(28)

706 98 43
                                    

"Iya. Gak bisa yang. Judes-judes temen kamu. Sadis-sadis mulutnya juga kan cewek. Biar aku dulu nyaranin buat pelarian juga kan tetep aja gak boleh gini"

"Aku susulin mereka deh"

"Aku ikutan kak"

"Yaudah yuk. Berdua lebih baik kan ya"

"Hmmmm" nana ngangguk pasti.

Seperginya nana juga baekhyun melewati pintu kelas dan tanpa sepengetahuan keduanya yunmi bersembunyi di balik daun pintu.

Sebenarnya yunmi belum pergi ke toilet. Ia berniat balik buat ngambil tas kecilnya. Tapi sebelum masuk kelas ia mendengar jelas tuturan baekhyun.

"Jadi selama ini gue cuma pelarian ?" Kata yunmi dalam hati.

Yunmi mendengus singkat. Wah! Kenapa rasanya seperti di tusuk berkali-kali. Ya, harusnya ia tidak perlu merasa sesakit ini. Bukannya nana sudah pernah bilang buat tetep deketin kak chen biarpun cuma jadi bayang-bayang pelarian.

Harusnya yunmi sadar pepatah konyol nana gak mungkin jadi kenyataan.

"Gapapalah jadi pelarian kalau ujung-ujungnya bisa lari bersama"

Yunmi kembali mendengus saat ia mengingat kalimat nana dulu.

"Apanya yang lari bersama. Yang ada doi lari ninggalin gue" lirih yunmi sekarat.

Sementara itu baekhyun dan nana berjalan terburu-buru melewati lorong kelas. Muka keduanya tegang kek nguber ambulan yang lagi bawa pasien sekarat.

"Gak boleh di biarin yang. Ntar jimin merasa sok kecantikan kalau chen balik lagi sama dia" ucap baekhyun di sela langkah fokusnya.

"Iya kak. Gak boleh. Ntar dia makin semena-mena sama yunmi"

Baekhyun mengangguk mantap. "Ayo! Kita ambil chen secepatnya"

"Eumm"

Gak lama kemudian baekhyun dan nana melihat penampakan dua manusia yang lagi jalan bareng tapi seret-seretan. Kek pak petani narikin kerbaunya.

"Itu yang" tunjuk baekhyun mantap.

Nana mengangguk pasti. "Samperin ay"

"Iya. Eh tapi tunggu deh yang-"

"Kenapa ?"

"Itu- muka chen kok gak enak juga. Kesannya terpaksa ya ?"

"Masa sih ka ? Mungkin kak chen bingung kan di samperin mantan. Antara bahagia dan canggung" pendapat nana yang udah terlalu terbutakan karena kesal sahabatnya di php-in.

"Enggak yang! Aku kenal banget ekspresi gitu gak-"

"Udah ah ay! Jadi samperin enggak ?"

"I-iya"

"Ya udah ayo"

"Kamu duluan"

"Kok aku kak- tadi katanya ? Ishhhh yaudah bareng-bareng" putus nana kesal sama perubahan baekhyun yang tiba-tiba melembek.

"Kak chen!" Teriak nana menginterupsi langkah jimin yang lagi gigih banget narikin chen.

Entah chen mau di ajak kemana.

Muka chen kek mengekspesikan kelegaan gitu waktu liat nana sama baekhyun menghampiri mereka.

"Ngapain sih ganggu aja kalian" kata jimin ketus dan itu sukses bikin ubun-ubun nana berasap.

"Kak baek-" sikut nana ke baekhyun. Tapi baekhyun cuma diam aja. Padahal jelas-jelas tahu maksud kode nana.

"Kak-" bisik nana lagi.

Kakak Kelas || Baek-ChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang