4-Teror?

205 21 1
                                    

Revisi again😂

I hope you enjoy read this part

Happy reading!

🐧

Keisha pov

"Ke lab fisika, sekarang. Darurat." Gumamku saat membaca pesan di layar ponselku. Aku mengernyitkan kedua alisku sambil terus mengulang lagi membaca isi pesannya.

Apa maksudnya? Siapa orang yang telah mengirimkan pesan ini? Kenapa harus aku yang mendapatkan pesan ini? Apakah aku harus datang atau tidak? Apa mungkin orang ini ingin menculikku? Apa yang mau dia lakukan padaku di ruang sana? Apa yang dia inginkan dariku? Beribu pertanyaan bermunculan di kepalaku.

Aku pikir itu mungkin hanya orang iseng saja yang ingin mengerjaiku. Sudah pasti ruangannya dikunci karena setahuku hari ini jika sudah pulang sekolah dikunci dan juga pasti sepi sekali di sana.

Tiba-tiba bulu kudukku merinding membayangkan diriku diculik di lab fisika. Tapi dia bilang ini adalah darurat. Tapi keadaan darurat apa yang membuatku harus mendatanginya. Dan aku harus datang atau tidak?

"Dari siapa Kei?" tanya Kenneth tanpa melihat ke arahku. Sepertinya dia mendengar ponselku berbunyi tadi. Dan Pertanyaannya membuatku kembali pada realita.

"Nggak tau. Pake nyuruh ke lab fisika segala." jawabku sekenanya

Kenneth akhirnya menoleh menghadapku, mengernyitkan alisnya dan menatapku intens.

Deg!

Hatiku tiba-tiba berdetak lebih kencang saat mata kami bertatapan. Matanya benar-benar menghipnotisku. Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan? Rasanya aku ingin tumbang dari kursi saat ini juga.

"Sebaiknya kau jangan kesana Kei. Ruangannya pasti sepi, aku takut kenapa kenapa. Aku khawatir padamu. " katanya dengan nada prihatin.

'Apa? Apa dia bilang? Dia khawatir? Oh my God, my heartbeat.'

"Ngga papa, ngga usah khawatir. Gue akan baik-baik aja kok. Lo tenang aja." ucapku dengan penuh percaya diri.

"Aku tidak yakin, sebaiknya aku ikut denganmu. Aku takut kau kenapa-kenapa."

'Ya Tuhan dia benar-benar mengkhawatirkan diriku. Oh Kenneth, I think, I really really love you.'

Hatiku berdetak lebih kencang, lebih kencang, lebih kencang, lebih kencang, rasanya hatiku sebentar lagi akan meledak. Napasku tersumbat di tenggorokkan sampai aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dan tubuhku rasanya ingin terbang saja. Oke ini berlebihan.

'Oh Kenneth, kamu hanya terus membuatku makin mencintaimu saja. Aku benar-benar menyukaimu.'

Aku diam sejenak memikirkan jawaban yang tidak membuat Kenneth khawatir lagi.

"Nggak apa-apa kok. Kayaknya beneran darurat deh. Ngga usah khawatir. Gue bisa jaga diri baik-baik. Gue pergi dulu ya!" pamitku cepat padanya sambil menggendong tasku di belakang. Aku berlari cepat keluar perpustakaan. Kakiku agak sulit digerakkan dan nafasku semakin memburu.

'Kenapa aku selalu begini di depannya?'

"Hati-hati Kei." teriaknya padaku saat aku sudah di pintu perpustakaan dan hanya ku balas dengan acungan jempol di udara.

Aku sudah berjalan cukup jauh. Suasana sekolah pun sudah sepi. Sekarang memang sudah waktunya untuk pulang. Hanya ada beberapa siswa saja yang masih berada di sekolah. Termasuk aku dengan Kenneth juga tentunya.

Lorong menuju lab fisika sudah sangat sepi. Tidak ada orang selain aku disini dan muncul sebuah pertanyaan di kepalaku. Apa memang aku sedang dikerjai? Tapi hari ini bukan hari ulang tahunku dan juga bukan waktunya april mop.

Oh Tuhan aku benar-benar takut sekarang. Aku harus kembali atau tetap pergi ke lab fisika?

Lab fisika sudah terlihat dimataku. Hanya tinggal beberapa meter lagi aku sampai di depan gedung basket. Lab fiska memang terletak di paling ujung sekolah. Kulihat pintunya sedikit terbuka. Kupaksakan kakiku melangkah lebih dekat ke pintu.

🐧

Aku sampai di depan lab fisika yang agak gelap, sunyi, dan sepi tidak ada orang. Ku buka pintunya perlahan. Dan tampaklah lab fisika yang sudah sepi ini. Tidak ada orang sama sekali. Yang ada hanya alat-alat untuk praktik saja. Lalu, dimana orang yang mengirim pesan padaku tadi? Apakah aku benar-benar dikerjai atau aku akan diculik? Ugh. Aku menelan ludahku sambil terus menapakkan kakiku ke dekat meja didalam ruangan. Gelap sekali. Tidak ada orang.

Tiba-tiba bulu kudukku meremang seperti ada orang bernapas di belakang leherku. Kakiku seketika lemas. Rasanya ingin pura-pura pingsan saja, I think is better.

Jangan-jangan itu hantu, eh? Hantu mana bisa bernafas.

Sepertinya ada seseorang yang berdiri di belakangku. Mataku melirik kekanan dan kekiri. Tanganku bergerak meremas rokku. Perasan takut pun sudah menjalar disekujur tubuh.

'Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?'

Nafas pelannya yang hangat membuat tubuhku merinding seketika. Aku bisa merasakannya dengan jelas. Kenapa dari tadi aku tidak mendengar suara langkah kaki? Apa ini hanya halusinasiku saja. Atau dia memang ingin menculikku?

Mami, Papi! Sampai jumpa! Keisha akan diculik hari ini juga! Keisha mencintai kalian! , pikirku sambil pelan-pelan berbalik ke belakang dengan tubuh bergetar. Dengan siap siaga aku berpikir mulutku akan dibungkam atau mungkin aku akan digendong seperti karung. Saat badanku sudah menghadap belakang dengan sempurna

Dan..

To be continued

🐧

Finally part 4 selesai revisi. And how about this part? Kasih kritik dan sarannya dong dari kalian.

Don't forget to click the little star😍

Thanks for you reading

Salam dimaro❤

The Most PopularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang