Prolog

12.2K 437 17
                                    


Maaf ya!! kalau banyak kesalahan dalam ceritanya. Maklum baru pemula. Dan hati-hati typo bertebaran, hahaha.

Selamat membaca:)





💞 💞 💞 💞 💞

Pagi minggu yang cerah Liliana atau sering di panggil Lili tengah asik dengan roti sandwich buatannya sendiri.

Pagi minggu yang cerah Liliana atau sering di panggil Lili tengah asik dengan roti sandwich buatannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hore..!! roti buatan Lili udah jadi?" gembira Lili melihat hasil karyanya.

"Jadi, gak tega dehh... Lili makan rotinya!" kata Lili polos berbicara sendiri.

Lili tidak menyadari gerak-geriknya yang asik sendiri sedari tadi di dapur yang langsung dengan ruang makan di perhatikan oleh bundanya.

"Lohh... kok bibir anak bunda yang cantik ini pagi-pagi udah manyun gitu?" tanya Rani pada Lili.

"Ini bun. Lili gak tega makan rotinya! Abis comel banget kaya Lili." Lili menampakkan bibirnya yang maju seperti bebek.
(Wkwkwk)😂

Rani yang mendengar tersenyum, membuatnya tambah cantik.

"Itu kan cuma makanan sayang! Kalau Lili gak makan, makanannya jadi mubazir, pamali juga kalau buang-buang makanan." Usap Rani pada puncak kepala Lili.

Penuh kasih sayang dan cinta Rani menatap anak semata wayang nya. Seluruh kebahagiannya ada pada Liliana.

"Iya dehh bun, Lili makan roti-nya. Maaf ya roti, kamu harus Lili makan. Jangan nangis ya.!" kata Lili sedih namun, sangat lahap menikmati makan-nya. Sambil tersenyum-senyum.

Lili anaknya sangat polos, cantik dan lucu yang tingkahnya masih seperti anak-anak walau sudah kelas akhir duduk di kelas 12 SMA.

"Sayang. Bunda entar sore mau berangkat ke Jerman ada perjalanan bisnis." kata Rani yang ikut duduk di depan meja makan samping Lili yang masih asik sama roti buatan-nya.

Lili menelan semua roti yang di dalam mulut. "Ok bunda. Nanti Lili ikut antar bunda sampai bandara terus dua hari ke depan Lili jemput bunda." Lili menerima segelas susu coklat hangat dari Rani dan meminumnya.

Juga meneruskan ucapannya yang sempat terhenti. "Bunda telpon Lili aja, terus jam berapa nanti Lili jemput.!"

"Bunda selama satu bulan di sana." tambah Rani.

"APAAA?? kok lama sekali sihh bunda, Lili sama siapa di rumah? Masa Lili sama mang Ujang dan bibi Tati, mereka kan sibuk kerja. Kok, gak biasanya bunda, biasakan cuma sebentar aja?"

Tentu saja Lili kaget, tidak pernah di tinggalkan Rani selama itu dalam hal pekerjaan.

Biasanya Rani cuma dua atau sampai tiga hari lamanya dalam perjalanan bisnis.

"Bunda juga tau. Tapi, kalau Lili ikut bagaiman sekolah Lili nanti? Selama bunda pergi Lili gak akan kesepian kok. Malah tambah seru lohh.!!"

"Masa sih bun? Terus gimana dong?"

"Lili akan bunda titipkan sama teman bunda."

"Kok Lili di titipkan, Lili bukan paket COD bunda!"

"Hahahah.... kamu ada-ada aja sayang. Teman bunda baik kok orangnya. Percaya deh sama bunda, bunda janji kok kalau perkejaan bunda cepat selesai bunda akan pulang cepat. Mau ya!!"

"Iya dehh.. tapi!, Bum-bum harus ikut Lili. Titik! Gak pakai koma."

"Em boleh kok Lili ajak Bum-bum. Tapi ingat, jangan biarkan Bum-bum berkeliaran. Ok."

"Ok."

"Yang semangat dong.! Manyun gitu. Nanti, dikirain mirip monyet tetangga yang gak di kasih pisang!"

"Ihhhh.... Bunda, Lili yang cantik, lucu gini di samain sama monyet. Kalau Lili monyet, bunda juga Ibu monyet dong." kesel Lili yang membuatnya tambah lucu.

Rani tertawa nyaring, seakan puas membuat Lili kesel. "Iya sayang, maafin bunda. Bunda cuma bercanda kok. Monyet mah masih kalah jauh sama Lili, tapi kalau lucu masih lucu monyetnya sih!"

"Bunda... Lili ngambek nih. Jangan sampai Lili marah seluruh monyet di dunia ini Lili musnahkan gara-gara bunda."

Rani tidak dapat menghentikan tertawanya membuat Lili kesal.






Jangan lupa ya kawan, tinggalkan jejak kalian. Vote and comen.
😊😊

• TERIMA KASIH •

AXLI (Axell&Lili) || HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang