3

88 10 4
                                    

Hari sudah beranjak sore saat han mi young mendapati seorang pemuda tampan tengah berdiri di depan gerbang rumahnya,dengan langkah pendek pendek mi young menghampiri pemuda tersebut.

" hai anak muda,ada yang bisa kubantu,kenapa kau berdiri di depan rumahku".

" oh, maaf aku hanya ingin menjemput han gaa eun ".

" ya... jadi kau temannya gaa eun, ayo ayo masuklah makan malamlah dulu dengan kami " seru mi young sambil menggiring jiwon masuk ke dalam halaman rumah.

" halmeoni, makan malamnya sudah siap " seru gaa eum sambil melongokkan wajahnya dari pintu dapur yang ada di samping rumah.

" ye, aku akan menunggu di dalam dengan temanmu, sebentar lagi paman dan bibikmu pasti akan pulang ".

" y-ye, akan kusiapkan peralatan makannya " gugup gaa eun masuk kembali ke dapur dengan cepat, tidak menyangka pria serigala itu sudah ada di rumah neneknya.

*****

Semua sudah berkumpul di ruang makan bahkan paman dan bibinya juga sudah pulang dari mencari tanaman obat di hutan.
" anak muda siapa namamu ?" tanya nenek pada jiwon memecah keheningan.
" namaku lee jiwon, halmeoni " jawab jiwon sambil tersenyum.

" lee " mi young bergumam pelan." oh apa kau kerabat kepala desa ?".

" ye, aku adalah cucunya "

" a jeongmallo, siapa nama orang tuamu nak ?".

" lee hyorin, halmeoni " jawab jiwon kalem.

" hyorin ah " gumam mi young sambil menerawang.

" dulu ibumu sering bermain kesini membawakan makanan untuk eomoni agar di ajari teknik pengobatan " kali ini paman gaa eun han yo joo yang bicara.

" dan dia juga sangat keras kepala selalu memaksa untuk ikut saat aku dan hyeong mencari tanaman obat " sambung han yo joo dengan mata yang berkaca kaca.

" aku sangat merindukan anak itu " isak mi young dengan air mata yang berderai.

" setelah ia menikah kami jarang bertemu karna dia ikut dengan suaminya,tapi dia tidak pernah lupa mampir ke rumah tua ku ini saat mengunjungi ayahnya" sambung mi young masih demgan menangis.

susana ruang makan menjadi penuh dengan kesediha terlihat juga jiwon yang menitikkan air mata tapi langsung disekanya.

" dulu saat dia mampir ke sini dia selalu menimangmu gaa eun seakan kau ini juga putrinya " lanjut nenek sambil memandangku.

" benarkah " gumamku.

" ye, ia bahkan selalu membawakanmu baju dari kain sutra terbaik saat berkunjung kemari, oh aku masih menyimpan baju bajumu itu " .
bergegas nenek berdiri dan masuk kedalam kamar lalu keluar membawa sebuah kotak kayu.

" lihatlah gaa eun ".

gaa eun melihat isi kotak tersebut yang penuh dengan hanbok anak anak dan hiasan rambut yang sangat cantik entah kenapa tiba tiba air mata gaa eun menetes.

" aku juga punya hanbok yang mirip dengan semua itu "  jiwon tampak terkejut saat ikut menengok isi kotak tadi.

" abeoji menyimpannya di kamarnya, abeoji bilang semua itu di jahit oleh oemoni sendiri " lanjut jiwon.

" ku rasa, hyorin sudah berencana menjodohkan kalian sejak kalian masih kecil " gumam nenek sambil terkekeh.

aku terkejut dan langsung melihat jiwon yang sama terkejutnya denganku, aku langsung menundul saat tiba tiba jiwon balas memandang ku.

segera ku alihkan pandanganku pada nenek saat aku masih merasa jiwon terus menatapku.

" lalu di mana bibi hyorin sekarang halmeoni ? " tanyaku sambil mengelus sebuah gaun kecil berwarna biru tua yang cantik.

" dia sudah berada di sisi dewa " jawab nenek dengan kembali terisak

*****

Setelah acara makan yang dilalui dengan begitu banyak derai air mata usai, jiwon dan gaa eun berpamitan untuk pulang.

Gaa eun tengah mempersiapka beberapa tanaman obat langka dengan bibiknya saat nenek gaa eun meminta bicara berdua dengan jiwon.

" nak, apakah gaa eun pasanganmu ? " tanyanya.

" ya, tapi aku belum bisa menikahinya meskipun kami sudah terhubung " jawab jiwon sedih.
" maafkan aku " lanjutnya lagi.

" kenapa ? " tanya nenek heran.

" abeoji belum mengizinkanku untuk menikah " jawab jiwon.
" tapi halmeoni tenang saja aku sudah menyiapkan cara agar gaa eun terus di sampingku, aku akan menjaganya dengan baik "

" ya, aku mengerti kenapa ayahmu melarang mu menikah dulu, beliau hanya belum siap berpisah denganmu " kata nenek lirih.
" aku hanya memohon jagalah gaa eun dengan baik, dia sudah tidak memiliki orang tua untuk menjaganya ".

" tentu, gaa eun adalah nyawaku sekarang jadi halmeoni tidak usah khawatir " jawab jiwon sambil mengelus tangan nenek gaa eun tersebut.

*****

halmeoni : nenek
jeongmallo : benarkah
abeoji : ayah
oemoni : ibu
ye : ya
hanbok : baju tradisional korea

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

red robed girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang