"Jadi.. Lu ada masalah apa sama cowok tadi..?" Tanya Axel yang lebih dulu membuka suara setelah Valerie berhasil bungkam karena lelah mengomel.
Valerie tetap menatap kemacetan jalan disekelilingnya tanpa berniat menoleh. Jengkel? Sudah dipastikan ia sekarang dendam dengan kakak kelas yang menculiknya ini.
"Gua ngomong sama manekin hidup kali ya?" Tanya Axel dengan mata yang masih fokus kearah jalan.
"Rasain! Emang enak di kacangin, hah!"
Gumam Valerie dalam hati.Jalanan mulai melengang, Axel melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Sampai akhirnya ia terpaksa meng-rem mendadak.
Dug!
"Aawh!!" ringis Valerie mendapati kepalanya yang tebentur kaca mobil.
"Eh, sorry! Gw gak sadar ada lampu merah!" Raut wajah Axel terlihat panik saat mengetahui Valerie terbentur karena ulahnya.
"Bodoh!! Kalau gak bisa nyetir mobil, mending gak usah sok bisa! Udah nyulik anak orang, trus bikin celaka lagi!" Sepertinya Valerie akan mulai aksi mengamuknya lagi.
"Sumpah ga sengaja!!" Dalam hati Axel ingin sekali tertawa puas karena berhasil membuat Valerie mengamuk lagi.
Entah sejak kapan, membuat Valerie mengamuk mungkin akan menjadi hobi barunya.
"Lo gak mau ngamuk lagi?" Pertanyaan itu membuat Valerie menatap penuh kearah Axel. Terlihat jelas Axel sedang memancing emosinya dengan menahan senyuman diwajah gantengnya, padahal ia sudah diam dan pasrah.
"Jadi dari tadi lo sengaja bikin gw ngamuk?! Iya?!!" Seperti biasa, Axel sangat mudah membuat darah tinggi Valerie kambuh.
"Eh..eh nggak kok nggak! Haha! Sumpah lu harus sering-sering berkaca kalau lagi ngamuk gitu! Bener kata lu tadi, lu itu kayak macan! Hahah!" Axel malah tertawa melihat Valerie yang memang mudah digoda emosinya.
"Haha! Lucu lo!" Valerie menekan tawa dan ucapannya seolah ia memang sedang tidak bercanda.
"Iya makasih, gw tau gw lucu." Jawab Axel santai.
"Najis, tau gak!"
"Nggak."
"Iiihhh!!! Sumpah kalo ngebunuh gak dosa, udah gw tikam lo sekarang juga!"
Tanpa disadari Axel menepikan mobilnya, dan meg-rem mendadak lagi tapi kali ini cukup kasar.
Dug!
Ya, Valerie berhasil terhuyung kedepan dengan posisi kedua telapak tangan yang hinggap dikaca bagian depan. Setelah melihat itu, tawa Axel pecah begitu saja. Bahkan ia sampai terbatuk-batuk menahan geli yang seolah menggelitik perutnya.
"Sumpah!! Lo mirip cicak nemplok!!" Axel menyempatkan bicara ditengah tawanya yang belum juga mereda.
Tanpa disadari Valerie telah kembali dengan posisi duduknya yang benar, ia masih diam menatap kakak kelasnya yang terlihat begitu bahagia diatas penderitaannya.
Sadar sedang diaamati, Axel pun berhenti tertawa. Ia mengatur napasnya, kemudia menatap balik kearah Valerie.
"Apa?" Tanya Axel bingung melihat Valerie yang bungkam begitu saja.
Plakk!!
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kanan mulus milik cowok tampan itu.
Plakk!!
Kali kedua, tamparan hangat dari Valerie kini berhasil mendarat dipipi kiri Axel.
"Udah sadar?" Tanya Valerie dengan nada dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axellarie
Teen FictionValerie, seorang cewek cuek dan galak. Parasnya cantik, memiliki wajah tegas dengan iris mata berwarna abu-abu. Namun siapa sangka, seorang Valerie bisa mengembalikan dunia Axel. Axel, cowok yang tidak banyak bicara dan sama cueknya dengan Velerie...