Sekarang aku sedang duduk di taman sekolah yang sedang sepi, sambil meratapi perkataan beberpa teman sekelas ku tadi tentang zhanan, sebelumnya aku tengah menyalin catatan ketika jam istirahat, lalu aku tak sengaja mendengar percakapan salh satu teman sekelas ku.
"Zhanan cocok ya sama citra yang satu ganteng yang satu nya lagi cantik, sama sama pinter lagi"
"Iya tuh bener banget, bakal jadi couple fenomenal deh nanti disekolh"
Kemudian aku mendatangi mereka dan bertanya "emang zhanan udah jadian yah sama cewek itu?"
"Kayak nya udah deh ren, soalnya aku liat semua status sosmed nya zhanan itu ada nama nya citra, ada tanda love nya lagi."
Setelah medengar jawaban itu aku langsung meninggalkan mereka dan tak memperdulikan suara feni yang terus menrus memanggilku, hingga akhirnya aku sampai ditaman ini.
Tak terasa air mata ku jatuh ke buku diary yang kubawa, rencananya buku diary ini akan aku berikan secara diam diam ke zhanan tapi seperti nya rancana itu akan aku batalkan, karena nanti cewek nya zhanan marah lagi kalau ada yg ngasih buku diary ke cowok nya.
Tiba tiba ada yang menepuk punggungku, aku pun terkejut dan langsung melihat siapa yang menepuk punggung ku, dan itu ternyata zhanan.
"Kamu aren kan?" Tanya nya
" Iya". (Jawabku)
"Aku tadi terkejut ada orang disini, biasanya anak anak lain nggak pernah kesini karena taman belakang seklh ini udah nggak terawat, mereka biasanya lebih milih ketaman depan."
Aku pun tak menjawabnya, rasa nya aku tak kuat untuk bicara, aku tidak tahu sekarang aku sedang merasakan apa ketika meihat dia, senang atau sedih, ya ampun kenpa mata ini ingin menangis rasanya, langsung saja aku memalingkan muka ku menunduk.
"Kamu habis nangis?"
Kok dia tau aja gue habis nangis,
"Iya, tadi aku baru habis baca novel yang sedih, jadi terbawa suasana" jawabku asalOhh kirain apa, udah ya jangan nangis lagi kan sayang air matanya.
Ya tuhan dia peduli dengan ku, ucapku dalam hati
"Zhanan"(panggil seorang cewek)
"Citra" (jawab zhanan)
"Kamu itu kemana aja sih, aku itu mau ngajakin kamu ke perpus"(ucap citra)
"Yaudah, ayo."
Gue duluan ya arenAku tersenyum tipis, setelah keergian zhanan dan citra, kenapa bisa kebetulan gitu sih, dia menemuiku dan pacar nya juga berada dihadapan ku, apa ini sengaja terjadi kepadaku
Sebenarnya aku tidak pantas untuk bersikap seperti ini, sebenarnya aku tidak berhak untuk cemburu, atau menangis seperti ini, lagian ini juga percuma. Tidak akan terjadi apa apa.
Mungkin aku harus bersabar menunggunya atau mungkin aku harus melupakannya, tapi mungkin aku gak bakal bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian berharga
Romancemenceritakan seorang wanita yang bernama arena yang sangat menyukai seorang laki laki yang bernama zhanan yang satu sekolah dengan nya, setiap hari ia memperhatikan dan memendam rasa cinta nya tanpa mengutarakannya, ia selalu memendamnya sejak lama...