"Kamu mau sampai kapan berdiri disana?" Niki tersadar dari bengongannya mendengar ucapan Devan yang ketus ke dia. Kadang Niki berfikir bisa jadi bossnya ini punya kepribadian yang ganda, seperti di film-film yang mempunyai sifat yang bisa berubah-ubah, kadang baik trus tiba-tiba jutek lagi.
"Eh iyah pak" Niki pun bergegas masuk kedalam lift dengan muka yang bersalah, atas kebodohannya yang bengong di depan bossnya.
Beberapa menit mereka dalam keheningan, gak ada yang berbicara antara satu dengan lainnya, sampai ketika Niki merogoh tas tangannya dan benda yang dicari gak nemu.
"Ya Allah" jerit Niki yang membuat Devan terkejut, dan seketika langsung menghadap Niki dengan muka paniknya
"Kenapa? Kamu kenapa?" Panik Devan dengan membolak balik kan tubuh Niki, berharap menemukan sesuatu yang aneh ditubuhnya.
Sontak Niki terkejut dengan aksi yang dilakukan oleh bossnya ini.
"S...sa...saya gak kenapa-kenapa pak" jawab Niki kikuk kerna tangan Devan yang masih mengenggam erat bahunya, dan jarak mereka sekarang hanya satu jengkal.Devan mencium wangi itu lagi, wangi waktu
Pertama kali mereka perjumpa. Pikiran Devan akan membawa Niki ke apartementnya dan melemparnya ke ranjangnya."Heem pak? Saya tidak kenapa-kenapa" ucap Niki sekali lagi. Dan berhasil menyadarkan Devan atas imaninasinya itu.
Nikipun menatap tangan Devan yang masih bertengger dibahunya yang enggan lepas. Melihat kearah mana tatapan Niki, Devan pun melepaskan pegangannya. Dan kembali keposisi semulanya.
"Kalau gak kenapa-kenapa trus Kamu kenapa teriak begitu? Bikin saya kaget saja, kalau terjadi kenapa-kenapa kamu mau tanggung jawab?" Ucap Devan dengan kekesalannya sama Niki.
Pintu lift pun terbuka, dan sampai lah mereka di parkiran Mobil dibawah tanah. Devan masih menunggu jawaban dari Niki yang sekarang sudah panik lagi.
"Itu pak, kunci Mobil saya ketinggalan di kantor" jawab Niki
Mendengar jawaban Niki membuat Devan terkejut, gimana gak terkejut ini cewek teriak cuma kerna kunci Mobil nya ketinggalan, KETINGGALAN, dan bego nya lagi Devan Udah kahwatir dengan teriakan itu.
"Yaudah Kamu pulang bareng saya aja"
Mendengar aja kan Devan Niki membulatkan matanya, Devan yang sadar akan perubahan wajah Niki cuma menggeleng-geleng kepalanya"Kenapa? Kamu gak mau? Atau mau naik keatas lagi jemput itu kunci?"
"Kayanya saya sebaiknya naik keatas aja pak, jemput kunci saya"
"Kamu liat sekarang jam berapa ? Jam segini biasa nya lampu ruangan Udah pada mati, apa lagi hari ini gak ada jadwal karyawan lembur. Oh Kamu baru yah, jadi tidak tau peraturan di kantor saya" sindir Devan
"Kalau mau ikut saya ayok, kalau nggk saya tinggal ni" ucap dengan sambil melangkah kearah mobil nya.
Niki yang tidak punya pilihan lainpun, mengikuti bossnya dari belakang.
****
Selama di perjalanan tidak satupun dari mereka ada yang berbicara, mereka kalut dalam pemikirannya masing-masing, yang tersengar hanya suara Bruno Mars yang menyanyikan lagu Versace on the Floor nya.
Mendengar lagu ini reflex Niki menyangikannya, dengan suara yang Udah pasti kedengeran dengan Devan.
"Kamu suka lagu ini?" Tanya Devan yang masih fokus dengan jalanan
Niki langsung mengarahkan perhatian nya ke arah Devan, dan mengangguk atas petanyaan Devan dengan menampilkan muka malu nya.
"Kamu tau maksud lagu ini?" Tanya Devan sekali lagi
"Oh ayolah pak, siapa si orang yang gak tau maksud dari lagu ini" Niki terkejut dengan jawaban yang dikeluarkan dari mulutnya, begitu juga Devan yang terkejut mendengar jawaban Niki dan langsung menolehkan wajah nya kearah Niki.
"Bisa dong kapan-kapan kita kaya di lagu ini" ucap Devan dengan tatapan menggodanya. Hilang sudah kewibawaan Devan, hilang sudah muka jutek nya. Dan sekarang muka menggoda yang ditampilkannya didepan Niki untuk beberapa kali nya.
Niki benar-bener kaget mendengar ucapan bossnya ini, apa dia tidak salah denger?
"Ma....mak...sud bapak gimana?" Tanya Niki terbata-bata yang masih kaget atas ucapan bossnya.
"Loh kok Kamu nanya maksud saya, kan Kamu tau maksud lagu ini" ucap Devan yang sekarang sudah menampilkan senyum menggoda nya sambil menaik turunkan alisnya.
"Oke Niki kita sudah sampai" ucap Devan sekali lagi sebelum semapat Niki menyuarakan pendapatnya.
Niki yang sadar kalau dia Udah sampai di depan apartementnya segera turun dari Mobil bossnya masih dengan muka yang memerah padam
"Terima kasih pak atas tumpangannya, bapak gak mampir dulu?" Basa-basi Niki kepada bossnya, yah cuma basa-basi doang.
"Hmmm kayanya nggak deh, kamu saja yang main ke apartment saya, kita lanjutin maksud dari lagu tadi" Mendengar ucapan Devan tersebut, makin memerah muka Niki.
"Oke sampai ketemu di kantor besok" ucap Devan mengakhiri pecakapan mereka. Dan melajukan mobilnya ke jalanan lagi.
Mobil Devan Udah jauh menghilang dari pandangannya, tapi posisi Niki berdiri masih sama seperti dia turun tadi. Dia masih ke pikiran Atas ucapan Devan yang menggoda nya. Niki tau betul atas maksud dari bossnya itu. Yang Niki kaget kan, dia gak menyangka kalau bossnya bakalan berbicara seperti itu.
Niki teringat akan ucapan yang pernah dia ucapkan sendiri untuk diri nya yang "kalau dia jumpa lagi berarti jodoh" itu. Dia bener-bener nyesel pernah berbicara seperti itu.
****
Niki memasukin apartemennya. Dengan langsung menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur nya. Hari pertamanya bekerja benar-benar melelahkan bagi nya, pekerjaannya tidak menguras tenaga tapi menguras perasaannya yang teraduk-aduk melihat tingkah bossnya, Mendengar ucapan bossnya. Dia tidak pernah menyangka bakalan dapat Boss yang aneh bin nyebelin seperti sekarang ini.
Masih dengan pemikiran Niki atas bossnya yang betingkah aneh seperti itu, ponsel Niki berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Niki melihat nomer tidak di kenal tertera di pesan tersebut
+62823910027xx
Udah tidur?Huuft kelar juga.
Lanjutin gak ni?
Lanjut ah hahahTbc yah❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married With My Boss
RomanceApa jadinya kamu tertarik sama seseorang karena wangi yang dicium pada tubuh seseorang. Tapi begitu lah kenyataannya. Devan Erlangga, seorang CEO pada sebuah perusahaan tertarik sama seorang wanita karena aroma manis yang diciumnya dari tubuh wanita...