BAGIAN 2

50 4 0
                                    

Saat ini, entah dimana yang kurasakan adalah dingin, yang menusuk sampai ke uluhati. Bingung, kenapa Aku bisa ada disini! Tak ada cahaya, satupun yang menerangi tempat ini.

Gelap,

Itulah keadaan tempat ini, sekarang.

Takut,

Itulah yang kurasakan saat ini!

Ya, Aku ketakutan, kumohon!! Tolong Aku, disini gelap. Aku benci gelap!! Kumohon siapapun dia! Tolonglah Aku!

Ya tuhan tolong Aku, bantu Aku keluar dari sini! Aku tidak mau berada disini! Aku takut!

Tolong.........

Aku berteriak sekeras mungkin,

Tapi disini tak ada seorangpun yang mendengarkanku.

Aku menangis, dengan histeris. Berharap Ibu datang membawaku bersamanya, pergi untuk selamanya, karenaku tidak tahu, harus ke mana?

Didepan sana, Aku melihat sedikit cahaya, yang cukup menyilaukan mata kananku, dengan itu Aku segera berdiri dan mengusap wajahku dengan kasar untuk menghilangkan air mataku yang tersisa di pelepuk sana.

Aku melihat dua orang berbadan besar, serta satu wanita tua yang telah membunuh Ibuku.

Aku geram, dan mengepal jemariku dengan kuat, Aku berdiri dengan sangat mantap untuk menatapnya dan bersiap akan membalaskan dendam Ibuku pada wanita Tua itu! Ia, menatap tajam padaku dan ia berkata,

"Happy birthday Melvady Damarwangsa Lettyna. Lama tidak bertemu, kau ingat apa yang kuucapkan dahulu?"

Lemas, pertahanan kuatku mulai runtuh, yang semulanya kuingin balas dendam tapi nyaliku berubah ciut setelah mendengar perkataan wanita itu padaku.

Kembali teringat masa, dimana wanita itu membunuh Ibuku, dengan sangat kejamnya ia juga mencoba membunuhku secara tidak langsung.

Tolong Aku,

Kali ini bantu Aku,

Ku mohon!!!

"Kalian!! Cepat bunuh dia!" Perintah wanita tua itu pada pria berbadan besar.

KA'ELVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang