Terima kasih yang udah vote dan coment di part sebelumnya :)
Aku lanjut lagi ya dan jangan lupa vomentnya dear..
Selamat membaca. Semoga menginspirasi!!!
***
Mikela masih dalam mood yang tidak baik ketika wanita itu tiba di tokonya. Namun karena keadaan toko yang cukup ramai membuatnya mau tidak mau harus tersenyum juga untuk menyapa pelanggannya. Mikela menuju ruang kerja yang ia buat khusus untuknya. Saat baru saja akan mendudukkan diri dikursinya, tiba-tiba saja asisten wanita itu mengetuk pintu. Mikela menyuruh asistennya untuk masuk.
"Kenapa?" tanya Mikela saat asistennya sudah berada tepat di depan mejanya.
"Ada clien, Mbak!" ujar Sukmawati, si asiten.
Kela berdecak, agak merasa heran dengan asistennya ini. Biasanya juga kalau ada clien langsung disuruh masuk dan duduk diruang rapat yang tidak jauh dari meja kerjanya. Ini kenapa harus diberitahu segala?
"Siapa Suk?" tanyanya. Sukmawati atau biasa dipanggil Sukma a.k.a Suk itu mengedikan bahu.
"Katanya penting, Mbak. Sukma juga baru pertama kali lihat orang ini," jelas Sukmawati. Kela mengerutkan keningnya, "suruh masuk aja, Suk!" Sukmawati menganggukkan kepalanya. Dia membuka pintu dan keluar hingga beberapa menit kemudian pintu kembali terbuka.
"Maaf Mbak, orangnya minta dijemput sama Mbak langsung, saya harus gimana, Mbak?"
"Ck. Siapa sih Suk? Ngerepotin aja deh!" kesalnya. Tapi Kela memaksakan kakinya melangkah meninggalkan ruanganya juga. Mau tak mau dia harus tau siapa tamu atau clien yang diceritakan Sukmawati tadi.
"Mikela sayang??!!!!" teriak orang itu saat Kela baru saja sampai di ruang tunggu. Kela menganga setengah tak percaya dengan penampakan di depannya.
"Kamu? Li..li?" anggukan itu menandakan bahwa clien yang diceritakan asistennya adalah Lili. Tapi Kela sedikit tak percaya melihat perubahan yang ada pada Lili. Dia jauh berbeda dari yang dulu. "Ini Li..li?" tanya Kela meyakinkan dirinya sendiri.
Lili memutar bola matanya sebelum cengiran ciri khas miliknya menyadarkan Kela bahwa makhluk dihadapannya ini benar-benar Lili. Gingsul itu adalah pertanda yang nyata.
"Kela sayang peluk gue dong!!" Lili merentangkan kedua tangannya. Dengan senang hati Kela menyambut pelukan itu, "kangen banget sama lo, Li." Ucap Kela disela-sela pelukannya.
"Gue juga," balas Lili.
Kela mengajak Lili ke ruangannya. Lili adalah sahabatnya waktu ia kuliah diluar negeri dulu. Mereka berpisah sejak masing-masing sudah lulus kuliah dan mengambil jalannya sendiri-sendiri. Kela memilih kembali ke Indonesia untuk membuka toke kue sedangkan Lili memilih tetap berada di sana karena katanya ingin mencari suami bule. 'Ntar gue pulang bawa bule, Kel. Lo jangan sedih ya kalo gue nikah duluan' Mikela terkekeh ketika mengingat ucapan Lili dulu.
"Tunggu," katanya. "jadi lo pulang karena mau nikah?" tanyanya. Jawaban Lili membuat Kela menganga, "yes I am," kata Lili bangga.
Mata Kela mengerjap lucu, "bule?" tanyanya lagi.
"Buleee Kellll. Gila gue senang banget tau gak? Akhirnya gue nikah juga sama bule," raut bahagia dari wajah Lili cukup membuat Kela yakin kalau sahabatnya ini sedang tidak berbohong.
"Kenapa gak lo ajak sekalian sih, Li? Kenalin kek sama gue."
"Enak aja! Nanti si bule malah naksir lagi sama lo dan gak jadi nikahin gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Cake (SUDAH TERBIT)
ChickLitPINDAH KE DREAME dengan akun yang sama AWINDSARI. PRIVATE!!! FOLLOW DULU YA :) Mikela putri. Dia wanita cantik, sukses, lajang, dan mandiri. Satu lagi, jangan lupakan bahwa dia adalah dewi yang pintar berpura-pura. Menyukai kue pernikahan tapi tida...