Senin

21.8K 564 21
                                    

Allahu akbar, Allahu akbar suara adzan berkumandang membuatku terbangun dari mimpi indahku. Kulihat jam dinding di kamarku menujukkan pukul 04.30 pagi, dalam kata lain sudah masuk waktu subuh dan aku harus segera bersiap untuk sholat subuh. Kubasuh wajahku dengan air wudhu, setelah itu aku mulai mendirikan sholat.

***

Kulihat kalender sambil berdoa semoga hari ini adalah hari minggu. Namun ternyata hari ini adalah hari senin. Hari yang sangat membosankan bagiku. Hari dimana aku harus terjemur di tengah lapangan alias upacara, kemudian menghadapi pelajaran yang entah untuk apa fungsinya yaitu pelajaran fisika. Belum lagi jadwal ekstrakulikuler wajib sepulang sekolah yaitu pramuka. "Yahh... Hari senin" aku menggerutu dalam hati. Namun aku tersadar akan buku yang pernah aku baca. Dalam buku tersebut tertulis "Janganlah engkau membenci hari senin. Karena pada hari senin pula Rasulullah SAW dilahirkan."
"Astaghfirullah hal adzim... Astaghfirullah hal adzim..." aku menyebut dalam hati. Kemudian aku langsung bergegas untuk berangkat sekolah.

***

"Kepada seluruh siswa siswi diharap segera memasuki lapangan, karena upacara akan segera dimulai." suara tersebut terdengar jelas dari speaker yang berada di depan kelasku. Aku berjalan menuruni tangga dengan penuh rasa campur aduk antara malas, mengantuk, mager, dll. "Yuk turun! Takutnya entar nggak dapet barisan." Kata Rosita sambil mengajakku dan teman-temanku yang lain untuk turun.

Sejauh ini upacara berjalan dengan lancar. Namun saat pengibaran bendera seluruh siswa siswi tertawa. "Hahaha liat tuh pengibarnya! Ekspresinya lucu banget" aku melihat salah satu anak jurusan IPS yang berkata seperti itu. Aku yang sedari tadi melamun langsung mengalihkan pandanganku ke arah depan. Dan pantas saja semua tertawa. Karena bendera yang harusnya merah putih menjadi putih merah. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum saat melihat kejadian tersebut.

Aku lupa belum kenalan ya😅
Namaku Syahifa Az-Zahra, biasa di panggil Syahifa. Aku bersekolah di SMA AL ISLAM. Aku duduk di kelas 11 jurusan MIPA saat ini. Sekian dulu ya.. 😂

***

"Haduhh alkhamdulillah akhirnya selesai juga upacaranya. Lagian pagi-pagi udah disuruh berjemur. Kan kita bukan bule" otomatis aku dan Rosita tertawa mendengar itu. Suara tersebut berasal dari belakangku yang tidak salah lagi adalah temanku Jee. Sebenarnya nama aslinya Mifta. Entah kenapa dan ada kejadian apa sampai aku dan teman-temanku yang lain memanggilnya Jee. Ah sudahlah ngga penting ngebahas dia :v

Pelajaran pertama hari ini adalah Pendidikan Agama Islam. Aku dan murid-murid lainnya sedang menunggu Pak Ihsan, guru agama kami. Aku suka waktu pelajaran Pak ihsan. Selalu ada sesi tanya jawab pada setiap pelajarannya. Dan pertanyaan yang diajukan juga beragam. Jadi kita semua bisa mendapat ilmu pengetahuan tentang agama islam.

Pak Ihsan menjelaskan bahwa berhijrah itu memang banyak ujiannya. Namun jika kita sanggup melewati ujian tersebut insya allah, Allah SWT akan mengganjar surga pada kita. "Seumpama kalian tidak ingin pacaran lagi karena takut sakit hati lagi misalnya. Lalu kalian berhijrah ke jalan Allah SWT untuk itu. Maka kalian harus istiqomah. Jangan hanya pada awalnya saja." jelas Pak Ihsan. Seketika aku terkejut saat ada yang menyikut lenganku "tuh dengerin! Harus istiqomah!" sambar Rosita mengagetkanku yang sedang serius mendengarkan penjelasan Pak Ihsan. "Ish.. Apaan sih. Iya iya aku insya allah istiqomah kok. Aku udah ngga ada perasaan lagi sama Haizar."
"Bagus deh..." ucap Rosita.

Flashback
Semua terasa begitu indah saat aku bersamanya. Aku memang tak pernah bertemu dengannya, hanya sebatas perbincangan lewat sosmed. Dia menyatakan perasaannya padaku saat aku masih kelas 10 SMA. Aku dan dia memang tak pernah bertemu secara langsung, namun perasaan yang kualami saat itu sangat nyata. Hingga pada akhirnya, sesuatu yang ku takutkan terjadi.

Stay Istiqomah ❤|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang