(30)

850 107 46
                                    

Minggu pagi. Saat matahari udah naik ke atas singgasananya. Yunmi masih betah ngumpet di balik selimutnya. Wajar, soalnya tadi malam ia tidur telat gara-gara mantengin laptop streaming acara award yang di datengin idolanya.

Waktu setengah dari ruh yunmi mulai masuk ke dalam raganya. Suara seseorang membuka kamarnya menyapa rungunya.

"Yunmi! Yunmi. Bangun yun" suara mama yunmi sembari menepuk-nepuk tubuh anaknya.

Yunmi menggeliat dengan suara tidak jelasnya.

"Bangun. Gadis kok tidurnya ampe terang gini. Kalah sama ayam. Nanti cowoknya diambil orang lo" cecar mama yunmi bisa pas gitu.

Yunmi berbalik dengan mata beratnya. "Emang udah di ambil orang ma" racaunya tidak jelas.

"Bangun ayo. Mama mau minta tolong" tarik mama yunmi memaksa anaknya untuk bangkit dari tidurnya.

"Hmmmm-"

"Ini tolong beliin mama terasi di warung depan. Mama lagi masak tapi lupa terasi habis" mama yunmi ngasihin duit ketangan yunmi yang baru aja bangkit dari alam kesadaran.

"Ihhh cepetan. Nanti keburu hangus masakan mama"

"Iya ma. Tapi yunmi mau cuci muka dulu"

"Ahh gak perlu. Ke warung depan juga. Cepetan yun. Ini mendesak"

"Ihh mama-"

"Ayoooo"

Yunmi akhirnya cuma bisa pasrah. Sifat pemaksa mamanya lebih parah dari sifat pemaksa siapapun di dunia ini. Yunmi cuma sempat ngambil jaketnya terus ngikat asal rambutnya dan berjalan keluar rumah.

Pandangan yunmi masih berkabut soalnya tadi gak sempat cuci muka. Yunmi menguap sesekali sebelum langkahnya mendadak berhenti tidak jauh dari warung yang di tujunya.

-wah gue mimpi keknya.

-apa gue masih tidur ya ?

-ini dalam mimpikan ?

Yunmi masih bediri di tempatnya. Berusaha membuka matanya lebar-lebar dan saat muka sendu itu semakin dekat yunmi mulai sadar ini bukan mimpi.

Tiba-tiba saja jantungnya terasa meloncat di dalam sana. Yunmi menunduk dalam saat orang itu berada di depannya. Ia hanya dapat melihat sepatunya tidak berani mendongak untuk melihatnya langsung.

-bodoh. bodoh. bagaimana kak chen bisa di sini ?

Yunmi bukannya menunduk karena tidak ingin melihat chen. Tapi, ia terlalu malu untuk mendongak. Tentu saja, mengingat penampilannya saat ini yang hanya mengenakan piama di lapisi jaket. Belum gosok gigi bahkan mencuci muka juga.

"Akhhhhhh! Mama!" Jerit yunmi dalam hati.

"Akhirnya gue bisa nemuin lo juga" chen membuka suaranya.

"Yunmi. Lo kok ngindarin gue ?" Lanjut chen bertanya.

"Hha !?" Refleks yunmi mendongak. Bingung aja gitu. Iyasih ia menghindar tapi kan itu buat keselamatan perasaannya yang rasanya kek teriris tiap kali liat jimin menggelayut di tangan chen.

-idihhh ewwwww

Yunmi masih mendongak dengan wajah bingung ples belernya. Astagaa! Bayangin aja muka masih bengkak baru bangun tidur terus cengo pula. Cuma satu kata. Aib guysss.

Chen tersenyum lembut. Okay! Ini senyum pertama chen selama dua minggu terakhir keknya.

"Gue kangen lo" kata chen ngulurin tangannya terus ngusap puncak kepala yunmi.

Kakak Kelas || Baek-ChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang