"Tumben tidak hujan bahkan terik sekali hari ini"
Sebenarnya hari ini Yoona berencana bolos, jika langit mau bekerja sama dengannya. Akan tetapi, langit sudah terlanjur menapaki bumi dengan garis" cahaya yang lebih tegas dari hari" sebelumnya.
Satu lagi hal yang aneh, kali ini ibunya tidak mengoceh hanya karena ia terlambat bangun pagi bahkan sarapan pun tidak tersedia. Tapi lagi" ia menganggap semua hal itu adalah hal biasa, sehingga memutuskan untuk tidak ikut campur
"Mungkin ibu sedang lelah"
Hanya kata" itulah yang dapat menenanginya untuk sementara waktuTepat pukul 07.15 Yoona sampai di sekolah, bersyukur ia tidak terlambat karena jam begitulah gerbang sekolahnya akan ditutup
Yoona masuk ke dalam kelasnya dan duduk di salah satu kursi di sana, meletakkan tas dan kemudian berlari-lari an ke arah teman"nya
"Guys, hari ini gue seneng banget..." ujar Yoona kegirangan. Namun, teman"nya hanya menatap dirinya heran
"Terus gue harus bilang 'wow' gitu"
Kalimat itu membuatnya murung, senyum yang tadi sempat berada di wajahnya, sekarang menghilang. Dan teman"nya? Mereka sudah pergi dari tadi
"Ya sudah"
Ia kembali ke tempatnya dan menyembunyikan tangisannya diantara kedua lipatan tangannya"Gue gak boleh cengeng. Gue harus kuat, gue pasti bisa dapat banyak teman" ucap Yoona menyemangati diri
Tanpa ia sadari, ada sepasang mata yang sedari tadi sedang mengamatinya melalui jendela yang ada di samping tempatnya berada. Sebenarnya sih, ia merasakannya namun ia sedang tak ingin meladeni siapapun kali ini
"Melihat loe sedih gue jadi ikut sedih. Please jangan sedih dong. Entar cantiknya hilang, loh"
Spontan Yoona langsung menegakkan kepalanya ke arah jendela. Dia di sana, orang yang barusan membuatnya terkejut akan suaranya yang mencoba menenanginya. Dia tersenyum, menjejerkan gigi"nya yang tersusun rapi"Dia manis"
Itu yang Yoona pikirkan tentang 'dia'. Tanpa ia sadari, ia juga ikut tersenyum
"Gitu dong, senyum. Kan jadi lebih cantik"
Orang itu pun pergi sebelum melemparkan senyumanya padanya. Dari belakang, Yoona dapat melihat jika ia sedang menahan malu karena telah memuji dirinya.
"Dia lucu, tapi siapa namanya. Juga, memangnya dia kenal sama gue. Atau...yang tadi itu cuma khayalan?"
Ya. Kenyataannya memang begitu. Yoona sering mengkhayal bahkan beberapa kali khayalan itu menjadi nyata. Tapi tentu saja itu hanya ilusi, hanya dia yang dapat melihat khayalannya itu, sedang orang lain hanya akan menganggapnya gilaKali ini, ia beranjak dari duduknya. Bukan. Bukan untuk mengejar si 'dia', tapi hanya sedang ingin cari angin. Dan ia memutuskan untuk ke taman belakang.
Yoona membiarkan rambut panjangnya tergerai indah diantara sandaran kursi taman. Namun tiba", seseorang menggerakkan rambutnya, dan mengikatnya di sana. Orang itu beralih ke hadapan Yoona.
"Loe..."
"Iya, ini gue. Boleh duduk di samping loe?"
"Mmm, boleh..."
Baru saja ia akan duduk, hanya saja...
"SAYAANG!"
Seorang gadis remaja sedang menghampiri mereka dengan aksen alay nya.
Tunggu, sepertinya ia mengenal orang itu.
"Seulgi" ucap mereka bersamaan
"Iya. Gue Seulgi. Ngapain loe di sini. Mau rebut pacar gue loe, hah?"
Ingat dia. Dia orang yang mengatai Yoona saat ia sedang senang"nya
"Ayo sayang, kita pergi"
"Awas loe"Seulgi pov
"Sayang, kamu ngapain sih sama cabe-cabe an tadi"
"HEH, JAGA MULUT LOE, YA!"
"Aku gak salah apa" say. Kok kamu bentak aku sih. Ini pasti karena cabe-cabe an itu tuh kamu jadi bentak aku kayak gini padahal kan sebelumnya kamu gak pernah bentak aku"
"Seulgi, dengar ya, jangan pernah bawa" Yoona dalam urusan kita. Kalau loe sekali lagi sebut namanya, loe akan kena akibatnya"
Chanyeol pergi meninggalkan Seulgi yang sekarang tengah menahan emosi nya terhadap chanyeol, terutama pada penyebab kemarahan pria itu, yaitu Yoona
"Tunggu aja loe Yoona, bakalan gue balas perbuatan loe ke gue"Ia pun menghampiri Yoona di taman, namun ia tak mendapati Yoona di sana 'dia pasti di kelas' pikirnya. Ia pun dengan segera berlarian ke arah kelas tempat Yoona berada
"Kena kau"
Ia pun dengan secepat kilat menjambak rambut Yoona. Ia sama sekali tak peduli dengan raungan" kesakitan Yoona. Akhirnya, Yoona pun membalasnya
"Lepasin tangan kotor loe dari rambut gue" elak Seulgi
"Lepasin dulu tangan loe dari rambut gue"
"Ogah, loe aja duluan"
Seulgi pun menguatkan cengkramannya pada rambut Yoona
"AAA..Sakit sakit"
"SEULGI, YOONA IKUT BAPAK KE KANTOR SEKARANG!"💜💜💜
Dimohon vomment nya chingu...
Btw, thanks yaa bagi yang udah vote and comment jg
Love you all😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
magic
Mystery / Thrillercerita ini berawal ketika ia, mulai merasa ada yang aneh dengan dirinya di beberapa hari terakhir ini. ia mengira ia akan aman jika ia memiliki banyak teman bahkan ia tidak lagi pendiam seperti sebelumnya, agar kejadian" aneh itu dapat berangsur-ang...