Prolog

433 30 0
                                    

"Keisha?" Dia menyebut namaku dengan lembut. Aku bisa mencium napasnya yang berbau mint. Jantungku berdegup cepat dan nafasku pun memburu. Tanpa kusadari aku menutup mataku, menunggu bibirnya menyentuh bibirku. Tapi itu tidak pernah terjadi. Dia menyeringai sambil melanjutkan kata-katanya.


"Be my girlfriend."

🐧

This is my second story. I hope you enjoy read this story.

Don't forget to like, coment, and share this story.

Salam dimaro

The Most PopularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang