PERFECT MOMENT

10.7K 749 110
                                    

PERFECT DAY © Ryuuki Ukara

Naruto © Masashi Kishimoto

...

Tak pernah disangka oleh Narutojika pria yang kini tertidur pulas dihadapannya akan kembali merengkuhnya seperti ini. Tak sekali pun ia berani memimpikan indahnya berdiri dialtar bersama pria ini minggu lalu. Dan tak pernah pula ia menyangka akan kembali menjadi pasangan pria ini, kembali menjadi salah satu orang terpenting dalam hidupnya.

Tak pernah ia berani sekalipun membayangkan hal ini.

Namun seperti terbangun dari mimpi buruk, kini Naruto bangun dengan kenyataan indah yang ia hadapi.

Terbuai dengan pikirannya sendiri, Naruto tak menyadari jika alpha dihadapannya telah membuka mata, menatapnya teduh dengan senyum tipis tampannya.

"Apa aku setampan itu sampai-sampai kau memandangi ku sejak bangun tidur?"

Naruto tak membalas godaan suaminya, ia terus menatap sampai terucap. "Heat ku mulai dekat."

Sasuke melotot kaget, lalu aroma harum tercium olehnya hingga berefek pada rona merah diwajah Sasuke. "Kalau begitu... Aku akan siapkan obat penunda kehamilan."

Sasuke beranjak duduk. Jujur, saat Naruto mengatakan tentang heatnya, bayangan tentang ia yang memaksa kehendaknya pada Naruto, menghantui. Tapi pelukan hangat dari belakang tubuhnya membuat bayangan kelam itu menghilang.

Kulit tan dan kulit putih itu menempel satu sama lain. Helaian pirang Naruto sedikit menggelitik ceruk leher Sasuke. "Tenang saja. Aku siap." Bisiknya pelan.

Sasuke melirik Naruto, dan tak butuh waktu lama, ciuman pagi pun menyambut keduanya.

...

Pagi itu adalah hari yang cukup sibuk.

Kyuubi yang mendadak mendapat kabar kelas pagi kini berdiri tak nyaman disamping Naruto yang menyusun bentonya.

"Papa! Aku tidak butuh bento! Umur ku sudah 17 tahun!" Kyuubi mengerang saat memandang Naruto dengan hati-hati menggulung telur diatas teplon, ia lalu melirik jam tangannya. "Papa!"

"Sedikit lagi!"

"Pagi pa!" Menma masuk ke dapur dan langsung memberi kecupan di pipi Naruto, ia lalu melirik Kyuubi yang bertingkah aneh. "Kyuu-nii kalau kau kebelet, kita punya wc loh."

"Urusai! Arrrgh! Papa!"

"URUSE!" Naruto kini asal menggulung telur goreng milik Kyuubi, ia lalu memasukkannya ke dalam bento Kyuubi dan memberikan pada anaknya. "Setelah selesai kelasmu, langsung pulang!"

"Okokokokok!" Kyuubi mencium pipi Naruto, "Love you!"

Dan sedetik kemudian dia sudah berlari terburu-buru menuju pintu keluar.

"KYUU! TAS MU!"

"AAAARRGH!"

Kyuubi kembali masuk, menyambar tasnya dan tak lupa roti selai diatas meja ia rampas dan ia memakannya sambil berlari.

Menma duduk sambil sarapan menatap papanya yang membawa bento miliknya. Menma memiringkan kepala bingung, ia mencoba menghirup aroma sesuatu.

"...kenapa harum sekali? Aroma apa ini?" ujarnya.

Naruto yang fokus pada masakannya pun menjawab, "Telur gulungnya aku pakai bumbu yang baru ku beli."

Menma mengangguk mengerti, "Oh." Dan kembali fokus pada roti selainya.

"Menma... apa kau yakin tidak ingin pergi diantar Kakashi atau naik bus saja?"

Menma menggeleng. "Aku mau lari saja setiap pagi."

PERFECT DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang