gue mendongak dan mendapati Fikar duduk tepat didepan gue. sejak kapan dia disitu? perasaan gak kedengeran kursi digeser. apa terlalu fokus bacanya? terserahlah!
“iya kenapa? lo suka baca cerita ini?”
“iya. bagian mana yang lo suka?” tanyanya.
“gue suka bagian waktu Max bilang “ketika kamu mencintai seseorang, beranikan dirimu tuk mengungkapkannya. jika tidak, beranikan juga dirimu untuk melihatnya dengan orang lain” nyesek banget tau gak” ucap gue.
“gue suka yang bagian endingnya. yang leona bilang “walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap tersimpan abadi direlung hati” bagus banget tau gak kata-katanya” katanya.
“ternyata kita suka hal yang sama Va. yuk kekelas. 5 menit lagi mau bel” katanya dengan menggandeng tangan gue.
DEG! apaan ini? kenapa jantung gue gak beraturan gini? pertanda apa??
Selama dijalan menuju kelas, gue selalu dilirik sama murid TBIS. bener-bener dah. emang sih, Fikar itu The Most Wanted disekolah. dan gue akui kalau dia itu ganteng, tinggi, anak basket. Eh! apaan sih? kenapa omongan gue ngelantur gini?
“fikar..” gue berdehem ketika sudah sampai didepan kelas.
“apa?”
gue ngelirik tangan gue yang sedang digandeng. dan seketika, dia langsung ngelirik juga dan melepaskannya.
“sorry” ucapnya.
❤❤❤
Seperti biasa, gue sekarang berada di rooftop apartement Delia. eits! gue bukan coba buat bunuh diri lagi. tapi lebih tepatnya sekarang gue merenungkan diri.
Gue gak mau terus-terusan mikirin lo. karena lo gak pernah mikirin gue. gue harus cari pengganti yang lebih baik daripada lo. gue harus bisa!
“Va, lo gak coba buat bunuh diri lagi kan?” ucap seseorang.
“apaan sih lo, enggak. udah gak ada niat”
“bagus deh kalau gitu” ucap orang itu yang ternyata fikar.
“hmm.. ngomong-ngomong lo laper gak? gue sih laper” katanya lagi.
“enggak”
“makan yuk.. gue traktir deh..”
“gue gak laper”
“temenin aja deh.. pliss”
“hmm.. daripada bosen disini, mending terima aja ajakannya si fikar. yukk” ucap gue.
“nah, gitu dong.. yuk”
Gue pun tiba disalah satu resto di deket apartement Delia. gue dan fikar duduk disalah satu bangku pojok dekat jendela. ya, alasannya sih biar bisa liat pemandangan malam.
Disaat fikar akan memesan makanan, gue melihat dia. yang udah bikin gue patah hati dan buat gue mau bunuh diri. AHH! males gue nginget itu lagi.
“kar, cari tempat makan lain yuk. gue gak mau disini” kata gue ke fikar.
“kenapa sih Va, tiba-tiba lo gini?” tanyanya.
“gak apa-apa. pliss”
“yaudah deh” jawabnya.
“Avaaa!” teriak seseorang. AMPUN! itu suara dia. gue gak boleh noleh.
“Va, gue mau bicara” katanya yang sudah ada dihadapan gue.
“ngomong apa lagi lo?” ucap gue datar.
“gue mau ngomong sebentar aja Va, Cuma 5 menit doang. pliss Va” katanya memelas.
Gue menatatap Fikar dengan tatapan lo-tunggu-sebentar dan seakan dia tau pikiran gue, dia berlalu meninggalkan gue dengan Fandy -dia yang selalu gue sebut-
“lo mau ngomong apa?” kata gue memulai pembicaraan.
“ehm, itu tadi pacar lo?” tanyanya.
“bukan urusan lo” jawab gue datar.
“ehmm.. sorry Va, gue udah ninggalin lo waktu itu demi Ananda. sebenarnya, gue gak ada apa-apa sama dia, Cuma...”
“Cuma lo pengen pelukan sama dia dan ciuman didepan umum, iya HAH!” emosi gue mulai memuncak.
“bukan gitu Va, dia yang meluk gue waktu itu” ucapnya.
“trus lo nyosor gitu aja? jelas-jelas lo nyium dia”
“maafin gue va, kasih gue kesempatan Va..”
“Apa? kesempatan buat orang yang gak tau diri kayak lo? gue udah maafin lo”
“Apa karena cowok tadi?” katanya
“terserah gue lah. karena cowok itu, atau karena siapa. but it's clear, i don't want anymore with you. sorry, gue balik” kata gue sambil menuju mobil fikar.
❤❤❤
Nah loh? apa Fandy masa lalu Ava? ikuti terus kisahnya .
disamping ada foto Ava, kalau kemaren gak jelas pictnya :* have fun sama pictnya ava ya.. :)
TBC and see you soon :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Boyfriend!
FanfictionDisini gue berdiri. menghapus semua masalah yang ada di diri gue. gue bosen banget sama kehidupan gue sendiri. terlalu banyak masalah di diri gue. Dan, disini gue mencoba untuk mengakhiri kehidupan gue. dengan terjun dari apartement teman gue. disa...