chaptet 5

43 3 0
                                    

Tidak puas rasanya seminggu di raja Ampat tapi tugas ku sudah begitu banyak menanti di Jakarta lagi pula aku merindukan Mama dan papah sih hehehe

"Ah gapuas masih pengen lama lama "ujar lia kecewa karena akan
meninggalkan raja ampat

"Sama tapi mau gimana lagi Jakarta udah nunggu men lagi pula gue kangen nyokap "ujarku

*
Singkat cerita kita sudah sampai di Jakarta aku tidak langsung pulang kerumah walaupun keadaan cape tapi rasa rindu ku mengalahkan semua

Sesudah mengantar Lia aku diantar pak ujar berkunjung ke makam papa

"Papa alin jenguk papa lagi setelah seminggu di raja Ampat alin belum pulang kerumah karena kangen banget papa"ujarku lirih sambil be Akhirnya

mencium nisan ayahku setelah berdoa aku pergi ke rumah karena keadaan yg sudah sangat lelah
Sampai rumah aku mendapati rumah ku kosong mungkin Mama sedang

pergi pikirku aku berjalan ke kamar membersihkan badan dan berbaring di kasur kesayanganku

"Ah rindu banget gue ama kasur udah seminggu nya Sur lo gue tinggalin "ujarku berbicara sendiri seperti orang gila
Sesudah istirahat' aku pergi ke Maja rias tidak sengaja aku menyenggol album lama ku

Karena penasaran aku membawa album itu ketepi ranjang aku membukanya dengan gemetar banyak sekali kenangan di dalam album itu di Poto pertama terdapat alin kecil yg sedang belajar naik sepeda dengan ayahnya tanpa aku sadari air mata membasahi pipiku
kenangan ku bersama ayah berputar aku hanya sanggup membuka sampai Poto ke 3 aku menangis dalam diam aku iri kepada mereka yang masih mempunyai ayah

"Rindu yg paling besar adalah rindu kepada orang yg sudah meninggal " ucapku kembali menangis

Seceria ceria nya aku didepan Mama dan Lia kalau aku lagi sendiri di kamar dengan lorong kenangan aku rapuh tapi aku pura pura kuat di depan kedua orang yg ku sayangi itu
Sudah lelah menangis akhirnya aku tertidur dengan sisa air mataku entah mimpi atau tidak Mama masuk ke kamar ku dan mengelus kepalaku mamah menangis

"Mamah denger sayang dan mamah ngerasain apa yg kamu rasain mamah juga sakit sayang mamah rindu ke papah tapi mau gimana lagi ini udah takdir hidup kita "ujar mamah lirih

menghapus sisa air mata di pipiku mendengar ucapan mamah aku menangis dengan keadaan pura pura tidur

"Tidur yang nyenyak ya peri kecil mamah jangan berlarut dalam kesedihan sayang "ucap mamah berbisik ke telingaku setelah itu mamah pergi dari kamarku
Aku tertidur setelah itu dan tidak mengingat apapun lagi

Sore nya aku turun kebawah karena dipanggil mamah dari tangga aku melihat laki laki asing di depanku batin ku menyerit siapakah laki laki

itu pertanyaan pertanyaan dari batinku membuat ku penasaran
"Sini sayang mamah mau kenalin kamu ke Om zefan "ujar mamah semangat

Aku duduk dan berkenalan dengan yg disebut mamah Om zefan "alina kataku berusaha se sopan mungkin karena aku menghargai Mama
"Zefan "katanya ramah

"Om zefan ini calon papah kamu sayang"ucap mamah semangat
Apa !!!!! bagai dihantam ribuan batu aku sakit posisi ayahku tak akan aku gantikan oleh siapapun aku kecewa kepada mamah aku baru bisa bangkit dari keterpurukan sekarang mamah membuat ku kembali terpuruk dengan keadaan.

"Posisi papah tidak akan bisa digantikan oleh siapapun"ucapku rendah dan ditekan disetia kata nya dengan wajah dingin aku pergi ke kamarku dan menangis

Hari hari ku aku habiskan hanya
belajar belajar untuk menghadapi UN yg tinggal menghitung hari aku harus bisa mendapat nilai terbaik itu tekatku untuk membanggakan

mamah dan papah,setiap bertemu mamah aku selalu menghindar agar mamah tidak membahas itu mamah sudah mencoba menjelaskan tentang dia aku membalasnya dengan wajah dingin entah mengapa saat mamah membahas dia aku kecewa apah

mamah sudah tidak mencintai papah aku bingung tapi sisi baik ku bilang aku tidak boleh egois karena bagai manapun mamah butuh pendamping hidup gamungkin kan mamah sendiri terus sampai tua iya juga sih tapi tau ah aku masih kecewa Ok lupakan kembali lagi ke aku yg akan melaksanakan un

***

Tidak terasa hari ini hari terakhir unbk di sekolah ku aku keluar dari kelas yg mempunyai atmosfer tegang ituh dengan menghela napas lega tinggal nunggu hasil dan kelulusan yey sebelum pulang aku menyempatkan pergi ke makam papa
Dari sekolah ke makam aku memerlukan waktu cukup lama dan hari ini Jakarta macet bukan hari ini saja sih setiap hari kan Jakarta macet
Setelah sampai di makam ayah seperti biasa aku berdoa terlebih dahulu dan menceritakan semuanya kepada ayah "papah aku kesini lagi jenguk papa 3 hari ini alin unbk jadi kesini Alhamdulillah unbk nya lancar tinggal tunggu hasil dan kelulusan ayah pasti tau kan apa yg terjadi di rumah ntah mengapa aku kecewa apah aku gamau posisi papah di gantikan oleh Om zefan "ujarku lirih dan menangis.aduh aku akhir akhir ini sangat cengeng setelah itiuh aku mencium nisan papa dan pergi dari makam

*
Hari kelulusan pun tiba dan aku mendapat nilai tertinggi dari teman temanku aku bangga dan aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah walaupun aku bisa membayar kuliah tapi rasa nya beda saat kita bisa menggunakan kepintaran kita pokonya aku bangga
Aku pergi ke gedung diadakan kelulusan mengunakan baju rancangan mamah yg khusus dibuat untuku gaun modern berwarna hitam selutut dengan banyak aksen di bagian dada dan lutut simpel tapi elegan

*Hari kelulusan pun tiba dan aku mendapat nilai tertinggi dari teman temanku aku bangga dan aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah walaupun aku bisa membayar kuliah tapi rasa nya beda saat kita bisa menggunakan kepintaran kita pokonya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku datang bersama Lia menggunakan mobil kesayanganku sesampainya di sana kami berdua menjadi pusat perhatian
"Berasa apa ya kita diperhatiin gini Lin "ujar Lia berbisik kepadaku aku hanya terkekeh pelan
Setelah acara selesai aku pergi ke makam papa sebentar seperti biasa aku banyak bercerita disana
"Papa alin lulus dengan nilai terbaik papa banggakan sama Alin. ""alin bingung mau kuliah dimana mungkin di Jakarta ajah ya sekalian nemenin mamah kali yah "ujarku berbicara sendiri sambil menggelus air mataku aku beranjak dari sana untuk pulang menuju rumahku.

***
Makasih udah baca jangan lupa vote sama komentar nya di tunggu banget maklum penulis amatir masih perlu saran dan keritik ☺☺

ALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang