"Kalau kita ambil aja satu kamar ini, teru—us terus ki—kita kita" ucap Niki terputus-putus "kita satu kamar bapak gak keberatan?" Ucap Niki menyelesaikan kalimatnya
———————————
Dia harus bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah dibuatnya, dan dia gak mau membuat bossnya makin kesulitan kerna kecerobohan dirinya.
Awalnya Devan merasa berat hati untuk mengambil kamar itu, kerna memikirkan seketarisnya yang gak bakal mau sekamar dengannya. Tetapi malah dibuat terkejut dengan tawaran yang keluar dari bibir kecil seketarisnya itu.
Devan berniat menolak sebelum seketarisnya mengucap kembali kalimat yang membuat Devan mangurungkan niatnya tersebut "mas butuh istirahat sekarang, kita ambil aja yah" tawar Niki lembut
"Baiklah" ucap Devan santai.
Tapi jauh di dalam hatinya, dia merasa was-was atas pilihannya ini. Dia ingat betul perkataan yang pernah terlontarkan dari mulutnya waktu pertama kali jumpa dengan Niki di cafe
"Gila parah ni cewe, imut banget, Udah gitu wanginya parah manis banget, jadi pengen di bawa pulang ke apartment"
Dan sekarang malah satu kamar denganya bahkan satu ranjang. Devan geleng-geleng kepala memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya dengannya dan Niki.
"Semogah semua baik-baik saja" lirih Devan setelah memasuki kamar hotel
"Satu ranjang mas, gede lagi" Niki melihat takjub dengan ranjang yang didudukinya.
"Saya nanya sekali lagi yah Niki, apa gak masalah ni kita tidur satu ranjang gini?"
"Kalau gak satu ranjang emang kamu mau tidur di sofa atau di lantai?" Tanya Niki santai menikmati kasur empuknya
Tak mendengar jawaban dari bossnya, Niki mengingat ucapannya tadi, dia keceplosan memanggil bossnya dengan sebutan kamu dan bukan bapak atau mas panggilan sebelumnya.
"Ah maaf-maaf, maksud saya mas mau tidur di sofa atau di lantai? " ralat Niki buru-buru
Bukannya tersinggung ataupun marah, Devan malah menyunggingkan bibirnya keatas mendengar pertanyaan Niki sebelumnya. Dan berhasil membuat Niki salah tingkah
"Kedengarannya gak buruk juga manggil aku-kamu" jawab Devan santai
"Ah satu lagi Niki, terima kasih" Devan sudah menanggalkan dasi yang bertengger dilehernya seharian dan bersiap untuk melepaskan kemeja yang dikenakannya seharian tadi
"Buat apa?" Tanya Niki bingung
"Buat tidur barengnya" ucap Devan mengedipkan sebelah matanya, dan reflek membuat Niki diam membeku.
"Oh tuhan jantung ku mau copot, beneran serius mau copot, kenceng banget ini mompanya" batin Niki berteriak
Niki langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dia gak mau bossnya melihat mukanya yang sudah merah padam seperti ini. Pertama kerna kedipan tiba-tiba yang diberikan bossnya itu. Kedua, bossnya sukses naked didepan dia tanpa sehelai benang yang menutupi tubuh bagian atasnya tersebut.
Dengan pikiran lebih jernih Niki langsung membuang muka kearah lain agar tidak melihat tubuh bossnya yang terbilang hot dan sexy tersebut.
"Lama-lama aku bisa hilang kesadaran tuhan" rengek Niki
Jujur Niki udah gak kuat menghadapi cobaan yang dilaluinya bersama bossnya ini. Terlalu kuat pengaruh yang diberikan bossnya terhadapnya yang membuat tubuhnya panas dingin tidak mentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married With My Boss
RomanceApa jadinya kamu tertarik sama seseorang karena wangi yang dicium pada tubuh seseorang. Tapi begitu lah kenyataannya. Devan Erlangga, seorang CEO pada sebuah perusahaan tertarik sama seorang wanita karena aroma manis yang diciumnya dari tubuh wanita...