The Own Fantasy

Fantasiku bukan Jalanku

Fantasi. Satu kata sejuta makna.

Fantasi. Satu kata sejuta arti.

Fantasi. Satu kata sejuta dunia.

Marilah dengar aku. Sebuah fantasi.
Yang katanya indah.
Yang katanya mampu menarikmu.
Yang katanya pemberi semangat.

Marilah ikuti aku.
Aku akan bawa kamu dalam fantasiku.
Mungkin kau akan bahagia.
Mungkin kau akan marah.
Mungkin kau akan berduka.

Tapi tak akan kau tau, jika kau belum ikut.
Sebelumnya, kuberi tahu.
Ini fantasiku.

Jangan kau rusak!
Jangan kau hina!
Dan jangan pula kau jatuh!
Aku tak ingin kau jadi korban.

Fantasiku hanya untuk dinikmati saja.
Tempat aku berbagi.
Tempat aku menumpahkan tangis.
Tempat aku sendiri.

Orang-orang yang ada disini, hanyalah tamu.
Begitupun kamu.
Hanya datang dan pergi.
Kadang-kadang hanya sesaat
Kadang-kadang hanya bersaparia
Kadang-kadang hanya pergi.
Kadang-kadang hanya menonton.
Kadang-kadang hanya lama, dan luka

Tapi juga, ada tamu yang lain.
Kadang memarahiku.
Kadang memakiku.
Kadang menemaniku.
Kadang menasihatiku.
Kadang mengkhianatiku.

Kamu harus tahu. Aku selalu ikhlas.
Ini adalah perjalananku.
Ini adalah hidupku.

Kau boleh menyebut apapun!
Tapi tolong, tak usah mengusikku.

Hai, para tamu..
Silahkan datang dan masuk dalam hidupku.
Maafkan aku. Yang memang cacat.
Maafkan. Aku tidak bisa jadi kau.
Maafkan. Aku tak ingin jadi kau.

Terimakasih para tamuku..
Telah singgah di hidup dan hatiku.
Kau boleh saja kembali. Aku tak peduli.
Kaupun boleh melupakanku. Aku tak peduli.

Karena pada masa depan, yang jalannya terbentang luas..
Sebuah lika-liku hidup anak manusia..
Akan dijalaninya masing-masing

Meskipun memiliki pendamping hidup.

Kau tak akan tahu sampai kapan waktunya kan berakhir.

Karena perjalanan hidupmu yang berakhir di dunia ini.

Dan setelah mati kau kan memulai lagi untuk hidup yang telah kau jalani.

Menpertanggung jawabkan dan dipertaruhkan. Hanya untuk mendapat satu tempat. Surgakah? Nerakakah?

Di hadapan Tuhan Yang Esa.

Kau kan tahu tempatmu nanti.

Sekian. Selamat menikmati fantasiku