ALPHA IN MEMORY

1.8K 180 4
                                    


HARI SEBELUM KEPERGIAN JACKSON

" Siapa yang melukaimu ?? "

Entah kenapa wajah Jackson menjadi sangat serius saat dia melihat luka lebam di pelipisku. Well, ini bukan apa-apa. Aku hanya sedikit ceroboh.

" Bukan Urusanmu!!! "
Kataku galak dan menepis kasar tangannya. Aku benar-benar tidak ingin bertemu Jackson setelah berkonsultasi dengan Yugyeomi, aku menjadi semakin takut berdekatan dengan Jackson, menatap matanya, bersentuhan dengannya, mencium aroma parfum dan keringatnya yang maskulin. Dadaku terbakar, Setiap kali paru-paruku mencium aroma Jackson dari dekat. Semoga dia tidak menciumku hari ini. Jaga jarak Kau Jackson Wang  menjauh sana, Syuhhh syuhhhhh...

EWWW GO AWAYYYY JACKSON !!!

" Aku laki-laki !! Biarkan saja kalau aku terluka !! "

Jackson berpaling, memperlihatkan punggungnya yang- uhm seksi padaku. Dia lalu sibuk mencari sesuatu di dalam laci. Syukurlah dia tidak terlalu cerewet, aku juga tidak mengharapkan akan ada dialog dia akan membunuh siapapun yang menyentuhku, walaupun tatapan dinginnya tadi berkata begitu.

Entah untuk apa dia memintaku datang ke rumah nya sore ini. Sialnya aku masih bergantung pada hubungan cinta pura-pura dengan Jackson. Kalau tidak- aku tidak sudi menurutinya.

Kamar Jackson tidak kotor, bahkan jauh terlihat lebih baik. Tidak ada sampah, baju berserakan, bau asap rokok dan alkohol, beberapa hari belakangan ini, aku bahkan tidak menemukan karet2 menjijikkan berisi spermanya.

Jadi untuk apa aku datang kesini kalau tidak ada hal yang perlu dibereskan?? Dasar menyebalkan.

" Buka bajumu. "

Huh???

Apaaaa katanya?????? B.buka baju???? Tuhan, aku sesak napas tiba-tiba. Jackson mengucapkannya dengan suara datar yang dingin dan membuatku ketakutan.

" Kau mau membukanya sendiri atau aku yang harus membukanya? "

Jackson berbalik, dan sialnya aku tersudut, punggungku menabrak sesuatu saat tubuhku terhuyung mundur karna Jackson mendekat tiba-tiba.

" Mundur , jangan mendekat!! Jangan menyentuhku !! "

" Jangan berpikiran kotor Mark, siapa bilang aku ingin menyentuhmu hmm ? Atau sebenarnya kau ingin kusentuh? "

Lihat seringai jahilnya itu !! Pasti wajahku terlihat bodoh baginya saat ini. Dia mengerjaiku huh?

" Ewww Minggir !!!

Bentakku sungguh-sungguh yang bahkan tidak berarti apa-apa bagi Jackson. Dia menghalangiku tentu saja. Tubuh kami merapat, memaksaku menelan aroma tubuh memabukkan Jackson dari dekat. Musk, Vanilla, citrus...

Tidak !!! Kendalikan dirimu Mark. Aku harus melawan !! Me - la - wan !

" Minggir !! "

" Akan lebih mudah kalau kau menurut, dan membuka bajumu. "

Nafasku tertahan otomatis saat jari Jackson menari di leherku, dan perlahan-lahan turun sampai diatas kancing pertama kemejaku, memainkannya. Hembusan nafasnya yang hangat terasa semakin kuat, kepala Jackson hampir tertanam di ceruk leherku, tubuhku berkhianat, terdiam, membeku sampai sesuatu yang kenyal dan lembab menekan kulit leherku- Bibir - Jackson.  Bi - bir.

Ya Tuhan...

Tanganku meremas pinggang Jackson karna terkejut, tengkuk ku terasa dingin saat perlahan bibirnya menekan, mengecup lembut dan menggigit kecil kulit leherku.

Boy Meet Evil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang