Mimpi Mimpi Nomad [Published]

Malaikat Masih Ada

Ditemani Alunan Paris In The Rain Oleh Lauv. Stephanie Collings Cover

Sambungan dari Mencari W-arna Malaikat in #SiRomantikYangSudahMati

Have you ever heard 'Paris in The Rain' oleh seorang penyanyi bernama Ari Staprans Leff atau lebih dikenali sebagai Lauv? Dia bersuara santai dan dia berwajah separa asia, separa Eropah yang aku kira sebuah pakej lengkap untuk melonjakkan namanya di persada dunia. I found his music from someone close to me, semasa dia membuka Youtube yang menampilkan Lauv dalam baju serba putih.

I think Lauv was trying to hitchhike in that video clip and after listening to that song, I want to share with you about the lyrics. I felt connected to the words, it made me feel like crying, laughing and an urge to miss someone I have not fallen in love with the whole time.

It made me dance too, when I listened to this part:

Anywhere with you feels right
Anywhere with you feels like
Paris in the rain

Lirik itu entah kenapa mengingatkan aku pada seseorang yang mempunyai wajah paling manis dalam dunia saat dia tersenyum padaku.

Bear with me now; because I am about to make all of you fall in love with him too.

The most vivid memory about him is not when we talk about travelling to other cities together but rather when we are both out of money to go anywhere so we just stay home.

Lirik itu juga mengingatkan aku pada pandangannya sebaik dia selesai mandi dan bercukur beberapa hari lepas.

Dia keluar dari bilik mandi dan menggosok rambut dengan tuala kecil sambil mencari pengering rambut. Dia meminta aku menghulurkan sebaik saja ternampak kelibat pengering rambut di hujung meja----dan aku tahu dia sengaja.

He likes it when our skin subtly touch each other; not too much and not too little cause he likes the feeling of being connected to me in our bare forms. Sentuhan yang tak memerlukan ketiadaan pakaian sepenuhnya because we are closely connected in little things that we do.

Contohnya dalam balas pandangan dan kadangkala juga boleh terlahir menerusi fon telinga kanan dalam telinganya dan kanan padaku saat mendengar lagu yang sama. He generally like the same songs that I listen to everyday kerana kami berdua orangnya universal; in choosing our songs and in life----where we live by our own rules where we only breathe untuk merasa yang terbaik dalam segala perkara.

And he also know---

How I like him just the same.

When he is in-betweens, my heart beats million rhythm. From November satu satunya tempoh dia takkan bercukur dalam masa sebulan untuk meraikan 'week of Movember' sehingga dia bercukur tepat pada 1 Disember.  Daripada bau krim pencukur, terus ke sudut hujung cermin yang dia pilih untuk bercukur dan gerak gerinya bila dia berhati hati mengubah kedudukan rahangnya.

Ketika kami bersandar ke dinding bilik air sambil bertukar puntung rokok sebaik dia selesai bercukur. I like cold cigarette so my pick will always be Malboro Ice Blast manakala dia pula selalu memilih perasaan seperti dihangat pantai pada pukul satu tengahari yang dia gulungkan dalam kertas sendiri yang berisi tembakau yang dia beli dari kedai berdekatan.

The lover and smoker in me and him are defined saat saat asap rokok kami bertukar ruang dan menjadi satu; when it touches our fingers and turn us to become the space we occupy at that moment. And when that smoke and space becampur bau wangian aku yang dihasil dari Cinnamon and his smell yang berbau kopi, it reminds me of the lyrics again:

Anywhere with you feels right
Anywhere with you feels like
Paris in the rain

And how in love am I, with someone I don't even call mine.