chapter 2: sebuah persiapan, bagian 5 ( last )

44 7 0
                                    

" saudara- saudara , persiapan kita menghadapi pasukan belanda harus matang. Hari ini satu perahu telah kalian selesaikan. Esok puluhan bahkan ratusan perahu akan siap meluncur menjaga wilayah negeri. Bukan saja perahu hebat yang kita butuhkan, tetapi pelaut ulung, yang gagah berani menerjang ombak dan peluru meriam. Aku percaya, putera- putera terbaik masyarakat berau, bugis , Sulu, banjar, melayu, dan juga dayak akan turut berperan serta dalam mempertahankan negeri ini !," syarif dakula menghentikan sejenak kalimatnya. Matanya bersinar tajam, suaranya menggelora berapi - api. Semua yang hadir larut dalam semangat perjuangan . " harus kita ingat ! Perjuangan ini perjuangan yang suci. Perjuangan mempertahankan negeri dari tangan - tangan asing yang ingin menjajah dan menguasai negeri kita . sumatra, jawa, makassar, juga maluku telah mereka duduki.  Kini negeri kita akan mereka kuasai juga. Apa kalian rela ? Apa kalian mau negeri ini dijajah ? Jawabnya tentu tidak ! Untuk itu, maka mulai saat ini ! Mari kita rapatkan barisan , satukan erat persatuan . mari kita galang kekuatan ! Mudah- mudahan tuhan merestui perjuangan kita !"
       Syarif dakula menantu raja alam merupakan putera dari raja solok yang memang dikenal sebagai pelaut sejati. Rakyat kerajaan solok dikenal sebagai pelaut ulung. sudah sejak lama kerajaan solok menjalin hubungan dengan kerajaan berau. Bahkan, kini raja solok membantu raja alam menentang penjajah belanda . hanya saja, keperwiraan mereka tercemar oleh pelaut- pelaut yang kerjanya hanya merampok dan menjarah penduduk disepanjang garis pantai kalimantan. bahkan, lanun solok inipun sampai menjarah kewilayah kerajaan pasir dan kerajaan kutai Kartanegara. Untuk itu besar sekali keinginan syarif dakula untuk memberangus perompak- perompak laut solok yang kini menjadi buah bibir dan sumber ketakutan masyarakat.
         " tugas pertama kita, selain memperkuat armada untuk persiapan menghadapi invansi belanda, juga akan melakukan pembersihan bajak- bajak laut . kalau perlu kita hancurkan sarang mereka." syarif dakula melangkah menuju tepi perahu . dipegangnya tali layar yang terikat kuat dibibir perahu . pandangan tertuju ke tengah laut. Rambutnya yang panjang tergerai dimainkan angin yang mulai bertiup kencang.
       " persiapan pasukan kita semakin matang . kemarin sore dua perahu siap melaut , dan masih enam lagi yang dalam waktu dekat akan selesai pengerjaannya. Juga gudang beras di pulau semama, di pulau sargalaki , juga di pulau malalungun. Hanya saja mungkin kita kekurangan pelaut- pelaut  andal yang akan memimpin perahu" perang kita ."
     " untuk perahu yang kami buat , telah kami siapkan awaknya, tuan. Agar persiapan kita lebih matang lagi , maka dalam beberapa hari kami akan mengadakan latihan," kata daeng pattowani menjelaskan.
             " itu benar . kita tidak saja perahu dan perbekalan, tetapi yang lebih penting lagi , kita bener- bener siap, karna yang kita hadapi kelak bukanlah lanun- lanun yang hanya berbekal keberanian saja, tetapi pasukan belanda yang terlatih dan memiliki disiplin tinggi."
        Syarif dakula menatap orang- orang yang berdiri digeladak. Ia tahu bahwa ia tidak perlu ragu akan sungguhan dan tekad mereka. Itulah yang membuat dirinya semakin optimis bahwa perjuangan yang mereka lakukan bukanlah perjuangan untuk kepentingan kerajaan semata. Ternyata semangat untuk mempertahankan mempertahankan negeri dari tangan- tangan penjajah asing telah merasuk sukma seluruh masyarakat kerajaan sambaliung. Bahwa perjuangan ini demi mempertahankan tumpah darah , demi kemerdekaan anak negeri.
           Diatas perahu layar yang terus berguyang dimainkan ombak diantara deru angin dan teriakan burung camar . gema kesetiaan terukir direlung hati tokoh- tokoh pembesar kerajaan sambaliung , juga dipahami oleh tokoh tokoh masyarakat pulau pegat penuh dengan kesederhanaanya. Bagi penduduk pulau pegat , membela rajanya , berarti membela tumpah darah mereka juga . mereka rela mengorbankan harta. Bahkan, juga nyawa. Tak ada yang mereka persembahkan pada sultanya selain dharma bakti  dan kesetiaan mengabdi, hanya itu yang mereka miliki . bagi mereka sultan raja alam merupakan lambang kemerdekaan kehidupan, lambang kebebasan hidup anak cucu mereka kelak.





















Sorry yak Pendek :V

Lanjut kechapter berikutnya :)












Tetap read my story

Jangan lupa Voted dan comment im need this !

#SAMBALIUNG MEMBARA
H a.s

SAMBALIUNG MEMBARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang