Chapter 10

3.2K 246 18
                                    

"Jadi...2 tiket, seharga 100 Ribu."

Jungkook menyerahkan uangnya dan menerima tiket tersebut dan tidak sengaja matanya melihat Yoongi sedang menunduk gelisah.

Jungkook pun menghampiri Yoongi.

"Hei, Hyung... Kau tidak apa-apa kan?"

Yoongi tidak menjawab.

"Hyung? Apa... Kau Lapar?"

"Tentu saja tidak! Aku bisa gendut nanti kalau makan terus!"

Jungkook hanya pasrah menerima amukan Yoongi.

"Lalu kau kenapa hm? Sakit?"

Jungkook menangkup kedua wajah Yoongi yang sedikit memerah, dan mengangkat wajah itu untuk bertemu tatap dengannya.

"Aku hanya.... Berfikir... Tiket itu terlalu mahal, Jungkook. Terakhir kali aku menonton bioskop harga tiket itu hanya 50 Ribu."

Jungkook hanya tersenyum untuk menaggapi perkataan Yoongi.

"Tidak apa.... Tidak usah dipikirkan, lebih baik kita memesan paket popcorn?"

Yoongi masih menunjukkan wajah sedihnya.

"Ingin pulang saja hm?"

"PABO! Mana mungkin kau sudah membeli tiket semahal itu dan kita pulang!"

Yoongi memukul lengan Jungkook beberapa kali, setelah itu dia melangkah membeli popcorn.

"Habis sudah badanku diamuk ibu negara."

Jungkook mengelus lengannya dan berjalan menghampiri Yoongi.

. . .

"Astaga! Mengejutkan!" Gumam Yoongi.

Persetan dengan popcorn, dia lebih tertarik dengan filmnya.

Dan lagi untuk Jeon Jungkook, jangan tanya dia takut atau tidak, jawabannya sangat takut dia paling malas jika sudah dikaitkan dengan hal horor.

Jadi, dia memilih diam dan memejamkan matanya. Namun saat dia merasa ada tangan yang menyentuh punggung tanganya, dia membuka matanya dan melihat tangan Yoongi yang sedang menggengam erat tangannya.

Wajah Jungkook memerah.

Sampai-

"Aa-astaga!"

Mereka semua kaget akan hantu yang tiba-tiba muncul di layar bioskop, membuat Yoongi dan Jungkook saling berhadapan dengan Jarak yang bisa dibilang sangat dekat.

Hingga, wajah Jungkook memberanikan untuk lebih mendekat ke wajah Yoongi.

Yoongi yang juga terbawa suasana memilih untuk memejamkan matanya.

Chuup~

Sebuah benda tebal dan kenyal mendarat tepat di bibirnya.

Dan detik itu juga, Jungkook menekan tengkuk Yoongi dan memperdalam ciuman mereka.

Disela ciuman itu, mereka berdua saling tersenyum dan mulai memangut bibir satu sama lain.


. . .

Jungkook dan Yoongi kali ini sedang duduk di taman. Cukup sepi, memang membuat mereka merasakan suasana yang cukup canggung.

"Em Yoongi Hyung?"

Jungkook berdiri dari kursi dan berdiri di hadapan Yoongi yang sedang duduk.

"K-kenapa?"

Bukannya menjawab Jungkook malah memunggunginya, membuat Yoongi mengerutkan dahinya heran.

Namun, kerutan di dahi itu berganti dengan ekspresi terkejut saat melihat Jungkook berbalik badan dan melakukan sebuah trik hingga membuat sebuah lidi berkarat berwarna hijau itu terbakar dan berubah menjadi setangkai mawar merah.

Jungkook menyerahkan bunga itu, dan berlutut dihadapan Yoongi.

Membuat Yoongi gugup setengah mati.

"J-Jungkook...A-ap-"

"Aku mencintaimu Yoongi Hyung! Dari awal aku sudah mencintaimu! Dari pertama menatapmu, aku sudah jatuh cinta, Yoongi Hyung maaf jika ini tidak seberapa tapi aku akan pastikan kau selalu aku jaga dan aku tidak akan membiarkan seseorang pun membuat dirimu menangis, terutama diriku, Yoongi Hyung aku tau ini terlalu cepat,tapi.... Apakah kau mau menjadi kekasihku?"

Jungkook menarik nafasnya dalam-dalam dan menggigit bibir bawahnya, jantungnya berdetak kencang, peluh sudah terlihat di pelipisnya

Hingga saat sebuah kecupan dibibirnya, membuat Jungkook mengembangkan senyuman.

"Siapa yang menolak jika melihat perjuanganmu merubah penampilan dan memberanikan diri untuk menempati posisi dirimu dihatiku. Karena, dari awal aku juga sudah menyukaimu." Bisikan diakhir kalimat Yoongi membuat Jungkook tidak bisa memendam rasa bahagianya.

Dia berdiri dan memeluk erat Yoongi dan mengecupi wajah Yoongi.

Membuat Yoongi tersenyum lebar dengan wajah yang memerah.


•••

-END-

Don't Judge A Book By It's Cover | KOOKGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang