Siapa dia ?
Pria bermata sipit ,
Berwajah ala-ala oppa korea ,
Gayanya kul banget ,
Oh oh siapa dia ?
Tanya dalam hati tak terucap oleh lisan dan tak bisa didengar oleh telinga telanjang makhluk lain, kecuali Tuhan dan malaikat.
Gue termenung di atas pohon beringin. Berbincang dengan makhluk gaib, dan termenung lagi. Sebab ini bohong belaka 😂
Nggak mungkin gue yang cantik ini bisa duduk di atas pohon beringin, sebab pohon beringin tak ada di sekolahan gue. Jikalaupun ada, tu pohon nggak akan sudi nahan bobot badan gue yang lumayan berat, karna kebanyakan dosanya.
"Siapa ya tu cowok ? Kok gue penasaran tingkat dewa gini" Gue ngomong sama bayangan gue, yang bentar lagi bakal ninggalin gue karna bosan dengerin curhatan hati penuh tanya mulu.
"ngelamun aja neng" Mendadak telinga gue mendengar tanya penuh rasa.
Gue noleh ke asal suara, sambil masang tampang longor.
Dug dag dig
Jantung gue berdetak kencang.Lo penasaran sama siapa yang punya suara, dan siapa yang gue lihat ?
Yes, dia adalah tanya yang sedari tadi gue pertanyakan pada diri sendiri.Gue bu-buru berdiri, sebab sedari tadi gue duduk di teras depan kelas. Di lantai, alias nge-gembel.
"e-eh, iya"
Gue ngejawab sambil bersihin rok blakang gue yang mulai ternoda oleh kotoran yang nempel di lantai."Kamu mita kan ?"
Ucap entu cowok ganteng sambil nunjukin jari telunjuknya ke arah gue."I-iya, kok kamu tau? Emang kita pernah ketemu di kehidupan sebelumnya gitu? Eh maksud gue, kita pernah kenal gitu sebelumnya?"
Tutur gue yang mendadak jadi aziz gagap.
"Kenalin, gue zikri.Kita pernah chat-an di fb, lupa ya?" ucap dia sambil nyodorin tangan ke gue.
"Oh iya, ma-af gue lupa" Sambil nyambut tu sodoran tangan, dan
Wusshhh !!!
Darah gue mengalir cepat, dan jantung gue mendadak pengen copot dari tampatnya. Perlahan keringat mulai berjatuhan. Semesta tolong dong ! Bantuin gue supaya nggak pingsan depan ni cowok.
"Zi-zik, gue cabut ke kelas du-dulu ya. Da-dah" Ucap mulut gue yang entah mengapa terasa beda, pengen ngilang tapi nggak bisa. Supaya tu cowok nggak sadar kalo muka gue mendadak pucat layaknya orang sakit amnesia, duh, anemia maksud gue.
Gue berlalu begitu saja, dan setiba di dalam kelas. Gue baru nyadar, kalo bayangan tangan gue masih berada dalam genggaman tu cowok.
Gue berbalik, dan manggil namanya dengan nada se-seram mungkin.
"Zikri! Tunggu, bayangan gue ketinggalan"
Si zikri noleh, sambil tebarkan senyum mawar yang tersapu angin, bikin gue mati berdiri.
Perlahan dia berbalik arah, dan perlahan mulai melangkah menuju peradaban gue berdiri."Bayangan apa mit? Nggak ada bayangan apapun, kecuali wangi tangan lo yang tinggal di tangan gue" sambil senyum dan nyium tangannya sendiri.
"ni cowok paling bisa bikin gue cepet-cepet mati dalam lautan hayalan yang ntah kemana-mana perginya. Dapet alamat palsu si ayu ting-ting deh kyak nya" lagi-lagi gue ngomong dalam hati, sebab itu adalah hobi gue.
"nggak ada bayangan kan?"
Ucap zikri sambil nunjukin telapak tanggannya ke hidung gue.
"Loh, kok wangi banget tangan ni cowok.Padahalkan, dia tadi salaman sama tangan gue" Perlahan gue juga nyiumin telapak tangan sendiri.
"buset, tangan gue juga wangi. Perasaan tadi kan gue hmm" Dan lagi ngomong dalam hati.
"Berhubung nggak ada bayangan lo yang ninggal di mari, dan berhubung guru juga bentar lagi masuk kelas.Gue cabut ke kelas dulu ya mit, sering-sering aja noleh ke-kelas sebelah.Gue nge-kost di sana"
Dia ngomong sambil ngedipin mata sipitnya. Dan berlalu ninggalin gue yang hampir terduduk lagi di lantai, sebab kaki gue mendadak nggak punya tulang alias lemes banget cyin.
Gubrakk !!
Suara tendangan dipintu kelas, mendadak kaki gue punya tulang lagi.
"ehh, ada orang.sorry ya, gue tadi latihan fisik buat kekuatan kaki gue" Ucap lelaki yang berjalan sendiri yang biasanya selalu bertiga.
"iya, makasih" Ucap gue sambil masang muka datar.
"loh, kok makasih.Gue ngasih lo apaan?"
"nggak ngasih apa-apa sih, cuma gue mendadak punya tenaga lagi buat berdiri.Dan itu berkat suara tendangan dari kaki kurus lo di pintu"
"ohhh, hah kurus? Lo nge-hina gue?" sambil membesarkan mata, karna marah.
"yaudah, gausah bahas jugak.Gue masuk dulu, da-dah" dengan tega se-tega teganya gue ninggalin tu cowok yang lagi marah.
-,
“Eh eh, lo tau nggak say” Masang muka gembira kayak mak-mak menang arisan.
“nggak tau” patner gue ngejawab serempak sambil masang muka oon.
“iya, makanya.Gue ngomong supaya lo tau, bukan malah di potong pembicaraan gue”
“OH gitu, yaudah lanjutin ngomongnya”
“Tadi gue kenalan sama orang yang gue kenal”
“Udah kenal, ngapain lo kenalan lagi dodol” Ketus mput yang lagi nulis diary.
“yaa nggak tau jugak, dia yang nyodorin tangan ke gue.Ya nggak mungkin gue sia-sia in kesempatan langka kek gini”
“siapa orangnya mit? Ganteng? Anak kelas mana? Atau dia kakak kelas?” tanya yuni bagai orang kelaparan dapat makanan, tergesa-gesa banget.
“yaudah gausah bahas, mendadak gue nggak mood nyeritain sama kalian say” sambil ngambil pensil dalam tas kesayangan gue.
“Si mita mah kebiasaan, demen banget bikin orang mati penasaran”
“O iya, tadi gue ngeliat si badri lagi sendirian.Emang manusia yang berdua lagi pada kemana?”
“mungkin mereka nggak hadir mit, setahu gue sih nggak hadir” jawaban oon dari yuni yang pintar.
“Kenapa? Tumben lo perhatian sama lelaki.Jangan jangan, jangan jangan nih” Ucap kecurigaan mulut si mput yang ngomong secepat kilat.
“apaansih, kita sebagai teman satu kelas wajib perhatian sama teman kita, karna bagaimanapun kita adalah makhluk sosial yang butuh juga perhatian dari orang lain” Ucap mengada-ngada gue, sambil ngelak dari tuduhan si mput yang tak bertuan.
“bener juga tuh ucapan bodoh lo say” Olok di dalam pujian yang yuni utarakan.
Perlahan gue duduk di kursi, dan mulai mikir sambil mukul pensil ke kepala gue.
“Apa bener tuduhan mput ke gue? apa jangan-jangan gue mendadak punya rasa sama si badri? Ahhh gamungkin”
-Bersambung-
Makin penasaran sama cerita ngasal gue yaa?
Hayo ngaku ?
Jangan dibaca aja ya say, jangan lupa sodorin vottment disetiap cerita gue.
Semoga dengan cerita ini, imajimasi kalian semua semakin berkembang ya 😂Salam cintah dari gue ♥
Da-dah