ALPHA'S DATE

3.4K 326 38
                                    

ALPHA'S DATE

Sebuah mobil SUV hitam berhenti di depan rumahku. Menghalangi mobilku keluar pagar. Supirku mengklaksonnya dua kali tapi mobil itu tidak mau minggir.

Biip

Biip

Jackson GAY

Keluar dari mobil, kita berangkat bersama

Pagi-pagi begini dia mengacaukan hidupku? Harusnya sebagai laki-laki, aku kan menjemput pacar perempuanku. Tapi, aku malah di jemput laki-laki begini.

Aku menyambar postman bag Louis Vuitton dari kursi penumpang kosong, lalu keluar mobil. Awas saja kalau AC mobilnya tidak dingin dan bau asap rokok.

Tanpa kusangka, Jackson keluar dari mobil, dan membukakan pintu untukku sambil tersenyum.

Apa aku harus tersanjung?

" Kau punya mobil? "
Tanyaku setelah kami melewati pagar rumahku.

" Apa aku terlihat miskin? "
Jawab Jackson santai. Tentu saja dia tidak terlihat miskin. Lihat wajahnya yang tampan. Dia putih, bersih, dan tinggi. Jackson keren sekali kalau naik motor. Dengan jaket kulit, jeans robek, dan boots atau Keds.

Walaupun kamarnya seperti kandang babi. Jackson selalu modis ke kampus,  dan sering gonta-ganti kaos Supreme dan gucci yang lebih dari 1 juta won per potongnya. Darimana dia bisa mendapatkan semua itu kalau bukan anak orang kaya? Aroma parfum nya juga tidak sembarangan. Aku suka bau wangi tubuhnya.

" Tidak tau. " Jawabku, aku memang tidak tahu kebenarannya dia miskin, kaya, atau gigolo banyak uang.

" Kau mau tahu? "

" Aku ingin tau kenapa kau menjemputku dengan mobil hari ini?"

" Aku tidak ingin pacarku kepanasan. Namjoon memakai motorku dan aku memakai mobilnya. "

Oh Yaa?? Apa dia lupa sudah membuatku lelah karna membersihkan kamarnya kemarin?

" Aku tidak terkesan. Mobil ini jelek. "

Jackson terkekeh dan sibuk membelokkan mobil. Aku serius padahal.

" Jackson, apa kau yatim piatu? "

" Tidak. Kau menyumpahi orang tuaku mati? "

" Bukan begitu . Aku hanya heran kenapa kau tinggal dengan grandma itu? "

" Aku tidak suka sendirian tinggal di Itaewon. Grandma itu pengasuhku. "

Oh- kami sama, korban orang tua sibuk. Bergelimang uang dan kemewahan tapi kesepian.

" Ohh.... Sudah kuduga, kau blasteran dan grandma itu kau tidak mirip dengannya. "

" Darah blasteran membuat wajahku tampan kan? "

Jackson mengedipkan mata padaku. Dia benar, tidak akan kusangkal kalau wajah blasteran-nya memang tampan.

...

Jackson menggandeng tanganku, aku berjalan satu langkah dibelakangnya, di bawah perlindungannya. Hari ini kampus terasa aneh, aku dan Jackson menjadi pusat perhatian.
Who cares anyway? Tatapan jahat homophobic yang mau muntah itu?
I don't give a single fuck! Aku harus menikmati peran menjadi Gay.

" Sampai ketemu nanti siang. "

Ucapnya, mengantarku sampai pintu kelas dan mencium bibirku sebelum pergi. Jackson pasti akan memenangkan piala Oscar kategori Best Gay Actor setelah drama percintaan kami berakhir.

Boy Meet Evil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang