part 2 : Masalah Nazwa

633 28 13
                                    

Suara jam beker ku berbunyi sangat keras, ini menunjukan saat nya aku bangun untuk mulai aktivitas lagi.
Eh tapi ini kan hari minggu, mau bangun tapi serasa mataku tidak bisa dibuka, aku sangat mengantuk sekali, karna tadi malem aku begadang untuk curhat kepada Nazwa.

   "Gina, sayang ayo bangun nak sudah siang!"

Itu adalah ibuku yang cerewet, ya walaupun cerewet dia sangat peduli padaku, aku sangat sayang kepadanya.

   "Iya ibu, Gina bangun," sahutku sambil memejamkan mata, berjalan ke arah toilet.

*****

Setelah merasa segar sesudah mandi tiba tiba ponselku berdering.

"Trink, Trink"

Ketika aku mengangkat telpon ternyata telpon itu dari mamahnya Nazwa.

   "Hallo Gina ini tante, tante mau ngasih tau kalo Nazwa kecelakaan motor, dia sekarang dirawat di RS Thamrin."

  "Astagfirullah, jadi gimna keadaannya Nazwa tante? dia baik-baik aja kan?"

  "Dia belum sadarkan diri, kamu cepat kesini ya, tante mohon!"

   "Iya, tante Gina segera kesana," jawabku sambil terburu-buru menuju ke rumah sakit.

*****

   Setelah aku sampai di rumah sakit, ternyata sudah banyak teman yang menengok Nazwa, disana pun ada Rizky yang menjaga Nazwa. Sekarang dia ada di ruang UGD, aku sangat takut kehilangan dia, dia adalah hal yang spesial buat hidup ku. Entahlah aku gak tahu gimana kalo gak ada dia.

Caaa elah alay bet dah....tapi bener kok.

   Aku pun berjalan ke arah mamahnya Nazwa untuk menenangkan nya, dia sangat terpukul melihat Nazwa terbaring lemah tak berdaya.

   "Sabar ya tante, pasti Nazwa baik-baik aja, yang terpenting sekarang kita harus kuat menghadapi musibah ini" ujar ku sambil memeluknya.

   "Makasih banyak Gina, kamu mau peduli pada tante."

   "Iya sama-sama tan!"

*****

Setelah Dokter keluar dari ruang UGD ternyata Nazwa sudah siuman, dan bisa dialihkan ke kamar pemulihan.

  Aku sangat sedih melihat keadaan Nazwa yang sangat lemah, tapi aku harus kuat aku gak boleh lemah, aku gk boleh nangis depan Nazwa.

Dokter pun menyaran kan untuk menjaga Nazwa, karena dia kena benturan di kepalanya yang sangat kuat. Jadi dia harus banyak beristirahat.

   "Trink, Trink, Trink" itu suara ponsel ku, ternyata Farel menelpon.

  "Hallo Farel, ada apa ya?" tanya ku kegirangan.

  "Kamu sekarang ada di mana? mau gak kita jalan?"

  "Emmm, kayak nya gak bisa deh, soal nya aku lagi ada di rumah sakit!"

  "Loh kenapa kamu di rumah sakit, kamu sakit?" tanya Farel.

   "Aku lagi nungguin Nazwa, dia kecelakaan!"

   "Ohh, kirain aku kamu kenapa-napa lagi!"

  "Enggak kok aku gak kenapa-napa, oh ya maaf ya aku gk biasa jalan bareng kamu, mungkin next time."

  "Ya gapapa, emmm jangan lupa makan ya!" Farel menjawabnya sambil gugup.

  "Iya kok tenang aja, yaudah bye."

****

Waktu pun berjalan dengan cepat nya sehingga tak sadar sudah sore.

   "Tante, Gina izin pulang ya, soalnya sudah sore." Aku berpamitan kepada mamahnya Nazwa.
  
   "Yaudah makasih ya sudah mau ke sini, nemenin tante."

    "Iya tante, sama-sama," jawabku sambil meninggalkan kamar rawatnya Nazwa.

*****

  Saat aku di jalan, aku kepikiran untuk ke toko buku, membeli Novel.
Novel lagi, novel lagi, aku senang sekali membaca Novel, jadi kalo ada kesempatan aku untuk membeli buku itu why not.

Setelah membeli Novel, aku melanjutkan untuk segera pulang, karna tugas ku sangat numpuk di rumah.

Setelah aku sampai di rumah--tepat nya di kamar--serasa tubuh ku sangat lemah karena seharian ini aku tidak beristirahat, dan belum mengerjakan tugas. Mana besok harus sekolah lagi.

Tapi gak papalah demi Nazwa, apa sih yang enggak aku lakukan demi dia. Itulah arti sahabat.

Sudahlah, aku sudah lelah sekali memikir kannya, semoga dia cepat sembuh dan kembali seperti semula.

#jadi bisa disimpulkan bahwa sahabat itu peduli satu sama lain, dan tidak egois

*****
Keesokan harinya.....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TBC (BERSAMBUNG)

 

Apakah arti "SAHABAT" ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang