JATUH part 2

421 39 3
                                    


Author pov~~~

"Aku ingin kau menentukannya (y/n).
TINGGAL ATAU KEMBALI" katanya penuh penekanan di bagian akhir..

"Aku... "

Setelah mendengar jawaban dari (y/n) Tao pun tersenyum penuh arti sambil berucap.

"Wakata, kalau itu pilihanmu"

****

(y/n)  membuka matanya yang terasa berat.

'Tadi hanya mimpi tapi rasanya seperti nyata' pikir gadis itu.

Ia memandang langit yang ternyata telah menunjukan warna emasnya pertanda disudah tidur cukup lama, ia pun menengok kesamping dan mendapati aomine yang masih tertidur dengan pulas.

Tanpa sadar (y/n) memandangi wajah aomine cukup lama.

"Ganteng ya" ucap aomine yang masih memejamkan matanya.

"Tidak ko" membuang muka ke sembarang arah.

'Kenapa nih ko jantungku rasanya mau copot melihat tingkahnya itu' ucap keduanya dalam hati.

Lalu mereka saling malu sendiri. Suasana jadi canggung banget.

"Pulang yok"ajak aomine yang memecah keheningan dan kecanggungan itu. Gadis itu hanya mengangguk dan mengikutinya pergi ke parkiran.

"Mau gue anter ampe rumah?" tawar aomine sambil menunggangi motornya.

"A...aku ga punya rumah" jawaban (y/n)  yang terbata-bata mampu membuat aomine bersweatdrop ria.

"Gimana bisa?" heran aomine.

"Emm...waktu pertama aku ke sini aku kehilangan barang-barangku jadi aku tidak punya uang untuk menyewa apartemant" bohong (y/n) tapi sayangnya aomine yang memang bodoh percaya akan itu/buku/aomine menatap author dengan tatapan membunuh.

"Ya udah lo boleh tinggal di rumah gue. Tapi dengan satu syarat.. "Ucapnya menggantung membuat jantung (y/n) berdetak tidak karuan.

"Syarat apa?" tanya (y/n)  yang membuat aomine menyerangai tapi tak disadari oleh gadis itu.

"Lo harus tidur sekamar ama gue! Deal!" tawanya makin lebar.

'Hah sekamar ama aomine daiki mimpi apa aku semalem, bisa ketiban rejeki nomplok' pikir (y/n) /heh author itu bukan dialog ku tau/ga papa lah sekali-kali.

Tanpa diduga oleh aomine (y/n)  menyetujui syarat yang diberikan.

****

Aomine Daiki pov

Setibanya di rumah, aku langsung mengajak (y/n) masuk ke dalam.

"Summimasen" gugupnya.

"Anggep aja rumah sendiri, aku mau ke atas dulu bentar aja ko" aku mempersilakannya untuk duduk dan berjalan menuju kamarku.

Ya beginilah rumahku, eem..lebih tepatnya apartemant sih. Aku masuk ke dalam kamarku dan menuju kamar mandi.

"Ko dia mau ya?" bingung ku sambil menyalakan shower.

****

Reader's pov

Setibanya di rumah lebih tepatnya apartemant,aku diajak aomine masuk ke dalam.

"Summimasen" gugupku tentunya.

"Anggep aja rumah sendiri, aku mau ke atas dulu bentar aja ko" katanya meninggalkanku dan masuk ke dalam kamar, lalu tak berapa lama terdengar suara shower. Yang menandakan aomine sedang mandi.

Tak tahu mengapa wajahku jadi memanas memikirkan aomine yang sekarang mungkin sedang pose topplass/(a/n) : (y/n)-chan hidungmu berdarah tuh.

Aku yang biangung mau melakukan apa akhirnya memutuskan untuk memasak makan malam.

"Buat apa ya?" aku melihat ke dalam lemari es dan melihat bahan-bahan yang tersedia. "Mungkin kare" aku mulai memasak dan menyiapkannya di meja makan.

"Hmm...aroma harum apa ini?" tanya sebuah suara di belakangku.

"Karena kau sudah mengizinkanku untuk tinggal sementara di sini, maka aku akan memasakanmu sebagai bayarannya" ucapku dan aomine terlihat senang.

"Kita jadi seperti pasturi (pasangan suami istri) saja" canda aomine dan duduk di kursinya. Aku yang mendengarnya langsung salting sendiri.

****

Author pov~~~

Setelah selesai makan malam, kedua insan itu masuk ke dalam kamar aomine.

"Aomine apakah kau punya baju wanita??" tanya sang gadis membuat si pemuda kaget.

"Tentu saja tidak!!" teriak pemuda itu, "kalau kau ingin mandi pakai saja bajuku" tawar aomine yang mengambil sebuah kaos berwarna merah dan melemparkannya kepada sang gadis.

Terlihat kaos itu terlalu besar di badan sang gadis yang munyil.

"Arigatou aomine-kun" (y/n) memasuki kamar mandi dan mulai membasahi tubuhnya.

15 menit kemudian (y/n) keluar dari dalam kamar mandi, aomine yang sedang membaca majalah mai-chan menoleh ke arah (y/n).

Sumpah aomine tidak percaya apa yang dilihatnya.

(y/n) berdiri di ambang pintu dengan balutan kaos yang kebesaran membuatnya terlihat sexy. Saat itu (y/n) seperti sedang mengenakan sebuah dress selutut dengan wajah yang terbilang kawaii, membuat seorang aomine berpaling dari majalah mai-chan nya itu.

"Ano apa aneh aomine-kun?" tanyamu yang melihat aomine tidak berkedip.

"Nani...kau terlihat...ehem sexy" ungkap aomine terang-terangan padamu, kamu yang mendengarnya hanya berterima kasih.

****

Malam sudah sangat larut tapi dua insan yang berada di satu ranjang itu tidak bisa tidur.

Aomine yang tidak sabar langsung menarikmu kedalam pelukannya,

"Are ada apa aomine-kun??" tanyamu yang bingung dengan tingkah aomine yang tiba-tiba, tapi kau membalas pelukannya.

"Kau membuatku jatuh terlalu dalam (y/n),aku sudah berusaha menahannya tapi aku tidak bisa. Aku sudah terperangkap" kamu memandanginya bingung.

"Aku mencintaimu, maukah kau menjadi kekasihku (y/n)" ucap aomine yang langsung membuatmu syok sampai hampir mati.

"Aku juga mencintaimu aomine-kun" ucapmu jujur, lalu aomine mengeratkan pelukannya.

*-*-*-*

Tao yang melihat kejadian itu hanya tersenyum,
"Lagipula kau telah memilih jalanmu (y/n)" lalu cahaya yang menyilau kan mata terlihat dan Tao menghilang di sana.

****

Love In School (Aomine x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang