Prolog

310 32 3
                                    

Sebuah mobil BmW berhenti di depan gerbang SMA Taruna. Seorang gadis memakai baju putih abu-abu turun dari mobil tersebut, lalu menyalami ayah nya.

"Assalamualaikum," ucap nya sambil mencium tangan ayah nya.

"Waalaikumsallam." jawab ayah nya singkat.

"Bye papah, semangat kerjanya ya, jangan lupa bawa uang yang banyak buat Shilla. Hehehe." ucap gadis yang menyebutkan dirinya Shilla itu dengan ceria dan di akhiri tawa.

Papah nya yang sudah biasa mendengar anak nya yang cerewet hanya bisa mengangguk maklum. "Oke anak papah yang cantik. Bye!!". Setelah itu ayah Shilla pergi untuk berangkat ke kantor nya.

Ashilla Salsabila Frencylia nama lengkapnya. Cantik dan juga menawan yang sangat menjadi idaman kaum adam. Shilla termasuk orang yang cerewet, membuat dia banyak teman.

Ashilla bersenandung kecil sambil masuk ke halaman sekolah nya menuju kelas nya di lantai dua gedung itu.

Saat ingin menuju kelasnya yang berada di lantai dua, tiba-tiba ada kejadian yang tidak di inginkan.

Brukk

" Akh!!"

Ashilla terjatuh dengan cantiknya saat menaiki tangga yang menuju kelas nya. Rasanya sih lumayan sakit tapi malu nya yang luar biasa.

Ada beberapa siswa-siswi yang melihat kejadian itu juga. Dan beberapa diantaranya sudah tidak dapat menahan tawanya, sisanya berusaha mati-matian untuk menahan tawanya karena tidak ingin membuat Ashilla tambah malu. Ashilla merutuki diri nya sendiri yang bisa seceroboh itu.

Tetapi tiba-tiba ada sebuah uluran tangan di depan nya. Ashilla tidak mau membuang kesempatan ini. Ashilla langsung menerima uluran tangan itu tanpa melihat siapa orang yang mengulurkan tangan nya.

"Makasih ya udah tolongin gue." ucapnya seraya bangkit dari duduk cantiknya.

"Iya." dari suaranya jelas yang membantunya seorang laki-laki. Ashilla melihat siapa yang membantu nya. Sekarang Ashilla tau siapa yang membantunya, dia Arsya. Ashilla tidak dekat dengan Arsya hanya sebatas tau saja. Dan ini interaksi pertama mereka.

Dilihat - lihat Arsya ini ganteng juga. Matanya juga indah membuat Ashilla terpaku melihat matanya. Rasanya Ashilla suka pada mata Arsya ini.

"Pffttt... Hahahaha" tawa Arsya kemudian. Mendengar tawa Arsya membuat Ashilla melototkan matanya.

Padahal dari tadi Arsya sudah mati-matian agar tidak tertawa. Melihat ekspresi Ashilla yang sangat lucu membuat nya tak kuasa menahan tawa. Dan itu membuat Ashilla tidak suka.

"Ih nggak usah ketawa. Nggak lucu tau." kata Ashilla kesal dan langsung beranjak pergi dari sana. Seketika Ashilla kesal karena harus berurusan dengan Arsya. Cowok itu sedikit menyebalkan bagi Ashilla.

Di sisi lain Arsya masih berusaha meredamkan tawanya. Entah kenapa dia seperti bahagia diatas penderitaan orang lain. Padahal niat awalnya itu murni untuk menolongnya, tapi melihat ekspresi yang di tunjukan Ashilla sangat lucu membuat nya tidak bisa menahan tawa.

Setelah berhasil meredamkan tawanya, Arsya pun meninggalkan tempat itu.

****

Jangan lupa di Vote & Comment ya.

ArsyillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang