Pertemuan Pertama

238 14 0
                                    

Laras sedang berada di kantin, ia sedang memakan kentang goreng yang dibelinya tadi, perempuan keturunan Tionghoa itu memang menyukai kentang. Tak ada makanan lainnya yang lebih enak dari kentang. Ya, Laras dan kentang itu seperti cinta sejati. Tak apa tak ada nasi yang penting ada kentang yang menemani makannya. Ia sedang asyik menikmati kentangnya itu tiba-tiba saja Vina dan Vino datang, dan mengagetkan Laras, membuat Laras tersedak mereka hanya tertawa seperti tak punya dosa. Menyebalkan. "Ada apa sih datang-datang nepuk punggung  bikin gua keselek. Untung gua gak kenapa-kenapa, lagian nih ya nepukin punggung mulu, gak tau apa kalo punggung di pukulin terus bisa cacingan tau gak". Sugut Laras sebal. Si kembar malah tertawa dasar kembar menyebalkan! "Laras tau gak gua liat di TU, ada cowok ganteng banget beuh mirip Zayn Malik deh. Elu harus liat karena gua yakin elu pasti langsung terpesona." Vina heboh dan Vino hanya memutar bola mata malas. "Yaelah gantengan juga gua kali" ucap Vino sembari mminum jus alpukat yang dibelinya tadi. "Apaan gak ada yaa gantengan juga dia kali, jauh kemana-mana sama elu mah". Dan terjadilah perdebatan antara kembar tak identik itu. Laras yang sedang malas mendengar keributan si kembar itu segera pergi dari kantin.
"Laras" merasa namanya di panggil Laras pun segera menoleh kebelakang. "Ya pak?" Tanyanya pada guru yang merupakan wali kelasnya berkumis tebal yang ditakuti oleh anak murid termasuk Laras. "Tolong bawa buku ini ke kelas saya ada perlu." Katanya menyerahkan beberapa  buku sejarah yang Laras yakin punya temannya yang telat mengumpulkan buku. Laras pun segera masuk ke kelas dan menaruh buku-buku tersebut di meja guru. Tak lama pak Farhan pun datang membuat kelas yang tadinya rame menjadi sepi. Akan tetapi ada yang aneh pak Farhan tak datang sendirian ia datang bersama lelaki yang Laras yakini adalah orang yang membuat si kembar itu heboh, bahkan bukan hanya sahabat kembarnya yang heboh teman-teman perempuannya sekarang juga lagi berbisik-bisik dan Laras hanya diam saja. Laras memang agak tomboy. "Ya anak-anak kalian punya teman baru. Ia baru saja pindah dari Bandung. Namanya Satya Andrian Saputra, ya Satya kamu duduk dengan Laras ya". Laras baru saja ingin memprotes tapi melihat pak Farhan yang seram akhirnya Laras pun pasrah. Satya berjalan dan duduk di sebelah Laras. Setelahnya Satya mengenalkan dirinya pada Laras. "Satya". ucapnya sembari mengasih tangan pada Laras. Laras hanya melirikan matanya. Lalu berucap jutek "Laras". tanpa mau membalas jabatan tangan Satya dan Satya pun hanya tersenyum.  "Jutek... Tapi manis" . Ucapnya dalam hati.

Rastya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang