1. "Karena ini cinta..." (part 1)

1.7K 72 11
                                    

Happy Reading dan semoga terhibur ^^

☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔

Jakarta, Desember 2017

Alena POV

Hujan membawa kakiku berlari sampai di sebuah Coffee Shop terdekat yang bernama 'Çoffee Romance'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan membawa kakiku berlari sampai di sebuah Coffee Shop terdekat yang bernama 'Çoffee Romance'. Nama kafe yang unik. Aku berhenti untuk berteduh karena aku tidak membawa payung. Ku kibaskan kemejaku yang sedikit basah karena terkena air hujan. Sambil mengatur nafasku yang tersengal akibat berlari, kudongakkan kepalaku melirik ke arah langit yang sepertinya hujan akan terus mengguyur untuk beberapa waktu ke depan.

Aku memeluk tubuhku sendiri karena hawa dingin yang mulai menjalar ke kulitku. Sepertinya aku membutuhkan sesuatu yang hangat, hemm.. seperti teh manis hangat atau kopi. Ya, sepertinya enak.

Akhirnya ku putuskan untuk mengopi sejenak di dalam kafe yang kupijak ini sambil menunggu hujan berhenti.

Aku membuka pintu kafe dan udara hangat yang menaungi kafe ini membuat tubuhku terikut menjadi hangat. Lalu aroma harum dari kopi menyerbak ruangan dan tercium olehku, membuatku ingin cepat-cepat menyeruputnya. Aku mengedarkan pandanganku ke penjuru kafe untuk mencari tempat duduk yang kosong.

Ah dapat, di sana saja!

Aku berjalan menuju ke meja kosong yang terletak di samping jendela. Saat aku berjalan, aku melihat seorang wanita cantik yang sedang duduk sendiri melihat ke arah jendela sambil menikmati secangkir kopi hangat.

Rasa-rasanya aku mengenal wanita itu, tapi aku tidak ingat di mana. Aku melewatinya dan duduk di belakang dirinya. Aku duduk dan meletakkan tasku di bangku sebelahku, lalu sambil memandangi sosoknya dari belakang, aku mencoba untuk mengingatnya.

Sambil mengingat, aku pun ingin memesan secangkir kopi. Aku mencari-cari seorang pelayan yang bisa membantuku order, dan kebetulan ada seorang pelayan wanita sedang berjalan menuju ke arah meja wanita di depanku. Aku pun menunggunya sambil mendengarkan apa yang pelayan itu katakan ke wanita di depanku.

"Permisi, Nona, apakah anda bernama Angela?" tanya si pelayan kafe tersebut.

Kulihat wanita itu mengangguk dan bertanya balik. "Ya benar sekali. Ada apa?"

"Begini, Nona, ada seorang pemuda yang ingin memastikannya, karena katanya dia mengenal anda," jawab si pelayan kafe itu.

"Oh ya? Yang mana pemuda itu?" tanya si wanita itu lagi sambil melirik ke arah belakang si pelayan kafe berdiri. 

Belum sempat si pelayan itu memberitahukan, seorang pemuda yang dimaksud dengan ciri-ciri berpakaian kemeja kotak-kotak biru dengan rambut pendek, lalu mengalungkan sebuah kamera sudah berdiri di hadapannya. "Anda Ibu Angela kan? Dulu anda mengajar di Jubile School?" tanya si pemuda memastikan.

Wanita itu mengangguk dan tersenyum. Ia berbalik bertanya memastikan ke si pemuda itu. "Apa kau adalah salah satu muridku?"

Pemuda itu menyengir menampilkan deretan giginya yang putih sambil menggaruk kepalanya. "Ya, Bu. Saya Andrew Erlangga yang dulu suka buat masalah di kelas."

Coffee RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang