Chap 5

12 3 0
                                    

.
.
-----------Happy Reading-----------

"Hai", ucap seseorang yang tiba-tiba datang dan memotong omongan Randi.

Randi dan Felly menatap kaki diantara posisi mereka yang sedang duduk, sedangkan kaki itu masih berdiri. Karena penasaran, mereka perlahan menatap ke atas melihat siapa yang menyapa mereka. Dan orang itu ternyata Harfan.

Randi mendenguskan nafasnya kesal, lagi-lagi ia menganggunya. Alhasil Randi tidak jadi bilang kejadian tadi pagi pada Felly, sedangkan Felly menyambut kedatangan Harfan dan menyuruhnya untuk bergabung.

"Hai, sejak kapan kau disini?", tanya Felly menepuk tempat duduk disampingnya menyuruh Harfan duduk.

Harfan sempat berpikir sejenak, dan nada berbicara yang sedikit terbata-bata. "Ahh, itu ti-dak a-ku ba-ru saja sampai. Dan aku melihat kalian disini, jadi aku berniat untuk gabung", ucapnya mengangkat bahunya pelan. Sedangkan Felly hanya mengangguk mengiyakan. Ingat, Randi masih tidak terima dengan hadirnya Harfan.

"Oh iya, tadi kau bicara apa?, aku lupa", tanya Felly pada Randi yang terdiam sejak Harfan datang.

Randi hanya menatap Felly dan Harfan bergantian lalu menggeleng "tidak, nanti saja", ucapnya singkat.

Tanpa diketahui siapapun, Harfan diam-diam tersenyum sinis, dan merasa puas dengan jawaban Randi. 'Aku tidak akan tinggal diam kau tahu'-ucap Harfan dalam hati sambil melirik Randi.
.
.
.
"Apa?, ia benar-benar mengetahuinya?, kau yakin?", tanya seseorang diseberang telepon.

"Ya sangat yakin, jangan sampai ia menggagalkan rencanaku".

"....."

"Apa tidak apa-apa?".

"Kalau kau tidak seperti itu, rencanamu akan gagal sayang".

"Iya juga sih, baiklah aku akan mencobanya. Terima kasih sayang".

"Sama-sama".

Pip..

Berakhir sudah telepon yang dilakukan Harfan dengan Anna, yaa Harfan memberitahu Anna kejadian yang di taman tadi. Alhasil Anna memberitahu idenya yang cemerlang dan membuat Harfan tersenyum licik.
.
.
.
Keesokan harinya..
Seperti biasa Randi dan Felly berangkat ke sekolah bersama, tentu saja tidak ada kata bosan diantara mereka.

Sebenarnya Randi sangat ingin memberitahu Felly soal yang kemaren sempat tertunda. Dan jangan melupakannya itu karna siapa, dan Randi merasa Harfan telah mengetahui rencananya untuk memberitahu Felly dan Harfan selalu menghalanginya.

"Hai kalian," sapa seseorang yang tiba-tiba datang tepat di depan Randi dan Felly. Siapa lagi kalu bukan Harfan.

"Hai," balas Felly, sedangkan Randi hanya memutar matanya malas.

"Fell, apa aku boleh berbicara sebentar dengan Randi? Berdua?," tanya Harfan yang membuat keduanya bingung.

Felly hanya melirik Randi sebentar "ohh, baiklah. Aku juga akan ke perpustakaan sampai jumpa," ucapnya melambaikan tangannya dan melengus pergi. 'Apa yang ingin dibicarakan mereka?, sepertinya serius sekali. Apa aku harus menguping?', batin Felly.

I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang