XoXo-XoXo-XoXo
All But Forgotten © Kirea
XoXo-XoXo-XoXo
"Hei."
Sapaan dilontarkan oleh Yifan ketika Junmyeon membuka pintu yang melayangkan suara bel beberapa kali.
"Ada apa?"
"Ingin mengajakmu jalan-jalan ke tempat yang sering kita kunjungi. Siapa tahu bisa membantumu mengingat sesuatu." Yifan langsung menyampaikan tujuan kedatangannya.
"Tapi penampilan seperti ini akan menarik perhatian." Junmyeon menunjuk kepalanya yang masih diperban.
Yifan mengangguk, dia tersenyum lebar kemudian, mengalihkan beanie yang terpasang di kepalanya, berpindah tempat pada kepala Junmyeon. Sedikit longgar, membuat Junmyeon terlihat lucu.
Junmyeon memegang beanie di kepalanya dengan kedua tangannya. Menaikkan hingga tidak lagi menutupi dahinya. "Ish, kau ingin menyembunyikan lukaku atau wajahku?"
Yifan tertawa pelan, "Sip. Sudah tersembunyi. Yuk, jalan."
Berada di rumah memang membosankan, dia telah melewatkan banyak waktu untuk melihat video dan album keluarga sehingga ajakan Yifan diiyakan olehnya. Dia segera mengirimkan pesan pada Jongin bahwa dia akan pergi bersama Yifan, sehingga adiknya tidak perlu cemas.
Mereka melewati jalan yang seingat Junmyeon selalu dia lewati untuk berangkat sekolah, ada banyak perubahan, namun suasananya masih sama. Pohon-pohon di sepanjang jalan memberikan keteduhan, juga taman yang biasa ramai saat sore, namun toko-toko dan café terlihat lebih banyak sekarang. Disertai jalanan yang terlihat semakin ramai.
Mereka menaiki bis kemudian, sesuai arahan Yifan yang memastikan agar Junmyeon tidak hilang dari sisinya. Duduk pada kursi paling belakang yang kosong.
"Kemana?"
"Kampus kita, Seoul University. Kupikir kau perlu melihat-lihatnya, ini adalah kampus yang kita idam-idamkan dan berhasil dimasuki."
Mata Junmyeon menatapnya tidak percaya, "Wow. Aku masih tidak percaya bisa berhasil kuliah di kampus yang hebat."
Rasanya seperti akan berkuliah pada hari pertama, Junmyeon berdebar ketika melewati gerbang kampus. Nyaris terlupa kalau tujuannya adalah untuk mengembalikan ingatan.
Ada beberapa orang yang menghampiri Yifan, membuatnya tersingkir dari samping pemuda China itu dalam sekejap. Nyaris terjungkal.
"Yifan, kenapa kau ke kampus?!"
"Apa kau ada mata kuliah hari ini?"
"Apa besok kau ada waktu?"
"Mau makan siang bersama?"
Ah, Junmyeon tidak mengenal mereka semua, yang kebanyakan adalah gadis-gadis cantik dengan lekuk tubuh yang bagus, juga para lelaki yang modis. Yifan ternyata sepopuler itu ya? Mata-mata gadis itu tampak memujanya.
Dia itu artis atau apa?!
Beberapa menit waktu Junmyeon berlalu dengan berdiam diri, berteduh di bawah pohon demi menunggu obrolan Yifan di keramaian itu berakhir.
Sebuah tepukan mengenai bahunya. Membuatnya tersentak kaget.
"Ah, benar, Junmyeon-hyung. Kenapa bisa ada di kampus? Kau sudah ingat atau bagaimana?"
Jongdae, dia mengingat nama pemuda dengan suara khas itu.
"Yifan mengajakku jalan-jalan, mungkin aku bisa ingat sesuatu jika berkunjung kemari."
KAMU SEDANG MEMBACA
All But Forgotten
Fanfiction[2/2] [HanahakiAU] Di tangan Junmyeon ada banyak helaian kelopak bunga krisan kuning yang layu. Dimuntahkan oleh pemuda itu. Sama seperti cinta, bunga itu bermekaran. #BahteraKrishoPrompt #HanahakiKrisho #HanahakiByouAU Main Cast: [suho - kris - cha...