Maapkeun typo seluruh pelosok
Tee meninggalkan Tae dalam penyesalan yang ia buat sendiri pada belahan jiwanya.
"Bas.. mana Tee?" Tae yang sibuk mencari keberadaan belahan jiwanya
"Au.. apa P'Tee tidak pemitan dengan mu P?"
"Jam berapa Tee kesini?" tanya Tae penasaran
"sekitar jam 12 malam" Bas smbil menyiapkan untuk menyuapi Tae.
Sebegitu pedulikah dirimu walau sudah ku sakiti Tee?
"Um.. Bas.. aku rasa, kita tidak bisa bersama lagi.." Tae hanya bisa menunduk
"P masih cinta sama P'Tee ya?" kata Bas pelan kecewa
"Maafkan aku"
"Tak apa P.. memang dari awal hubungan kita sudah salah. Kejar cinta mu P" kata Bas memeluk Tae memberi kekuatan
"Trimaksih" lirih Tae pelan
.
"P'Tee, kau nampak pucat.. ada apa?" Godt mendudukkan dirinya di sebelah Tee yang tampak lesu
"tak apa Godt, hanya kurang tidur"
"yang lain mana P'?'
"belum datang, aku saja baru datang" jawab Tee lesu
"um.. P' kau tau tentang... um.. hubungan Tae dan Bas..?" tanya Godt ragu
"ya, aku tau" jawb Tee sekenanya
"hubungan mu dengan P'Tae?" Godt makin berhati-hati
"kami sudah putus... seperti yang P'Tae bilang pada Bas.." jawab Tee sendu. Ia kembali teringat tetang perbuatan Tae selama ini.
Kenapa bisa sesakit ini.
Entah dorongan dari mana, air mata Tee kembali jatuh untuk kesekian kalinya. Godt dengan lembut menyentuh wajah Tee menuntun untuk menghadap Godt.
"P, kumohon jangan menangis. Aku tidak tahan melihat air mata mu yang sudah jatuh berkali-kali P" Godt menghapus air mata di sana. Godt tak tau apa yang terjadi, tapi ia telah rasakan bibirnya sudah menempel dengan milik Tee.
Perlahan Godt melumat bibir manis itu halus dan perlahan. Menikmati setiap detik sentuhan bibirnya. Tee hanya diam membiarkan nong nya ini berbuat pada dirinya. Dia hanya bingung 'jahat kah aku bila menikmati sentuhan ini?' Tee dikelilingi pertanyaan itu. Dia memejamkan matanya mencoba mencerna apa yang terjadi.
Tiba-tiba Godt rasakan pukulan tepat di sudut bibirnya yang kini memar dan mengeluarkan darah. Tee terkejut hendak menolong Godt sebelum tangan kokoh mencekalnya dan mendorongnya menjauh dari Godt. Tae melancarkan aksinya menghabisi Godt
"BERANINYA KAU MENYENTUH TEE KU!!" Tae terus melayangkan pukul
"Tee mu kau bilang?!! Bahkan kau membiarkan air matanya jatuh berkali-kali dalam 1 hari!! Apa kau sadar perbuatan mu huh!!" kata Godt sedikit berteriak. Terserah orang di depannya ini lebih tua darinya atau apa.
Tae siap melayangkan pukulan kuat untuk Godt dan tepat mengenai wajah mulus Tee. Dia melindunginya. Tae tak percaya melihat Tee kini jatuh tersungkur akibat pukulannya.
"Cukup P.. ku mohon, hentikan ini semua" lirih Tee. Dia berusaha dengan tenaga sisanya untuk membantu Godt berdiri dan mendudukkannya di sofa tadi. Tae melihat itu semua hanya bisa menahan air matanya
'bahkan aku menyakitinya ketika ingin melindunginya. Apa aku akan selalu menyumbang rasa sakit pada nya..'
Setelah Godt duduk dan Tee yang tampak menahan perih pada lukanya. Tae berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Tee yang tengah duduk.