bagian 1

3K 96 3
                                    

Ssst cobalah diam dan....dengar!dengar!

"....saya berjanji tidak akan terlambat lagi, saya berjanji tidak akan terlambat lagi.. "

Suara berat itu berasal dari koridor sekolah,semakin lama suara itu semakin jelas di kelas Lia. Sesaat orang di kelas yang mendengar suara itu mengabaikan suara itu karena suara suaranya sudah di dengarnya setiap hari. Sudah kebal.

Kemudian si pembuat bising itu masuk kelas dengan santainya tanpa memikirkan guru yang sudah kesal karena muridnya yang satu itu Terlihat biasa dan mengabaikan gurunya yang sedang melihatnya

"Ehh...ada Bu Nina!" Serunya melihat bu.nina guru fisikanya yang cantik tapi suka marah

Septian datang!

Dia menghampiri Bu Nina dan mengulurkan tangannya berniat untuk Salim,seolah dia tidak melakukan sesuatu hal yang menggangu kelasnya

"Pagi Bu! Maafkan muridnya yang ganteng ini karena telat" Sapa Septian dengan cengirannya

"Pakai alesan telat segala! Ga usah alesan kamu,orang kok sukanya telat"cibir Bu Nina dengan suara lengkingnya

"Ahh Bu!jangan di biarin Bu, ngga bagus itu Bu!" Saut salah satu murid laki-laki yang berada di pojok kelas, murid-murid yang lain mulai saling sahut menyahut. Seketika kelas menjadi riuh.

"Makanya jadi orang bener, jangan suka telat!" Riuh anak-anak di kelas. Septian menggertakan giginya untuk meredakan amarahnya yang tertahan.

"SUDAH DIAM!" bentak Bu Nina karena di bikin kesal di pagi hari ini,seketika kelas yang tadinya riuh menjadi diam seperti tak ada penghuni di dalamnya , Septian yang melihat itu hanya tersenyum melihat temannya di bentak Bu Nina,wajahnya pada tegang semua

"Dan kamu Septian kenapa masih disini? Duduk kamu!"hardik Bu Nina

"Lah!kan ga di suruh duduk tadi Bu,nanti saya duduk Bu Nina marah lagi,kan saya gak mau lihat Bu Nina marah!" Jawab Septian dengan enteng

"SEPTIAN!" Suara itu membuat seisi kelas terkejut,kecuali Septian yang hanya cengengesan. Lalu Septian duduk karena ia tidak mau menangkap suara yang seperti petir itu

What's next? Next or stop?😋

SEPLIA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang