1

10 1 0
                                    


Samar bau obat-obatan tercium oleh Vellary , dibukanya mata lalu melihat ke sekeliling. Vellary tau bahwa dia saat ini sedang berada di Uks.

Vellary memang langganan ke uks setiap upacara hari senin entah itu pingsan atau pusing, jadi tidak perlu kaget jika setiap senin Vellary selalu masuk UKS.

Tiba-tiba pintu terbuka dan Dina pun masuk dengan segelas teh ditangannya.

"Gimana keadaan lo? Masih pusing? " Dina bertanya dengan raut wajah khawatirnya.

Dina adalah satu-satunya sahabat yang Vellary punya dari masa SMP tidak ada yang lain.

"Udah mendingan kok gue" Dengan sedikit senyuman Vellary merubah posisinya menjadi duduk.

"Um Din, yang bawa gue kesini tadi siapa?" tanya Vellary sambil menerima gelas teh yang diberikan Dina.

"Angga"

Gerakan Vellary terhenti, diurungkannya niat untuk meminum teh lalu kembali menatap Dina.

"Hah? "

" Iya Vel, yang bawa lo kesini itu Angga"

Diam-diam Vellary tersenyum mendengar ucapan Dina, pipinya terasa panas lalu dialihkannya pandangan dari Dina.

'Gue tau lo masih Peduli sama gue Ga'

Ini sudah seminggu semenjak Angga memutuskannya dan juga sampai saat ini belum ada satupun penjelasan yang Vellary berikan kepada Angga.

"Heh, malah bengong lo" Dina menatapnya jengkel dan hanya ditanggapi oleh cengengesan tak jelas oleh Vellary.

"Lo mau ke kelas atau masih mau disini? "

" Kelas aja deh"

"Bilang aja lo mau ketemu Angga"
Vellary hanya nyengir menampilkan gigi putihnya.

"eeh habisin dulu teh lo, susah tau bikinnya" Tahan Dina saat Vellary sudah ingin menuruni tempat tidur yang ada di uks.

Vellary lalu menghabiskan teh nya dengan cepat.

"Teh ga enak gini susah bikinnya? Nipu lo" Ucap Vellary sambil berjalan mendahului Dina.

"Gatau terimakasih banget lo babi " Geram Dina sambil berjalan menyusul Vellary.

***

Vellary merasa ada yang mencolek punggungnya. Sebenarnya Vellary agak ragu untuk menengok kebelakang tetapi tetap dilakukanya.

Vellary memberikan tatapan bertanyanya kepada orang yang mencolek punggungnya tadi, yang ditanyapun hanya diam lalu menunjuk orang yang ada dibelakangnya.

Vellary bingung namun tetap melihat kearah cewek yang berada tepat di belakang Angga.

Memang benar, Vellary dan Angga sekelas, lebih tepatnya kelas 12MIA3,dan parahnya mereka duduk saling berdekatan.

"Apa? " Vellary bertanya kepada Dina yang duduk tepat dibelakang Angga.

" Minjem pena " Ucapnya sambil nyengir

" Nggak modal hidup lo" Jawab Vellary namun tetap memberikan apa yang diminta oleh Dina lalu menghadap ke depan kembali,lalu memegang dadanya yang berdebar tak karuan.

Vellary merasakan handphone yang ada di sakunya bergetar. Sms dari Dina

From : Dina Anjng

Lo harus traktir gue makanan mahal babs

Vellary terkekeh kecil membaca pesan dari Dina

To : Dina Anjng

Gara-gara lo jantung gue jadi marathon njing, bangsat emng lo ya

Vellary mendengar Dina tertawa dibelakang lalu menyimpan handphonenya di laci sambil berusaha menormalkan kembali detak jantungnya. Dia tidak akan fokus belajar setelah ini.

Sekali lagi Vellary melirik ke arah Angga dan tersenyum.
Sungguh dia sangat merindukan cowok itu.

-----------------------------------------------------------

Luvluv

-Nta❤️

RosemaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang