Ting Ting!
Bel istirahat baru saja berbunyi, membuat bu Titik yang mengajar dikelas XI IPA 3 mensudahi aktivitas belajar-mengajar mereka.
"Ya sudah sampai segini dulu materi yang ibu sampaikan, jangan lupa tugas yang ibu berikan di kerjakan. Dan dikumpulkan lusa. Terima kasih." ucapnya sembari meninggalkan kelas.
Disusul oleh anak-anak yang sudah kelaparan untuk menuju ke kantin.Belum sampai 5 menit bel istirahat berbunyi, kantin sudah di penuhi oleh manusia-manusia kelaparan.
"Gila Shil, kantin rame banget!" pekik Dian melihat keadaan kantin yang sangat ramai.
Mereka berempat memang jarang sekali pergi ke kantin. Alasannya karena kantin selalu rame dan mereka lebih memilih makan di cafe depan sekolah. Bukannya sombong mereka hanya malas untuk berdesak-desakan untuk memesan makanan.
Kali ini mereka terpaksa makan di kantin karena cafe di depan sekolah tutup.
"Ya mau gimana lagi. Lo mau kelaperan gitu?" sewot Raina, ia tau bahwa temannya yang satu itu paling malas kalau berada di tempat yang ramai.
"Nggak mau lah." balas Dian langsung.
"Udah lah ayok sekarang kita cari tempat buat makan. Nanti gue sama Raina yang pesen makanannya." ucap Ashilla menengahi.
Mereka memilih meja yang berada di pojok kantin yang masih terlihat kosong.
"Lo mau pesen apa Yan? Nya?" tanya Raina, karena ia dan Ashilla akan memesankannya.
"Gue pesen siomay sama es teh." jawab Vanya.
"Gue pesen nasi goreng, batagor, bakso, cireng, minumnya es teh, pop ice, sama jus melon." jawab Dian membuat Ashilla dan Raina menganga.
Bagaimana gadis kecil seperti Dian memiliki nafsu makan yang besar?
"Lo yakin bakal habisin makanan segitu banyak nya?" tanya Ashilla meragukan. Dian mengangguk dengan mantap.
"Pasti!"
"Tapi gue nggak yakin bisa pesenin itu semua. Lebih baik lo yang pesen sendiri." ucap Raina yang membuat Dian merengut kesal.
Ashilla dan Vanya sudah terkekeh. "Kalo gitu gue pesen bakso sama es jeruk aja." Dian mengatakannya dengan sedikit kesal.
Ashilla dan Raina sudah pergi untuk memesan makanan. Mereka berpencar, Raina pergi ke tukang siomay, sedangkan Ashilla pergi ke tukang bakso.
Saatnya tiba giliran Ashilla untuk memesan bakso setelah menunggu antrian yang panjang.
"Pak beli bakso dua. Yang satu nggak pake bakso pake tahu aja ya!"
Tukang bakso mengernyit keheranan, dia itu menjual bakso bukan tahu kuah. Tapi dia tetap membuat pesanan Ashilla.
"Ini dek bakso sama tahu kuahnya." ucap tukang bakso itu menyerah kan pesanan Ashilla.
"Ini uang nya ya pak. Makasih." Ashilla memberi uang sepuluh ribuan.
"Ya sama-sama neng."
Lalu Ashilla pergi untuk membeli Es jeruk untuk nya dan Dian.
Beda lagi dengan Raina.
"Mang beli siomay nya dua. Yang satu nggak pake bumbu kacang nya ya!"
Raina bilang seperti itu karena dia alergi dengan kacang, tapi mau makanan yang memakai bumbu kacang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyilla
Teen FictionArsya Briliyant Pratama, itu orangnya baik, orangnya perhatian, orangnya peduli ke semua orang. Ashilla Salsabila Frencylia, cewek yang suka bertingkah aneh, cewek yang selalu saja ceroboh, alay dan lebay sudah sifatnya. Pada suatu hari mereka berte...