Kejadian mengejutkan dan tidak pernah dibayangkan sama sekali oleh Rissa membuatnya harus berada dalam posisi paling menyedihkan. Dimana ia harus merelakan namanya disebut oleh pria asing yang sama sekali tidak ia kenal dihadapan ayahnya dan para saksi dalam ikatan janji suci pernikahan.
Pernikahan, ingin rasanya Rissa menangis sejadi-jadinya saat kenyataan terpahit menghantam hidupnya. Jika di luar sana sang wanita akan menangis karena bahagia tapi lain halnya dengan Rissa yang menangis karena kesedihan.
Pernikahan yang ia harapkan bukan seperti ini, ia ingin menikah dengan pria yang ia cintai dan mencintainya. Lalu mereka akan sama-sama berjuang menuju Surga-Nya. Bukan malah menikah dengan pria asing yang entah bagaimana sikap dan ketaatannya kepada Allah.
"Tentara?" gumam Rissa pada dirinya sendiri.
Kejadian beberapa hari ini terasa sangat mengejutkan dan masih belum bisa ia terima dengan akal sehat. Terlebih sebuah fakta tentang pekerjaan calon suaminya membuat Rissa hanya bisa terdiam kaku, terlalu shock untuk menanggapinya.
Pria asing yang tiba-tiba ada di dalam kamar kos-nya itu adalah seorang tentara. Tentara? Membayangkan pekerjaannya saja sudah membuat Rissa takut apalagi harus hidup berdua dengan pria itu dalam ikatan pernikahan. Dan itu artinya Rissa akan membuat kisah baru dalam hidupnya yang entah akan menyenangkan atau sebaliknya.
"Ya Allah kenapa harus Ara?" gumam Rissa, air matanya menetes membasahi wajahnya.
Kejadian satu minggu yang lalu kembali berkelebat di ingatannya. Kejadian yang hanya terjadi tak lebih dari satu jam namun mampu mengubah hidupnya.
"Aaarrrrggghhhhhh........" Rissa berteriak, mengacak rambutnya yang tidak tertutup jilbab karena saat ini ia tengah berada di dalam kamar yang ada di rumahnya.
Ia tidak sanggup melanjutnya ingatannya tentang hari itu, hari yang mungkin akan menjadi hari terburuk dalam hidup Rissa untuk selama-lamanya. Dimana orang tuanya murka saat mendengar kabar bahwa ia membawa seorang pria yang mengaku sebagai suaminya ke dalam kamar kos.
Setelah kepergian orang-orang yang menghampiri kamarnya waktu itu, Rissa pikir semuanya selesai begitu saja. Namun kenyataan buruk datang, saat orang tuanya menelpon dan langsung memintanya datang ke rumah bersama pria asing itu.
Begitu sampai di rumah orang tuanya Rissa melihat ibunya sudah menangis dan ayahnya berdiri tegak, memandang murka ke arahnya yang tanpa sadar langsung mundur dan berlindung di balik tubuh pria asing yang sudah ia ketahui bernama Satya.
Ketukan pintu membuat Rissa dengan segera menghapus air matanya yang tanpa sadar keluar, mewakili seberapa kacau perasaanya saat ini.
"Ya? Sebentar," sahut Rissa dengan segera berdiri dari duduknya.
Rissa membuka pintu kamar, saat itulah ia melihat wajah ibunya tengah tersenyum manis. "Kenapa Bu?" tanyanya.
"Di bawah ada Satya. Kamu kenapa belum siap?" tanya ibunya membuat Rissa memukul jidatnya.
"Ya Allah, Bu. Ara lupa ada janji pergi. Ara ganti baju dulu," serunya secepat mungkin memutar tubuh dan mengambil baju gamis serta jilbab di dalam lemari. Lalu masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian.
Ara adalah nama panggilan untuk Rissa dari keluarga dan orang yang sudah mengenalnya dekat. Nama itu diambil dari singkatan namanya, Arsy Rissa Azzahra.
Tidak sampai lima belas menit Rissa sudah keluar dari kamar, menuju ruang tengah, dimana calon suaminya itu biasa menunggu dirinya setiap kali mereka akan pergi mengurus pernikahan mereka yang akan di selenggarakan minggu depan.
Begitu sampai di ruang tengah, Rissa bisa melihat Satya tengah mengobrol serius dengan ayahnya. Rissa masih tidak percaya kedua orang tuanya bisa menerima Satya dengan tangan terbuka padahal saat mereka baru sampai saat itu ayahnya terlihat sangat murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah Bersamamu [Tersedia Di Dreame]
DuchoweBukan tentang sepasang suami istri yang saling mencintai. Tapi tentang perjuangan untuk saling memberi cinta abadi