part 11

203 19 0
                                    

    "assalamualaikum wr.wb" ucap Iqbaal dengan wajah lesu dan membuka pintu rumah nya lalu masuk.

    "Wa'alaikumsalam baal" jawab kiki yang sedang duduk sambil membaca buku di ruang tamu.

    Iqbaal pun duduk di samping kiki. Wajah nya lesu dan tatapan nya terlihat sayu. Sepertinya Iqbaal kelelahan.

    "baal kok mukanya pucet gitu? Kamu sakit?" tanya kiki khawatir,setelah ia mengamati keadaan Iqbaal saat ini.

    "masa sih bang? Iqbaal cuma lagi cape aja" ucap Iqbaal dengan suara lirih.

    "Yaudah sana istirahat baal. Terus makan obat" ucap kiki penuh perhatian, dia sudah menganggap Iqbaal seperti adik nya sendiri, dia menganggap Iqbaal lebih dari hanya sedekar sepupunya.

     "iya bang Iqbaal cuma lagi cape aja kok. Gak sakit gak perlu minum obat" jawab Iqbaal masih dengan suara lirih nya dan terduduk lesu di kursi.

    "iya,yaudah sana istirahat baal" ucap kiki sambil menatap wajah lesu dan pucat Iqbaal.

   Iqbaal pun bangkit dari duduknya. Dan menatap kiki sambil tersenyum.

    "iya makasih ya bang, Iqbaal duluan ke kamar ya" ucap Iqbaal dan melangkah ke kamarnya setelah di tanggapi oleh anggukan kepala kiki.

    ****

Sebentar lagi waktu magrib akan tiba. (namakamu ) tengah bersiap memakai jilbab nya. Tak lupa menyiapkan mukena,sejadah dan al qur'an untuk di bawa ke masjid, seperti yang selalu di lakukan nya setiap magrib.

    Setelah siap, (namakamu) keluar dari kamar nya.Dan menghampiri Abi dan Umi nya yang tengah duduk di ruang keluarga.

   "Abi, Umi aku pamit ya" ucap (namakamu).

    "kamu gak bareng Abi ke masjid nya?" tanya Prilly-sang ibu- kepada putri cantik nya itu.

    "aku mau ke rumah Salsha dulu mi, mau berangkat bareng Salsha" jawab (namakamu) semangat.

    "Yaudah sana" ucap U. Ali.

    "iya,assalamu'alaikum" ucap (namakamu),tak lupa mencium kedua tangan orang tuanya.

   Kini (namakamu) berjalan menuju rumah sahabat nya, Salsha. Tak butuh waktu lama kini (namakamu) sudah sampai di depan pintu rumah Salsha.

    "assalamualaikum, Salsha" ucap (namakamu) sambil mengetuk pintu rumah Salsha.

     "Wa'alaikumsalam" ucap Salsha, membuka pintu rumah nya. Lalu menatap sahabatnya yang sedang berdiri tidak jauh dari pintu.

   "Sha mau berangkat bareng?" tanya (namakamu) sedikit ragu takut kalau Salsha masih marah padanya.
  
   Salsha hanya tersenyum melihat (namakamu) yang sepertinya masih ragu dan canggung terhadap nya. Tanpa berkata apapun Salsha menggandeng tangan (namakamu) dan melangkah pergi bersama.
    (namakamu) tersenyum lega, ternyata Salsha sudah kembali seperti biasa dan tak marah atau menghindari nya lagi.

    "Allahu akbar allahu akbar..."

Terdengar suara lantunan adzan magrib dari masjid. Tapi kali ini bukan suara Iqbaal, memang suara adzan nya merdu tapi ini bukan suara adzan Iqbaal. Ini suara adzan ustadz Ali.

   "(nam) ini Abi kan yang adzan?" tanya Salsha heran, karena biasanya Iqbaal lah yang menjadi muadzin di masjid,tapi kenapa kali ini bukan dia yang adzan?

   (namakamu) mengangguk
"iya ini Abi, bukan Kak iqbaal" ucapnya.

   "tapi kenapa bukan Iqbaal yang adzan ya?" ucap Salsha.

Suara Adzan Terakhirnya •IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang