Happy reading dan semoga terhibur. ^^
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
(Masih lanjutan dari flashback....)
Seminggu kemudian....
Semua berjalan seperti biasa dan normal, sampai suatu ketika saat Angela mengajar tentang ilmu geografi, tiba-tiba Keanu menyeletuk sebuah jawaban, walaupun jawabannya di mata semua murid adalah aneh dan tidak nyambung dari pertanyaannya. Lalu setelah berucap, Keanu ditertawakan seisi kelas karena ledekan teman-temannya. Ditambah salah seorang murid mengatainya gila.
Angela tidak menganggap jawaban Keanu lucu ataupun aneh, ia malah terkejut karena Keanu mau menjawabnya. Angela menyuruh murid-muridnya diam karena tawa dan ledekan yang semakin menjadi. Karena ledekan itu, Keanu jadi merasa malu dan menjadi diam selama pelajaran berlangsung.
Pulang sekolah pun tiba. Setelah mengantarkan Keanu sampai ke Neneknya, ia kembali ke ruangannya untuk memeriksa ulangan matematika anak muridnya. Saat ia sedang memeriksa, tiba-tiba ia jadi teringat akan jawaban dari Keanu. Ia mencoba mencari tahu jawaban tersebut melalui kalender dan ternyata jawaban Keanu tepat. Angela tidak menyangka Keanu menjawabnya sampai detail.
Angela langsung menuju ke perpustakaan dan mencari buku lain tentang Autisme. Kali ini ia membaca tentang bakat alami anak autisme, yang salah satunya adalah menghitung cepat tanggal dan hari dalam hati. Angela terkejut karena itu tertuju pada Keanu. Angela berniat akan membuktikannya dalam pelajaran selanjutnya.
Keesokkan harinya, saat Keanu sedang mencuci tangannya, ia diganggu oleh Andrew, teman sekelasnya. Ia mengambil nametag Keanu sambil mengatainya, "Gila! Gila!"
Karena kesal diledek, Keanu mengejarnya dan langsung memukulinya dengan sangar dan kasar sambil berteriak, "Aku membencimu!!"
Angela yang baru saja selesai membaca bagian tentang kemarahan anak autis yang tidak bisa dibendung, merasa terkejut dengan panggilan dari guru lain yang mengabari bahwa Keanu terlibat dalam perkelahian antar teman sekelasnya. Ia meletakkan buku yang dibacanya ke tempat semula dan berlari ke tempat kejadian.
Dari kejauhan, Angela sudah melihat Keanu tengah memukuli Andrew dan tidak ada satupun yang berani melerainya. Sampai akhirnya Angela memeluknya dari belakang dan berusaha menenangkannya. "Kee, tenangkan dirimu!"
Keanu hanya bisa berteriak sambil merontah-rontah. Kemarahan menguasai dirinya.
Keesokkan harinya, orang tua Andrew tidak terima akan anaknya yang dipukuli oleh Keanu. Ia berdebat keras dengan pihak sekolah termasuk Angela di ruangan Kepala Sekolah. Keanu yang berada di dalam ruangan hanya duduk diam sambil merasa ketakutan.
"Ibu Theresia, bagaimana kalian mengajar para murid? Bagaimana bisa anak saya dipukuli sampai babak belur begini?!" seru si Ibu Andrew memaki dengan nada marah.
"Tenang-tenang! Sabar, Bu!" ucap Theresia mencoba menenangkan orang tua Andrew.
"Bagaimana sih, kok anak normal dipersatukan dengan anak tidak normal? Sekolah apaan ini?!" protes Ibu Andrew dengan gusar. "Saya tidak mau tahu, anak ini harus dikeluarkan dari sekolah hari ini juga!"
Keanu langsung menoleh dan menatap ke arah Andrew dan orang tuanya. Ia menyimpan kekesalan dari ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh Ibu Andrew. Ini bukan salahnya, Andrew duluan yang memulainya. Andaikan Keanu bisa berbicara jujur seperti itu. Tapi ia tidak utarakan, ia menyimpannya dalam hati. Ia hanya diam sambil menatap tajam ke Andrew dan orangtuanya yang masih saja terus memaki dan merendahkannya. Tangannya meremas erat sisi kursi. Ia ingin berteriak tapi ia tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Romance
Short StoryCerita yang langsung kupublis semua setelah tamat. (per judul) Coffee Romance adalah nama sebuah Kedai Kopi. Dan di dalam Cafe ini tersimpan kumpulan cerita-cerita romance yang bergenre short story. (Ini bukan Cerpen ya. Hanya novel dengan cerita ya...