Episode 1 (3_5)

592 18 3
                                    

Malam harinya, saat makan malam Nayla menceritakan kepada keluarganya bahwa ia diterima di SMU Kasih. "Kamu memang hebat sayang, ini baru namanya anak Bapak. Akhirnya buuu..... setelah Kakeknya baru sekarang ada lagi keturunannya yang bisa diterima di SMU Kasih, Joan dengerin nih kamu juga harus rajin belajar jangan males malesan. Supaya kamu bisa diterima di SMU Kasih, Kakakmu ini Nayla" ucap Bapak menyemangati Joana. "Iyaaa...." jawab singkat Joana. "Oke sekarang kita makan Nayla pimpin doa ya sayang ya" minta Ibu ke Nayla agar Nayla memimpin doa. "Iyaa buu...." jawab Nayla dan langsung memimpin doa. "Tuhan Yesus terima kasih Engkau telah mengumpulkan keluarga kami dengan hati yang sangat bersuka cita, Tuhan terima kasih juga atas berkat-berkatMu. Dan khususnya lagi saya sangat berterima kasih karena Engkau telah mengizinkan saya sehingga saya diterima di SMU unggulan, Tuhan. Dan sekarang kami mau makan tolong berkatilah makanan ini Tuhan, semoga makanan ini dapat menjadi berkat dan dapat menjadi kekuatan bagi setiap yang memakannya. Dalam nama Tuhan Yesus kami telah berdoa dan mengucap syukur, Amin" pimpin Nayla saat berdoa. "Kak Nayla, aku punya hadiah buat Kak Nayla" ucap Lulu sambil berjalan menuju Nayla. "Terima kasih Lulu" kata Nayla sambil memeluk Lulu. "Kak, Gio juga punya kado buat Kak Nayla , taraaa......" ucap Gio seraya memberikan kado untuk Nayla. "Makasih Gio" jawab Nayla. "Ya ampun ini itu bagus banget" ucap Nayla ketika membuka kado dari kedua adiknya itu. "Wah Kak Nayla itu emang pinter berpura pura yah.., mana ada sih barang jelek kaya gitu mau diterima semua orang" kata Joana dengan rasa sombong, ia merasa bahwa barang yang diberikan oleh Gio dan Lulu itu jelek. "Kakak ga pura pura kok, Kakak emang suka, ini kan kesayangan Gio dan ini kesayangan Lulu" jawab Nayla dengan senyuman. "Emang Miss Teladan, Miss terpuji yaahhh.. hebat banget" sindir Joana ke Nayla. "Joana sudah dong" ucap Ibu menghentikan Joana. "Ahaa........ Bapak sampe lupa, Bapak juga punya kado untuk Kak Nayla, jeng jeng jeng jeng jeng" ucap Bapak sambil memberikan kado itu kepada Nayla. "Bapakkk.... bagus banget kalau dipasangin foyo krluarga pasti lucu deh" kagum Nayla kepada Bapak karena sudah memberi kado yang berisi pigura. Sebelum makan Bapak minum air sampai habis. "Bapak mau tambahan minum lagi?" tanya Nayla kepada Bapak. "Boleh" jawab Bapak. Naylapun menuangkan air, namun Nayla tak menuangkan air ke dalam gelas tetapi ke pinggir gelas sehingga air itu mengalir ke Bapak dan membuat Bapak basah. "Wooooooo........"reflek Bapak saat tiba tiba tubuhnya terkena air. "Eh maaf maaf Pak.." kata Nayla kepada Bapak. "Ga papa ga papa, mungkin airnya tahu kalau tadi Bapak mandinya kurang bersih" kata Bapak sambil mengelap tubuhnya. Sementara itu di rumah Moses, Papa dan Mama Moses mengetuk pintu kamar Moses dan masuk seraya mengatakan "Moses selamat kamu diterima di SMU Kasih" sambil menjabat tangan dan mengelus kepala anak tunggalnya itu. "Itu berarti kamu satu almamater dengan Papa dan juga dengan Kakakmu Alm. Ivan, dan juga berarti kesempatan kamu ke jurusan kedokteran semakin terbuka" ucap Papa kepada Moses. Setelah Papa dan Mama pergi Moses langsung mengingat ketika ajal menjemput Kakaknya itu. Keesokan harinya, saat Nayla sudah rapi ia melihat dirinya di cermin dan melingkari kalendar bahwa hari itu adalah hari pertama ia masuk sekolah. Iapun keluar dari kamar menuju ruang makan dan mengatakan kepada seluruh anggota keluarganya. "Taraaa....... gimana aku cocok ga pake seragam ini?" tanya Nayla kepada seluruh orang yang ada di rumah. Semuanya terkagum melihat Nayla, tetapi si Joana tidak. "Lulu juga mau pake seragam itu kok Kak" ucap Lulu yang menginginkan seragam SMU Kasih. "Kamu pasti bisa, ya udah kalau gitu nan kalau SMA kamu masuk aja ke SMU Kasih" jawab Nayla yang mensuport Lulu. Tiba-tiba "Kak nyindir aku ya iyaaaa......?" bentak Joana ke Nayla. "Engaakkk" jawab singkat dan lembut Nayla. "Kakak pikir aku ga bisa masuk ke SMU Kasih, iyaaa......?" bentak Joana lagi. "Jo, maksud Kakak ga gitu kamu ya tentu bisa aja masuk SMU Kasih, asalkan kamu rajin belajar" jawab Nayla dengan senyuman, akan tetapi Joana malah mengatakan "Nah, itu sebabnya aku malas belajar" dan pergi ke ruang keluarga. Setelah itu Nayla memegangi kepala dan merasa pusing. "Nayla kamu ga papa?" tanya Ibu dan Bapak. "Ga papa kok cuman kecapekan aja kurang tidur, emmmm Pak fotoin aku dong" kata Nayla. "Ayo sayang" jawab Bapak sambil membawa kamera dan menuju ke depan rumah bersama Nayla. Setelah Nayla pergi ke depan rumah Joana kembali lagi ke ruang  makan dan makan sarapan. "Sini sayang senyum, senyum. Siap? 1..2...3...okee..." kata Bapak sambil memotret Nayla. "Lagi Nay?" tanya Bapak ke Nayla. "Iya Pakk..." jawab Nayla, tiba-tiba Ibu datang seraya mengatakan "Pakkkk....Pak......Pakkkk.....Ibu ikutan juga ya dipoto" sambil tertawa lirih. Tapi sebelum meotret Nayla dan Ibu, "Nay kamu kok kelihatan kurus, diet yaaa...." sindir Bapak ke Nayla. "Enggak...." jawab Nayla sambil memegangi pipinya, "Hmmmmmm..... kamu jangan diet-diet masih masa pertumbuhan, masa yang harus diet itu Ibu hehehe......" kata Ibu ke Nayla sambil tertawa. Dan setelah Nayla dan Ibu dipotret oleh Bapak, Bapak berteriak "Heiiiii...... yang lain mau dipoto nggak ayo semua keluar keluar". Joana, Gio, dan Lulupun keluar dan ikut potret bersama. "Pakk......Bu..... pergi dulu yaaa, daaa...." kata Joana, Gio, dan Lulu untuk berangkat ke sekolah. "Emmmmm Nayla juga pergi dulu ya Pak, Bu, Daaa" kata Nayla. "Hati-hati yaaa" jawab Bapak dan Ibu. Baru bebrapa langkah Nayla berjalan, tiba-tiba ia hampir jatuh seperti tersandung. "Eh eh eh" reflek Bapak dan Ibu saat melihat Nayla, "Huuuhhh hampir aja" kata Nayla agak menahan tawa. "Kamu dasar ya udah dibilangin hati-hati" kata Bapak sambil tersenyum. "Ga papa kok Pak, ya udah Nayla berangkat dulu yaa... daaaa......" kata Nayla sambil berlari pelan berangkat ke sekolah.

Buku Harian Nayla (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang