"Suka bilang jangan cuma ngode"
Warning!: Typo's! No Edit!
🍀🍀🍀
"Rei, lo udah siap akuntansi gak?" Ucap Fani saat Reina baru saja sampai di kelasnya.
"Lo belum siap?" Bukannya menjawab Reina malah balik bertanya.
"Belumlah! Lo udah siapkan? Gue nyontek ya?" Ucap Fani frontal.
"Ck ck, lo tuh ya Fan, nyontek mulu! Gak malu!" Rendy yang tiba-tiba datang langsung membalas ucapan Fani.
"Berisik lo Ren! Kaya gak pernah nyontek aja!" Balas Fani sewot.
"Gue tuh cuma ngasih tau yang bener" Rendy mulai menasehati.
"Sok bener lu"
"Eh lu ya, dikasih tau gak percaya"
"Ngapain percaya? Percaya sama lo musyrik!"
"Eh lo kira gue dedemit?"
"Lah? Bukannya lo emang dedemit?"
"Eh udah-udah kok jadi pada berantem sih?" Reina memotong pembicaraan keduanya. Kalau dibiarkan terus bisa-bisa Reina yang pusing mendengar pertengkaran kedua sahabatnya ini.
"Rendy tuh yang mulai! Gak malu apa berantem sama cewe? Banci!" Ucap Fani sarkas. Fani ini memang galak, kaya ibunya yang memang asli orang batak.
Reina saja yang sudah 2 tahun bersahabat dengan Fani suka ngerih kalau main ke rumahnya. Ibunya sih memang baik, tapi cara ngomongnya buat Reina ngerih.
"Udah Ren. Gak malu berantem sama cewe?" Reina kembali berbicara saat dilihatnya Rendy sudah mau angkat bicara. Membela diri yang akhirnya akan memperpanjang durasi pertengkaran mereka.
"Udah nih buku akuntansi gue Fan. Buruam ditulis, 10 menit lagi masuk" Reina mengeluarkan buku akuntansinya lalu memberikannya pada Fani.
Reina bernafas lega saar Fani langsung menerimanya dan mulai fokus menyalin tugas akuntansi tersebut. Setidaknya kemungkinan telinganya akan disuguhi suara memekakan tidak akan ada lagi. Fani sudah diam ditempatnya.
"Ck kok lo kasih sih Rei? Gue masih mau gangguin Fani tau" Rendy berdecak kesal.
Rendy ini memang senang sekali mengganggu Fani. Katanya Fani itu lucu kalau lagi marah-marah. Padahal, menurut Reina Fani itu nyeremin kalau lagi marah-marah.
Fix! Rendy emang aneh!
"Udah ah Ren, kasian tau dia belum selesai tugas. Lo tau sendiri kan guru akuntansi kita tuh galaknya gimana?" Rendy mengangguk pelan mendengar ucapan Reina.
Ya, Fani memang harus segera menyelesaikan tugasnya kalau tidak mau dikeluarkan dari kelas. Lalu tidak diberi masuk selama seminggu berikutnya.
"Buk Nada kan emang killer ya haha" ucap Rendy kemudian.
"Lo udah selesai tugasnya?" Tanya Reina sambil mulai duduk di tempat duduknya.
"Udah dong!" Rendy menjawab dengan bangganya.
Walaupun dia bukan golongan murid pintar seperti Reina, tapi otak Rendy ini selalu jalan kalau sudah urusan hitung menghitung.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA [NEW VERSION]
Teen FictionBagaimana kalau kamu mencintai seseorang saat dia sudah bersama orang lain? Terus berjuang dan menjadi perusak atau berhenti sebelum berjuang? *** Cerita ini pernah saya publish sebelumnya, namun karena saya tidak puas dengan ceritanya, akhirnya cer...