part 8

204 18 0
                                    

  Sore harinya setelah pulang dari kantor Iqbaal berniat menemui Salsha. Supaya masalah Salsha dan (namakamu) bisa cepat selesai dan mereka bisa seperti dulu lagi. Iqbaal tidak mau gara-gara dia, merusak persahabatan dua orang gadis.

   Iqbaal berjalan seorang diri menuju rumah Salsha.
Tapi ia juga bingung nanti harus mulai dari mana menjelaskan kepada Salsha tentang dirinya dan (namakamu).
Akhirnya kini Iqbaal sampai di rumah Salsha.

Tok...tok.. Tok

  "assalamualaikum" ucap Iqbaal sambil mengetuk pintu rumah Salsha. Iqbaal pun diam sejenak menunggu jawaban dari dalam.

  Clek...
Pintu rumah terbuka dan menampilkan sosok gadis cantik berjilbab.

    "Wa'alaikumsalam, Kak Iqbaal? " ucap Salsha,gadis yang membuka pintu tadi.
Salsha terkejut dengan kedatangan Iqbaal ke rumahnya, tetapi ada rasa senang di hatinya ketika Iqbaal sengaja datang ke rumah nya.

   Iqbaal hanya tersenyum,menanggapi Salsha yang terkejut melihat kedatangan nya.

   "Kak Iqbaal ada apa ya? Tumben ke rumah aku" ucap Salsha.

   "ini sha, aku ada perlu sama kamu. Mau bicara sesuatu" jawab Iqbaal. Yang kini masih berdiri di depan pintu rumah Salsha.

Deg.. Deg
Hati Salsha bergetar tak larian, jantung nya berdegup kentang.
Dia gugup. Sebenarnya apa yang akan Iqbaal bicarakan? Salsha jadi penasaran. Apa Iqbaal mau bicara bahwa dia suka sama Salsha?

   "mau bicara apa Kak? Oh ya mau masuk ke dalam?" tanya Salsha, sambil membukakan pintu dan memberi jalan untuk Iqbaal masuk.

   "engga usah, kita ngobrol di luar aja. Di suatu tempat" jawab Iqbaal.

   "Oh, yaudah. Tunggu bentar kak" ucap Salsha, berlari masuk ke rumah terlebih dahulu. Dan setelah itu kembali menemui Iqbaal, lalu menutup pintu rumah nya.

   Kini Iqbaal dan Salsha berjalan beriringan ke suatu tempat.
Hening tak ada yang memulai obrolan.
Iqbaal hanya fokus berjalan. Sedangkan Salsha berjalan sambil sedikit menundukkan kepala. Salsha senang bisa berjalan beriringan berdua dengan Iqbaal. Tetapi ia juga bingung sebenarnya apa yang akan di bicarakan Iqbaal.

   "sudah sampai" ucap Iqbaal ketika sampai di sebuah taman kota.

   Salsha sedikit tersentak karena ucapan Iqbaal. Dari tadi ternyata dia termenung dan sibuk dengan pikiran pikiran nya.

   "iya kak" ucap Salsha sambil tersenyum.

   Iqbaal pun duduk di sebuah bangku panjang yang ada di taman itu. Dan di ikuti Salsha yang duduk di samping nya.

  Iqbaal menghela nafas dan membuang nafas beratnya. Entah harus mulai dari mana.
Sedangkan Salsha heran dengan tingkah Iqbaal.

   "gini sha, aku mau nanya sesuatu" ucap Iqbaal memulai obrolan nya

   "iya boleh, nanya apa? "ucap Salsha penasaran

   "hmm. Gimana soal kamu sama (namankamu)?kayaknya kalian jarang bareng" ucap iqbaal

   "hmm.. Emang nya kenapa Kak Iqbaal nanya itu? " ucap Salsha, bukan nya menjawab malah bertanya balik pada Iqbaal.
Salsha sekarang mulai mengerti apa yang ingin di bicarakan Iqbaal.

   "aku cuma pengen tau aja. Biasa nya kan kalian bareng, tapi sekarang enggak. Apa ada masalah? Apa karena aku?" ucap Iqbaal, mengungkapkan semua yang ada di hatinya sekarang.

    Salsha terdiam sejenak. Dia menghela nafas panjangnya.
    "aku suka sama Kak Iqbaal. Dan (namakamu) juga tau. Tapi kenapa aku sering liat dia jalan sama kakak, deket sama Kak iqbaal" jawab salsha. Dia mengeluarkan semua emosi yang ia tahan, dan semua isi hatinya.

   "kamu jangan gitu sha, aku sama (namakamu) gak ada hubungan apa-apa. Jangan sampai hubungan persahabatan kalian rusak. Apalagi cuma gara-gara aku. Aku gak mau sha jadi orang yang udah ngerusak persahabatan kalian. Tolong kalian baikan lagi, jangan hindari (namakamu) lagi" ucap Iqbaal panjang lebar, tau tetapi tetap dengan suara yang lembut. Berusaha bicara lembut agar tidak menyakiti Salsha.

   ****

   (namakamu) duduk termenung di kamarnya, sambil menatap keluar jendela. Pikiran nya di penuhi oleh sahabatnya, Salsha. Dia merasa bersalah kepada Salsha. Dan merasa tidak dengan karena Salsha menjauhi nya.

  Untuk saat ini perasaan (namakamu) masih tak menentu. Di jauhi Salsha sangat membuat nya tidak nyaman. Dan entah mengapa dia juga merasa berat jika tidak bisa dekat dengan Iqbaal, walau demi Salsha.
Apakah dia mempunyai perasaan kepada Iqbaal?

Tok..tok.. Tok

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

  "iya sebentar" ucap (namakamu) beranjak untuk membuka pintu kamar nya.

   Clek..

  "umi" ucap (namakamu), ketika seorang wanita berjilbab masuk ke dalam kamarnya. Dia Prilly, ibunda (namakamu).

   "sayang, di kamu kenapa? Kok mukanya murung gitu? Lagi ada masalah?" tanya Prilly, penuh perhatian kepada putri semata wayang nya.

   (namakamu) menggeleng pelan. Sambil tersenyum terpaksa. Dia tak mau Umi nya tau kalo sedang ada masalah antara dirinya dan Salsha.

  "kok gitu sih? Cerita sama Umi kalo kamu ada masalah. Atau kamu lagi ada masalah sama Salsha ya? Atau tentang Iqbaal? "ucap Prilly.

   "Salsha menghindar dari aku mi, mungkin gara-gara Salsha pernah liat aku jalan sama Kak Iqbaal. Salsha nyangka kalo aku mau rebut Kak Iqbaal" ucap (namakamu) akhirnya mencurahkan isi hatinya pada sang ibu.

   "hmm.. Jadi itu masalahnya? Yaudah kamu minta maaf sama Salsha dan jelasin semuanya" ucap prilly.

   "iya mi, udah tapi Salsha tetep ngejauhin aku. Dan aku udah minta bantuan Kak Iqbaal buat jelasin ke salsha" ucap (namakamu).

   "hmm.. Yaudah kalo gitu, semoga dengan itu kamu sama Salsha bisa baikan ya" ucap prilly, sambil tersenyum.

  "iya Umi, iya amiin" ucap (namakamu),sambil tersenyum. Lalu ia memeluk sang ibu.
Prilly pun tersenyum dan membalas pelukan putri semata wayang nya itu.

  ****

Allahu akbar allahu akbar

Suara kumandang adzan telah terdengar. Suara merdu Iqbaal yang setiap hari selalu Iqbaal kumandangkan.

  (namakamu) berjalan bersama Abi nya menuju mesjid untuk sholat dan mengaji.

  "(nam) suara nya Iqbaal merdu ya, orang nya juga baik lagi" ucap U. Ali tiba tiba.

  (namakamu) heran mendengar ucapan sang ayah, yang tiba-tiba membahas tentang Iqbaal.

  "iya bi, kak Iqbaal emang baik kok. Semua orang juga kagum sama Kak iqbaal" jawab (namakamu).

  "termasuk kamu ya? " ucap u. Ali menggoda putrinya.

  "hmm.. Apaan sih abi, ya iya siapa sih yang gak kagum sama Kak Iqbaal" jawab (namakamu) sedikit gugup.

U. Ali tersenyum melihat putrinya yang terlihat gugup ketika ia membahas tentang iqbaal.

****

Kini sholat magrib telah selesai dilaksanakan, para jemaah mulai pulang ke rumah masing-masing dan hanya tersisa beberapa orang yang akan mengaji.

   Kini (namakamu) dan Salsha duduk berdampingan,serta yang lainnya.

  "hai salsha" sapa (namakamu) yang kini duduk di samping Salsha.

Sementara Salsha hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi sapaan (namakamu).

   (namakamu) merasa sedikit lega, karena Salsha akhirnya sudah mau menanggapi nya. Walau hanya tersenyum.

  Mengaji pun di mulai, semua nya mulai membaca ayat al qur'an bersama sama, dan setelah itu U.Ali pun menerangkan beberapa hal tentang agama.

****

  maaf next nya lama.
Thanks ya yang udah baca.
Jangan lupa vote ya, jangan jadi dark readers.
Thanks 😊

Suara Adzan Terakhirnya •IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang