Aku terkejut tiba tiba merasakan cahaya matahari masuk, menembus kedua kelopak mataku. Ada yang telah membuka gorden kamarku, mungkin ibu. Aku menyibak selimut yang tadi masih melekat ditubuhku. Perlahan ku buka mataku, dari yang tadinya kecil sampai membesar seperti hotteok.
Siapa dia? seorang wanita? Monologku didalam hati
"Kau? Kau siapa? A..apa yang kau lakukan dikamarku"
Wanita itu hanya menunjukan wajah datar dan mengedipkan matanya berulang tanpa menjawab- mengalihkan pandangannya dari pria yang bertelanjang dada diatas ranjangnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"YAAAK, apa kau tuli? Siapa kau" Sehun otomatis menarik selimutnya kembali, karena sadar dia tidak mengunakan pakaiannya.
-Crazy Girl-
Teriakan Sehun terdengar oleh semua anggota keluarganya yang sedang berada di lantai bawah. Ajaibnya keluarga Sehun tidak ambil pusing- mereka semua sudah tau apa yang sebenarnya terjadi.
"Aigooo Aigooo, suara kakak mu itu semakin hari semakin kencang" Ibu sehun mengomel sambil menyiapkan sarapan.
"Biarkan saja ibu, bukankah menyenangkan melihat kakak seperti itu" Ucap Oh Sarah terkekeh melihat kelakuan kakaknya itu.
"Astaga" ucap ayah Sehun sambil membolak balikan koran yang dibacanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kapan anak itu akan dewasa". Lanjut ayah Sehun
"Ayah harus segera menikahkan kakak, biar dia tau rasa"
"Benar sayang, lagi pula aku sudah tidak sabar memiliki menantu" Ucap ibu Sehun menyetujui ucapan putri bungsunya.
"Astaga. Ibu dan anak sama saja. Perlahan tapi pasti, kalian tenang saja"
-Crazy Girl-
Terdengar suara langkah kaki, sedikit berlari turun menuju ruang makan. Menghampiri keluarganya
"Ibu"
"Ibu"
"Ayah, ibu, sarah siapa wanita yang berada di kamarku itu" Teriak Sehun heboh menunjuk kamarnya.
