Album Persahabatan

39 3 0
                                    

Di Tenda besar itu, Gue Dan Partner Lomba gue, duduk di barisan tengah,
Kita mulai menyiapkan alat Dan bahan untuk membuat album persahabatan.
Disini, Gue bertemu dengan semua peserta yang aktif dan kreatif.

"Waktu pembuatan hanya 2 jam,ditambah presentasi" kata seorang panitia, yang berada di barisan paling depan sekaligus membacakan peraturan pembuatan.

Partner gue disini Insyani Leara, yang biasa gue panggil lea, ide dia Paling encer dari temen-temen gue yang lain, Tapi dia pendiam, Dan harus diajak bicara duluan.

Setelah mempersiapkan alat Dan bahan, Guee langsung pada tahap pembuatan.

Gue, mulai menggunting, menempelkan, menghias papan yang sudah dipersiapkan. Dan lea yang mempersiapkan semua foto-foto yang sudah kita bawa.

"Le, cuacanya mendukung ya, sejuk banget," gue mulai mengawali pembicaraan.

"Hehe.. iya cha, biasanya kalo jam segini lagi panas-panasnyaa ya, Tapi kok disini kayak Mau hujan". Sahut lea

"Beuhh.. kalo hujan lebih seru kali ya, dingin-dingin bagaimana gitu...." sambung gue , Dan mulai kepikiran tentang kejadian semalam.

Gue melanjutkan tugas gue dan lea mulai menempelkan foto di papan yang susah disediakan.

"Ehh.. cha, lo bawa staples buat nempelin nih foto, kata bu Murni pakainyaa staples aja biar ga lengket."

"Ouh.. iyaa gue lupa le, staplesnya ada di tas gue, Mau diambil?" Jawab gue dengan nada bingung Dan gugup.

"Hah? Ya kali cha diambil, emang boleh gitu sama panitia, gue takut ngomongnya cha, lagian lu tau, waktunyaa juga sebenetar lagi habis."

Terus gimana? .. Gue mulai berfikir, Gue merasa bersalah juga, karena kelalaian gue, staples aja sampe tertinggal.

"Eh, cha.. coba lu minjem sama kaka yang ada di depan siapa tau ada, Tapi Jangan sampai ketahuan panitia, kalo ketahuan kita bisa di diskualifikasi" lea mulai mengeluarkan otak encernya.

"Hah? Tapikan... Gue ga kenal, lagian ga enak juga lah le," kali ini, gue sedikit tidak yakin dengan idenya itu.

"Udahh.. dicoba dulu aja lah cha."

Waktu semakin berkurang, sedangkan foto-foto belum ditempelkan. Gue bingung, Gue canggung. Tapi Karena gue sadar, ini kecerobohan gue, akhirnyaa gue memberanikan diri.

"Haii ka, Maaf.. kaka bawa staples?" Tanya gue dengan tidak yakin.

"Mmm.. bentar dicariin dulu ya" dia menoleh, Dan mulai mencari benda itu disekitarnya.

Hah.. ? dag dig dug.. gue ga percaya ini! Ini dia, Beneran dia! Gue melongo kaget. Gue seakan melamun lagi untuk kesekian kalinya.

"Maaf, tidak ada ka," dia mulai menjawab dan menghadap pas di depan gue, dekat sekali.

Suara hening, seakan tidak ada jawaban sama sekali dari gue.

"Ka, itu temanya kenapa?" Tanya dia pada lea yang duduk Di samping gue.

"Chaa.." dia menepuk bahu gue, yapp.. keras sekali, dan gue tersentak kaget.

" kenapa ha? Ada apa? Ada yang sakit?"

"Itu, staplesnya gaada, lu kenapa sih, ngelamun terus" tanya lea penasaran.

"Nggg..ngga papa kok" gue jawab dengan nada meyakinkan.

"Eh, lu sih, tadi ga ngingetin gue, lu tau kan gue pelupa, kalo udah gini, nasib album Kitaa gimana." Gue mulai bingung, sampai gue ga sadar kalo gue menyalahkan lea, padahal jelas-jelas ini salah gue yang ga teliti.

"Sudahh.. sudahh.. Jangan bertengkar, ini pakee lem aja," sahut seseorang dari arah depan.

"Ehh.. tidak-tidak.. kita sudahh diamanatkan memakai staples ka, kalo lem takunyaa terlalu lengket, Dan kertasnyaa bisa sobek." Jelas si lea.

"Santai aja, ini lem pakainyaa kertas tempel, jadi ga merusak kertas yang ditempel." Penjelasan dari seseorang itu meyakinkan.

"Baiklahh,, kita pake ini saja deh cha, makasih ka"

Mereka berbincang sedangkan Gue terdiam.

Waktu pembuatan Tinggal 10 menit lagi.. ini waktu yang cukup sedikit untuk menempelkan foto. Gue lihat, peserta yang lain juga sudah ada yang beranjak dari tempat duduknya, setelah pembuatan album sesi selanjutnya adalah presentasi.

Gue memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Entah bagaimana perasaan gue Dan lea saat itu. Ini kacau sekali.
Gue berharap ini akan berakhir baik, tidak makin memburuk.

Dan..

Semua peserta sudah menuju tempat presentasi, di tenda besar tersisa 4 peserta yang Masih sibuk menempelkan foto Dan menghias papan.

Gue menoleh ke kanan Dan ke kiri. Dan ternyata tersisa Tim gue Dan Tim dia.
Guee terkejut,sekaligus ngebut.. menyelesaikan album tersebut.

Fyuuuhhh.. yupp.. akhirnya album Guee SELESAI! Iyaa.. Selesai seadanya. Tapi gue bersyukur, setidaknya waktu Masih tersisa 1 menit terakhir.

Gue mulai merapikan semua alat Dan bahan yang gue bawa, lea memasukan semuanya kedalam ransel kecil.

"Gue pasti yang selesai lebih dulu dari dia, gue harus cepat menuju tempat presentasi," pikir gue sembari menoleh kearahnya, .

Tibaa-tibaa.. untuk kesekian kalinyaa gue terkejut karenanya.
Ternyata, diaa sudah beranjak dari tempat duduknya Dan mulai melangkah pergi dari tenda besar. Sedangkan gue, yang Masih duduk Dan baru ingin beranjak.

"Arghhh...." gerutu gue dalam hati.

"Le cepata le, Kitaa ga boleh presentasi terakhir, Kitaa harus lebih dulu sampai di tempat presentasi" gue mulai berdiri, membawa ransel itu, Dan siap-siap lari menuju tempat presentasi.

"lu kenapa sih, buru-buru banget, Dan seakan-akan ngebet banget buat ngejar dia"

"'Ck,Udahh.. ayoo cepetan!"

Jarak dari tenda perlombaan ke arah tempat presentasi sekitar 20 meter.

Sesampainya di tempat presentasi.

Gue sudah menduga ini, tetap saja dia yang lebih dulu sampai di tempat presentasi.

Gue Menghela nafas panjang, nafas gue terasa sesak akibat lari-lari tadi. Gue terdiam sebentar, mengembalikan nafas gue secara normal.

"Ini, kamu duluan aja," kata dia yang mempersilahkan tempat untuk gue Dan lea maju terlebih dahulu.

Hah?.. lho kok! Gue ga percaya, dia kok bisa tau Isi hati gue? Dia peramal ya? Gue menyembunyikan pertanyaan itu cukup dalam hati gue.

Gue senyum. "Ehh.. lu kan yang pertama sampai, gak papa kok kamu duluan aja" tolak gue halus.

"Lu kenapa sih cha, tadi pas di tenda perlombaan lu ngebet banget buat cepetan, lu bilang, kita ga boleh terakhir, lhaa.. ini udh dikasih penawaran Mau lo sia-siakan juga? " sambung si lea dengan nada keras .

GUE MALU! ANJIR.. NIH ORANG KALO NGOMONG GA LIAT KEADAAN.

Gue tersipu malu, gue mengumpat.

"Udah, gih sana duluan," sambung dia dengan sedikit tertawa, nadanya seperti mengejek.

"Aihh.. gue ga bisa nolak lagi, gue udah ketahuan" . Gerutu gue dalam hati.

Akhirnya Gue maju Dan mulai presentasi terlebih dahulu.

***

a/n : Dan gue Malu sendiri:')

AccidentallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang