04.00
Kring.. Kring...
Aku menggeliat mendengar suara alaram, dengan refleks aku terbangun dan mematikan alaram yang menunjukan pukul empat pagi.
Seperti hari-hari biasanya Aku bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi.
20 menit kemudian aku sudah siap dengan seragam SMA ku. Berlari menuju dapur dan segera menyiapkan sarapan. Aku menata sebagian makanan itu untuk dijadikan bento yang akan aku bawa.
Aku mengambil 2 tangkup roti dan mengoleskan selai, setelah itu berjalan menuju kamar kakak ku yang berada di lantai 2.
Tok... Tok...
Aku mengetuk pintu bercat biru itu dengan pelan sambil bersuara "kak... Sarapannya sudah siap"
Tidak ada jawaban aku mengulanginya lagi.
"Kak... Kak... Sarapannya sudah siap""Iya gue udah denger b*g*!!" bentak kakakku dari dalam kamarnya.
"Ya udah kak, aku berangkat dulu"lirihku tanpa menunggu jawaban lagi. Aku memakai sepatu lalu berjalan menuju sekolah.
Setelah menutup pintu pagar halaman rumahku... Aku melihat jam tangan hitam yang melingkar di tanganku, menunjukan pukul 05.00 pagi. Bagi sebagian orang ini masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas tapi bagiku tidak. Karena aku setiap hari harus berjalan kaki menuju sekolahku, beruntunglah karena jarak yang kutempuh tidak terlalu jauh.
Walaupun tidak terlalu jauh jarak yang ku tempuh, tetap membutuhkan waktu hampir 1 jam lamanya. Beruntunglah aku karena sekolah masuk pukul 07.00
Aku memasuki ruang kelas yang masih sunyi belum menandakan adanya kegiatan apapun.
Karena masih terlalu pagi aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, sekedar membaca novel sebelum bel masuk berbunyi.
****
Ting... Tong...(anggap aja suara bel)
Tak terasa bel masuk berbunyi, aku menaruh kembali novel yang tadi aku baca ke tempat semula. Keluar dari perpustakaan suasana berubah dari yang tadinya sepi menjadi ramai penuh dengan teriakan dan obrolan-obrolan kecil.
Aku memasuki kelasku yang sudah ramai, aku berjalan ke bangku pojok belakang dekat dengan jendela itu. Aku mendaratkan pantatku dengan malas, aku menidurkan kepalaku di atas meja dan mulai memejamkan mata.
"Ohayo gozaimasu"sapa guru sastra ku itu.
"Ohayo gozaimasu sensei" serempak semua murid yang ada di dalam kelas itu pun menjawab tak terkecuali aku yang sudah duduk dengan kepala yang tegak.
"Oke sensei akan melanjutkan materi minggu lalu" senyum sensei sambil membuka bukunya.
SKIP>>>
ting... Tong...
"Arigatou gozaimasu sensei" salam kami dan sensei pun meninggalkan ruang kelas.
Aku mengambil bentoku yang sudah aku persiapkan tadi pagi.
Saat aku menyuapkan suapan pertama, seseorang menggebrak mejaku hingga bentoku yang ada di atas meja terjatuh.
"Heh (y/n) enak banget ya lo makan di sini, hari ini tuh lo harus layani gue" kata Ani-chan kepadaku dengan tatapan merendahkanku. Aku hanya bisa terdiam.
"Eh.. Lo ko diem aja sih, cepetan layani gue!!!"bentaknya lagi. Murid-murid yang lewat pun hanya memandangku dengan iba.
Aku pun menahan tangisku agar tidak pecah dan mulai melayani Ani-chan.
SKIP>>>
Pukul 05.30 sorepulang sekolah aku langsung berlari menuju ke rumah.
"Aku pulang"aku berjalan menuju kamarku,
'PLAK... '
aku memegang pipiku yang di tampar oleh kakak perempuanku.
"Lo tau gx ini jam berapa?! Gue tuh pulang kerja, gue laper dan di rumah gx ada makanan sama sekali!! Lo tuh adik kurang ajar yah" bentak kakaku sambil memukulku.
"Hik.. Hikk ittai kak" lirihku.
"Ittai lo kata hah ittai! "
"Aku akan buatkan makanan kak" tawarku dengan gemetaran.
"Gx usah yah!!"kakak mendorongku hingga jatuh. "Gx perlu!! Sekarang lo pergi ke kamar lo dan jangan pernah keluar sampai besok pagi!!! NGERTI!!" aku hanya mengangguk dan ia pergi meninggalkanku.
'Blam'
'Clak.. 'Suara pintu kamarku yang aku kunci dari dalam.
Aku meringkuk di atas kasur dengan masih menggunakan seragamku.
"Otto-san, okaa-san kenapa kalian tidak pulang. Apa kalian tidak merindukanku aku di sini merindukan kalian" aku menangis membasahi bantal yang aku pegang. Aku berjalan menuju teras dan duduk di kursi lipat yang tersedia. Kami-sama kenapa dunia seperti ini, Otto-san dan okaa-san tidak pernah pulang, one-chan membenciku di sekolah pun sama aku diperbudak oleh Ani-chan. Kami-sama tolong aku.
Aku beranjak dari teras dan berjalan mengambil laptopku yang tergeletak, aku menyalakannya dan berbaring di kasurku. Aku memutar anime kesukaanku Kuroko no Basuke (KnB),ini adalah satu-satunya cara agar aku terhibur. Di anime ini aku menyukai chara Aomine Daiki entah mengapa aku begitu menyukainya.
Tiba-tiba aku menyatukan kedua tanganku dan memejamkan mataku. Aku mulai memohon "Kami-sama seandainya aku bisa merasakan kehidupan di dunia anime dan bertemu Aomine-kun!!" harapku "ah aku ngomong apa sih, hal itu ngga mungkin terjadi kan"sargahku.
Tanpa aku sadari Bintang jatuh terlihat di atas langit yang gelap itu.
★★★★★
Halo minaa-san ketemu lagi sama author yang satu ini, jangan bosen-bosen ya sama author.
Nggak tau kenapa author tiba-tiba dapet ide ini, maaf ya kalau ceritanya khusus aomine x reader abisnya author suka ama aomine. Gomen...
Tertanda
AUTHOR
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School (Aomine x Reader)
Fantasykehidupan seorang remaja berumur 17 tahun yang menderita karena perlakuan kakak perempuannya kepadanya. orang tuanya terlalu sibuk mengerjakan tugas kantornya, tidak pernah pulang ke rumah walau sekedar hanya untuk melihatnya. tapi semuanya beruba...