02. Teman Baru ( Ashafara POV )

4 1 0
                                    

Pernahkah kau terluka lalu lukamu terkena garam atau balok es ?
Sakit dan perih itulah yang pasti terasa
Iya inilah yang aku rasakan pada saat ini
Seusai aku dihukum diminta berlari dilapangan, terjatuh, darahku mengotori rokku dan di tertawakan
Kini seluruh tatapan yang menyebalkan itu sesekali menatap kearahku, bukan sesekali
Tapi berulang
Terekam jelas otakku, ketika aku masuk ke aula ini bersama kakak
Semua mata fokus kearahku dan seakan berkata
" Hei parasit, pergilah dari sang pangeran tampan itu "
Ya ku akui kakakku memang tampan, bertanggung jawab, tegas dan adalah seorang ketua osis. lalu apa yang salah ?
Kakakku melakukan tugasnya dengan baik, ia menjagaku dan melindungiku
Ya ya ya  aku tahu
Mungkin mereka berpikir ini akan tidak adil,
Pertama, mereka bisa mengira kalau tugas-tugas MOS ku kakak yang melakukan
Kedua, aku akan dibela jika MOS ini keterlaluan sedangkan mereka tidak
Ketiga, para penyuka kakak akan mendekati aku dan aku jadi populer. Huft.. menyebalkan!
Bukan hanya menyebalkan tapi juga memalukan, bukan hanya telat datang kesekolah tapi juga telat datang keaula. Bahkan aku satu-satunya perempuan yang duduk dibarisan laki-laki
Pikiranku buyar
Fokusku entah hilang kemana
Aku berusaha menyimak apa yang dari tadi Mc itu katakan
Tapi aku kesal melihat Mc itu
Ia menyebalkan, aku bahkan tak bisa fokus saat kakak mengatakan apa saja. Aku hanya mendengar kata " Sukses "

" Baiklah teman teman, kita hidup didunia ini pasti punya tujuan bukan ? Apa tujuan kita ? Apakah kita ingin hidup datar aja ketika kita lulus SMA ? Apa mau jadi pengangguran ? " kata kak Angga yang kini ia benar-benar terlihat seperti ayahku, ya kak Angga juga memang ayah dan sekaligus ibu ku.

" Tidak " jawab semua peserta, kecuali aku.

" bagus, kita semua ingin sukses, tapi apa si yang dimaksud sukses itu ? "  tanya kak angga, semua peserta diam, begitupun aku.

" sukses itu adalah ketika kita bisa mencapai tujuan kita, ketika kita bisa menghasilkan uang banyak, tapi kesuksesan yang sesungguhnya bukanlah itu semua, melainkan bagaimana cara kita menikmati proses dari kesuksesan itu dan kita bisa bersabar untuk memetik hasil dari proses yang kita lalui. Ada 4 cara menjadi sukses.
1. Jadilah disiplin
2. Jadilah gelas kosong
3. Jadilah padi
4. Bertemanlah dengan singa "

Ya benar sekali, aku ingat semuanya
apa yang kakak sampai adalah nasihat ayah yang dulu, aku segera menyalin materi itu tanpa menyimak kakakku, bukan maksud tidak menghargainya, tapi akan lama jika aku menulis yang kakak katakan
Akupun menulis apa saja yang ku ingat dari apa yang pernah ayah katakan dulu.

" bukannya senior itu belum selesai sampain materinya deh, kok lu udah tau si ? " tanya seseorang yang disampingku, aku tak sedikitpun menoleh kearahnya
Aku sudah banyak bernegatif thingking, aku malu dan aku takut
Bisa saja kalau disisi lain ia ingin membullyku bukan ?

Ku tutup bukuku, dan membukanya lagi di lembar paling belakang, dan aku menulis disana
" jangan bicara dulu, hargai sang pembicara didepan, aku bisa jelaskan. Kalau kau ingin tahu banyak, kau bisa bicara pada ku nanti saat waktu senggang.  Terimakasih. "

" wihh pake ditulis segala, kakak didepan gak akan denger, paling cuma ngeliatin. Hahah gue gak ada niat buat nyalin tulisan lu kok, ok deh nanti gue tunggu penjelasan lu. "

Aku mencoba sesekali melirik kearahnya, tak ku sangka
Ia melakukan hal yang sama sepertiku, membalik bukunya dan menulis dibelakang kertas terakhir
" Nama gue Dean Fawwaz As Shidiqi, panggil aja Dean. Salam kenal "

Orang yang aneh, apa ia tidak takut ketinggalan materi yang kakak sampaikan ? Aku hanya tersenyum, dan kembali melanjutkan catatanku sampai selesai.
Dan akupun sudah selesai bersamaan dengan kakak yang sudah selesai menerangkannya dan acara kembali diambil alih oleh Mc.
" Wahh udah selesai, jangan lupa tulisan kalian nanti dikumpulkan kedepan.
keren bangetkan materi yang kak angga sampaikan "

E V E R Y T H I NGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang