Chapter 4 ( END )

1.5K 142 16
                                    

Hari semakin gelap, hujan tak kunjung reda pula. Yerin masih berada di kedai ramyun milik Taehyung. Dia tak tau bagaimana cara pulang, lupa bawa payung dan ia takut akan gelap.

"Kenapa kau masih disini? Sana pulang! Kedai kami sudah tutup nona!" Ucap taehyung begitu dingin dan seolah mengusir Yerin. Nampaknya Taehyung masih begitu sakit hati pada Yerin

"Maaf tae, bolehkah aku bermalam di sini? Diluar masih hujan dan aku takut gelap." Kata Yerin dengan memelas, taehyung sebenarnya kasihan tapi dia terlanjur sakit hati dan tidak peduli

"Boleh nak. Menginaplah disini, lagi pula besok kau libur kan?" Suara eomma taehyung yg tiba tiba datang

"Eomma!?" Protes taehyung tak setuju

"Kalau taehyung tidak mengijinkan, aku bisa pulang saja bibi." Pasrag Yerin

"Biarkanlah dia pulang eomma. Merepotkan saja" ujar taehyung kesal

"Kim Taehyung! Kau pilih dia menginap di sini atau kau mengantarkannya pulang?!" Bentak ibu taehyung, taehyung pun pasrah dan memilih tidak mengantarkan yerin

"Baiklah, terserah kalian saja. Aku mau mandi" kata taehyung dan berjalan menuju kamarnya

Ibu taehyung tak habis fikir kenapa taehyung begitu ketus pada Yerin yg notabene teman satu sekolahnya, mugkin karena ibu taehyung tidak tau apa yg terjadi pada mereka.

Akhirnya setelah menelpon Choi saem untuk membatalkan janjinya dan mengabari kedua orang tuanya, Yerin pun meutuskam untuk bermalam di rumah Taehyung.

"Kau bisa tidur di kamar Taehyung, biar dia nanti tidur di sofa atau depan tv saja Yerin" kata ibu Taehyung

"Lebik saya saja yg tidur di depan tv atau di sofa nyonya, saya tidak enak pada taehyung" protes Yerin

"Sudahlah kau nurut saja, kamarku punya penghangat ruangan. Biar aku yg tidur di depan tv." Kata taehyung yg tiba tiba datang membawa selimut dan bantal

"Tae..tapi aku-"

"Rin, lebih baik turuti kata kata ibuku, aku tidak mau dia memarahiku gara gara kamu lagi" jawab taenhyung yg kini sudab rebahan di sofa depan tv

"Lebih baik kau ganti baju dulu. Sepertinya ukuran baju Taehyung akan pas jika dipakai olehmu" kata ibu taehyung yg baru kembali dari kamar taehyung mengambil kaos dan celana anaknya agar bisa dipakai untuk yerin

"Terima kasih ahjumma, saya ganti baju dulu." Kata yerin yg kemudian masuk ke kamar taehyung untuk ganti baju

"Yasudah, ahjumma mau istirat dulu, tae kau jaga yerin ya" lanjut ibu taehyung

Di dalam kamar taehyung ia melihat sekililing ruangan. Terlihat bersih dan rapi, ternyata taehyung memang anak yg suka kebersihan dan kebersihan. Pandangan yerin tertuju pada rangkaian bunga yg ada di meja belajar taehyung. Yerin hafal betul dengan bunga itu, bunga yg beberapa hari lalu digunakan taehyung menyatakan cinta padanya. Bunga yg bersama taehyung merasakan derasnga hujan di rooftop sekolah.

Setelah selesai ganti baju, yerin keluar kamar dan mengha!piri taehyung yg tengah rebahan sambil menonton tv di sofa. Yerin kemudian duduk di karpet bawah sofa, taehyunh hanya melihatnya sekilas dan kembali mengarahkan matanya ke layar televisi

"Tae..." panggil yerin memecah keheningan

"Apa." Jawab taehyung dingin tanpa menoleh ke arah Yerin

"Maafkan aku."

"Untuk apa minta maaf?"

"Maafkan perkataanku tadi siang, kau pasti sakit hati. Maafkan aku juga belum bisa membalas cintamu"

"Bukan salahmu, aku yg salah. Aku tak pantas menyukaimu, apalagi kau lihat sendirikan bagaimana kehidupanku? Mungkin pria di luar sana lebih pantas untukmu"

Yerin melongo mendengarkan perkataan Taehyung, karena bukamlah harta yg membuat Yerin selalu menolak Taehyung. Walaupun yerin juga tau kalau taehyung sangat tulus mencintainya.

"Baiklah aku akan jujur saja. Kau mau mendengarkanku kan Tae?"

"Dengan senang hati"

"Jujur aku belum berani menjalin hubungan dengan pria. Aku masih trauma dengan apa yg terjadi saat aku bersama Taeyong. Dia selalu bilang hanga mencintaiku. Tapi, pada akhirnya dia meninggalkanku karena menghamili perempuan lain. Aku takut, hiks...aku takut hal seperti itu hiks... kan terulang lagi" jelas Yerin panjang lebar tanpa sadar air mata nya jatuh membasabi pipi chubby nya.

Taehyung ingat betul kejadian itu, saat itu yerin terus murung dan selalu melamun ketika di kelas. Banyak yg mencoba menghibur Yerin tapi gagal, hanya taehyung yg mampu menghibur yerin membuat taehyung mulai cinta padanya.

"Rin, apa kamu pikir aku pria brengsek seperti itu? Aku tulus mencintaimu rin. Sebagai buktinya, setelah lulus aku langsung melamarmu" kata taehyung yg turun dari sofa dan duduk di sampibg yerin sambil mengusap air mata yg jatuh di pipi yerin

"Jangan bercanda tae" jawab yeri sambil memukul pelan lengan taehyung

"Aku serius rin. Lihat mataku, apa terlihat kalau aku sedang bercanda?"

"Baiklah, aku akan tunggu janjimu itu" jawab yerin membuag Taehyung sumringah

"Jadi, apa kau mau menerimaku?"

"Menurut loh?"

"Akhirnya setelah ditolak 50 kali kau menerimaku juga rin" girang taehyung tiba tiba memeluk yerin

"Jangan keras keras bodoh. Nanti ayah dan ibumu dengar dan akan melihat kita sedng berpelukan di sini" protes yerin

Taehyung langsung melepaskan pelukannya dan tersenyum gaje. "Hehe maaf reflek rin. Sebaiknya kamu istirahat. Yuk aku antar ke kamar" ajak taehyung dan yerin pun mengangguk

Taehyung mengantar Yerin sampai ke kamarnya. Sesampainya di di sana Yerin langsung rebahan di ranjang taehyung. Taehyung menarik selimut agar menutupi tubuh yerin. Yerin pun tersenyum melihat perlakuan taehyung

"Terima kasih tae" senyum mereka di wajah yerin

Entah motivasi dari mana, dengan seketika taehyung mengecup kening Yerin.

"Chu~ .... selamat tidur Yerin. Saranghae" kata taehyung, bukannya protes sudah dikecup keningnya justru senyum yerin semakin trlihat bhawa ia bahagia

Taehyug membalikkan badan dan mulai berjalan meninggalkan kamar. Langkahnya terhenti ketika yerin kembali memanggilnya

"Tae...." panggil yerin pelan

Taehyung menoleh dan tersenyum ke arah yerin "apa?"

"Iam sorry, i love u too"

END
.
.
.
.
ini work tergaje yg pernah aku buat. Maaf kalau ga sesuak ekspektasi. terima kasih yg sudah setia menunggu update. Maaf ya kalau pendek bangt ceritanya.

Sampai jumpa di work aku yg lainnya

I am Sorry, I Love U TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang