuan tadi dan berjalan beriringan membuat Felia berpikir bahwa gosip itu benar adanya.
stop! jangan nangis disini, Felia!
***
Feli mulai risih karena Faris selalu mengikutinya.
Tiba-tiba Feli berhenti membuat Faris juga ikut berhenti.
"Kenapa?" tanya Faris.
"Kok lo masih ngikutin gue sih?" tanyanya dengan nada suara yang terdengar risih.
Faris tersenyum. "Terserah gue dong, gue yang mau."
Membuat Feli berdecak di tempatnya. sehabis kejadian di lapangan saat ia dan kelompoknya di hukum saat pls, Faris dengan gencar selalu mendekatinya. Bukannya ia gr. Tetapi ia tahu dari segi tindakan yang dilakukan Faris terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felia (On Going)
Teen FictionTidak ada yang membuat Felia lebih bahagia saat tahu kalau Faris menyimpan perasaan juga untuknya. © by Virgianandaps