#6

603 25 2
                                    

Hallo readers-,-

Jangan lupa vote and coment-,-

Makasih-,-

"Ehh Cin,kemarin gue gak sengaja liat lu sama kak Sila di koridor! Lagi bahas apaan sih lu sama dia?"tanya Dhea. Kini gue dan ketiga sahabat gue bersantai ria di kantin karena tadi pagi telah di umumkan bahwa hari ini guru ada rapat. Jadilah kami berada disini pada waktu pelajaran.

"Ohh itu,gue gak sengaja ketemu. Terus gue liat dia menangis makanya gue samperin"ucapku menjelaskan.

"Lohh dia nangis? Kenapa?"

"Entahlahh,gue juga gak tau"

"Lu udah nanya dia kenapa?"

"Iya!"

"Terus? Jawaban dia apa?"

"Gak jawab apa-apa"

Gue bukan berusaha menutupi apa yang sebenarnya dikatakan oleh kak Sila pada gue. Hanya saja ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan.

Gue tau Ganjar suka sama lu,tapi gak usah dipamer gitu kek!

Sebenarnya perkataan itu sungguh tidak perlu dipikirkan terus menerus. Tapi entah kenapa semalam gue gak bisa tidur hanya karena perkataan itu.

Sambil menyantap bakso andalan gue. Gue memalingkan padangan pada salah seorang yang tengah berdiri di pintu kantin.

Kakel es yang sedang menunggu temannya berbelanja itu terlihat sekilas melempar senyuman pada seseorang yang berada di belakang gue.

Sikapnya barusan sontak membuat gue penasaran siapa seseorang yang barusan di senyuminya.

Gue memutar kepala tapi tidak sepenuhnya. Gue lihat hanya Dhea sahabatku yang ada disana.

Dia melempar senyum ke Dhea? Mungkin gue salah liat..

Sehabis gue menyantap bakso andalan gue dan ketiga sahabatku juga telah menghabiskan makanannya masing-masing. Kamipun bergegas meninggalkan kantin.

¤¤¤

"Lo sebenarnya suka sama Dhea atau sama Cindy sih?"tanya Rifai pada sahabatnya itu.

Di tempat lain ternyata ada perbincangan yang diluar dugaan. Rifai dan Ganjar saat ini tengah berbincang dengan serius.

Rifai sepertinya bingung dengan sikap Ganjar yang seolah-olah ingin menguasai semua cewek didunia.

Sebenarnya ini bukan salah Ganjar. Hanya saja perempuan-perempuan itulah yang mengejarnya.

"Gue masih bingung gue suka sama siapa!"Ganjar menjawab yang sontak membuat Rifai yang duduk di sebelahnya menjadi makin bingung saja.

Mereka berbincang di dalam kelas Ganjar. Sebenarnya Rifai bukan teman sekelasnya. Hanya saja mereka berdua memang selalu menghabiskan waktunya bersama.

Mau banget jadi Rifai heheh..

"Tau gak lu? Pas lu senyum ke Dhea,Cindy itu jadi salting sendiri! Gue rasa Cindy suka sama lu!"sahut Rifai.

Ganjar menoleh ke arah Rifai dengan tidak percaya.

"Gak mungkin!"ucap Ganjar tidak percaya.

¤¤¤

Gue berjalan menyusuri koridor untuk menjalankan perintah dari Pak Hatta. Beliau menyuruhku untuk mengambil buku cetak yang ada dimejanya yang ada diruang guru.

Senior's Lover'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang